APENSO INDONESIA

header ads

ISI RAMADHAN 1442 H 2021 MAHASISWA UNUSA AJAK SISWA SMP PGRI 6 DAN SDS AL-IKHLAS MEMBUAT KETERAMPILAN KOLASE LAFADZ ALLAH DAN MUHAMMAD

“ISI RAMADHAN 1442 H 2021 MAHASISWA UNUSA AJAK SISWA SMP PGRI 6 DAN SDS AL-IKHLAS MEMBUAT KETERAMPILAN KOLASE LAFADZ ALLAH DAN MUHAMMAD”

(Gambar Ilustrasi)

Oleh : Banu Atmoko
Apenso Indonesia


Kaligrafi, dari bahasa Yunani; καλλι "keindahan" + γραφος "menulis" ) Bahasa Jepang Nihongo 日本語) adalah seni menulis dengan indah dengan pena sebagai hiasan. Tulisan dalam bentuk kaligrafi biasanya tidak untuk dibaca dengan konsentrasi tinggi dalam waktu lama, karena sifatnya yang membuat mata cepat lelah. Karena itulah sangat sulit menemukan contoh kaligrafi sebagai tipografi buku-buku masa kini. Meskipun kaligrafi dalam tulisan arab lebih dikenal, tetapi banyak pula penerapan aplikasi ke dalam tulisan latin. 

Di dalam seni rupa Islam, tulisan arab seringkali dibuat kaligrafi. Biasanya isinya disadur ayat-ayat Al-Quran. Bentuknya bermacam-macam, tidak selalu pena di atas kertas, tetapi seringkali juga ditatahkan di atas logam atau kulit. 

Salah satu bentuk penerapan kaligrafi Islam sebagai seni hias adalah di Istana Al Hamra, Spanyol melipat kertas menjadi bentuk burung, bunga, atau serangga. Kegiatan melipat kertas tersebut dikenal sebagai kerajinan origami. Kesenian origami bisa melatih kemampuan kreatifitas kamu karena bentuknya yang bermacam-macam. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), origami seni melipat kertas dari Jepang. Origami berasal dari bahasa Jepang "ori" yang memiliki arti lipatan dan "kami" yang berati kertas. Dikutip dari buku buku Seni Origami (2008) karya Hira Karmachela, origami adalah seni melipat kertas atau sesuatu (menampilkan bentuk dari burung, serangga, dan bunga) yang dihasilkan dari melipat kertas. Bahan yang digunakan pada seni origami adalah kertas dengan warna yang berbeda-beda. Di mana seni origami sudah ada cukup lama dan berkembang hingga sekarang. 

Dilansir dari buku The World Of Origami (1965) karya Isao Honda, sejarah origami diperkirakan bermula ketika manusia mulai memproduksi kertas. Produksi kertas terjadi pada abad pertama sekitar tahun 105 Masehi di Tiongkok (China) oleh Ts’ai Lun. Pada abad ke-6, cara pembuatan kertas dibawa ke Spanyol oleh orang Arab dan juga ke Jepang pada tahun 610 Masehi oleh seorang biksu Budha bernama Doncho (Dokyo) dari Goguryeo (semenanjung Korea). Dia memperkenalkan kertas dan tinta pada masyarakat Jepang di masa pemerintahan Kaisar wanita Suiko. 

Origami menjadi populer di kalangan orang Jepang sejak saat itu dan turun-temurun. Origami menjadi salah satu kebudayaan yang diakui orang Jepang dalam agama kepercayaan Shinto. Origami dari masa ke masa menjadi begitu identik dengan budaya Jepang dan diwariskan secara turun-temurun. 

Origami menggunakan kertas asli Jepang yang disebut washi dan menjadi bagian penting pada upacara adat keagamaan Shinto yang tetap dipertahankan hingga sekarang. Kertas washi memiliki serat yang lebih panjang, tahan lama, tidak mudah lusuh dan robek. Washi juga digunakan sebagai bahan dasar pembuatan uang kertas di Jepang, karena tidak mudah lusuh dan robek. 

Allah SWT adalah tuhan yang maha esa pencipta alam semesta dan tuhan yang kita sembah sedangkan Nabi Muhammad SAW adalah rasulullah dan utusan ALLAH SWT yang wajib kita cintai dan ikuti jalannya asma dan nama Allah SWT serta Nabi Muhammad SAW sendiri sangat umum dan populer serta sering kita jumpai di dinding - dinding rumah.

Di bulan Ramadhan 1442 H/2021 SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS "AL-IKHLAS Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir pada hari Rabu, 21/3/2021 bertepatan puasa Ramadhan yang ke-9 Siswa/Siswi SMP PGRI 6 Surabaya mendapatkan kegiatan dari Mahasiswa Guru Belajar dari UNUSA ( UNIVERSITAS NU Surabaya ) sebanyak 3 Mahasiswa dan Mahasiswi yaitu : 1. Sitta Maftuha Maftuha (Pendidikan Bahasa Inggris), 2. Djoemi Sartika Ningroem (Pendidikan Guru Sekolah Dasar), 3. Hesti Pradita (Pendidikan Guru Sekolah Dasar). 

Dimana ketiga mahasiswa tersebut memberikan kegiatan untuk membuat keterampilan kolase lafadz Allah dan Muhammad. Dimana seluruh Siswa/Siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS "AL-IKHLAS Surabaya dari rumah sudah membawa gunting, lem, buku gambar. Seluruh siswa kumpul di teras Sekolah dimana masing – masing kelompok terdiri dari 4-6 siswa. 

(Gambar : Ketika kegiatan mengajar)


Ketiga mahasiswa tersebut sangat sabar dan antusias membagikan ilmu nya kepada Siswa/Siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS "AL-IKHLAS Surabaya. Dimana masing – masing kelompok tersebut didampingi oleh mahasiswa dari UNUSA tersebut, serta dimana Siswa/Siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS "AL-IKHLAS sangat telaten dalam membuat keterampilan tersebut. 

Alhamdulilah, kegiatan keterampilan yang berjalan hampir 2 jam tersebut mampu diselesaikan oleh Siswa/Siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS "AL-IKHLAS Surabaya dengan sangat senang. Dalam kesempatan tersebut, Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya dan alumni jurusan PLS UNESA kelahiran April 1984 sangat bangga terhadap mahasiswa UNUSA yang telah berbagi ilmu membuat keterampilan membuat kolase lafadz Allah dan Muhammad. 

Apalagi di masa Ramadhan ini di isi dengan kegiatan yang sangat positif yaitu membuat keterampilan kolase lafadz Allah dan Muhammad seperti yang dilakukan Siswa/Siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS "AL-IKHLAS Surabaya didampingi mahasiswa UNUSA tersebut. Semoga dengan hadirnya mahasiswa UNUSA tersebut dapat membuat semangat Siswa/Siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS "AL-IKHLAS dalam mengenyam pendidikan khususnya di masa pandemi dengan tetap terus berprestasi dan berkarya.
#TantanganGuruSiana  
#dispendikSurabaya 
#Guruhebat


Posting Komentar

0 Komentar