APENSO INDONESIA

header ads

PERAN SARINAH DALAM MOMEN HARI KARTINI

PERAN SARINAH DALAM MOMEN HARI KARTINI


Oleh: Fitriyah
(Wakil Ketua Bidang Sarinah DPK GMNI Fisipol Uinsa)



Seperti yang sudah diketahui banyak orang, Raden Ajeng Kartini adalah seorang pahlawan nasional yang berjuang membela hak-hak kaum perempuan. Melalui pemikiran yang ia tuangkan dalam tulisan, Kartini banyak membahas soal perjuangan kaum wanita untuk memperoleh kebebasan, persamaan hukum, dan pendidikan yang layak.

Pada masa kolonialisme saat itu Ada kawin paksa. Polygami, Kaum pria memiliki kekuasaan tak terbatas dalam suatu perkawinan.
Sesudah menginjak dewasa gadis-gadis tersebut dilarang untuk ke luar rumah. Adat kebiasaan semacam tersebut lambat laun ditentang oleh kaum wanita yang memiliki pikiran maju. Diilhami oleh cita-cita Kartini, mereka mulai untuk bergerak dan untuk merombak tradisi yang tidak adil itu.

Tak hanya itu, surat-surat yang pernah ditulis oleh Kartini saat ia aktif melakukan korespodensi dengan teman-temannya juga dikumpulkan oleh J.H. Abendanon. Beliau merupakan Menteri Kebudayaan, Agama dan Kerajinan Hindia Belanda. Kumpulan tulisan tersebut akhirnya disusun menjadi sebuah buku yang berjudul "Door Duisternis tot Licht". Kemudian judulnya diterjemahkan menjadi "Dari Kegelapan Menuju Cahaya" yang terbit pada tahun 1911.

Dan kartini juga tidak hanya bergerak pada gerakan perempuan, tetapi juga pada saat itu kartini memiliki pemikiran untuk mendobrak tradisionalisme dan menjadi nasionalisme. Membawa pemikiran nasionalisme untuk penghapusan kolinialisme dlm indische partij. Nasionalisme Kartini dapat dilacak dari pemikirannya yang terdapat dalam surat-suratnya. Nasionalisme Kartini merupakan refleksi sosial yang kritis dari seorang wanita Indonesia yang didasarkan pada religieusiteit, wijsheid en schoonheid (ketuhanan, kebijaksanaan dan keindahan) ditambah dengan humanitarianisme (kemanusiaan) dan nasionalisme. Nasionalisme yang tampak dalam pandangan Kartini dapat dikategorikan sebagai sebagai nasionalisme universal dalam arti gagasan-gagasan yang diungkapkan mengandung nilai-nilai universal, seperti pendidikan, persamaan derajat, dan solidaritas sosial.

Menurut sarinah Manis "Pemikiran Kartini tentang nasionalisme ditujukan untuk meningkatkan derajat bangsa, solidaritas sosial dan persatuan diantara kaum muda tidak hanya kaum perempuan saja. R.A Kartini jalan yang harus ditempuh untuk mengatasi persoalan tersebut adalah dengan pendidikan. Karena Kartini menyadari bahwa kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan dan lain-lain berakar dari ketidaktahuan masyarakat tentang cara menghadapinya. Mereka tidak tahu harus berbuat apa untuk meningkatkan derajat hidupnya. Oleh karenanya, pendidikan mutlak dibutuhkan untuk membuka cakrawala pemikiran bangsa dan sekaligus memberdayakan rakyat untuk kesejahteraan dan kemakmurannya sendiri".

Sarinah GMNI patut bangga perjuangan R.A Kartini ialah sosok perempuan modern yang lahir di masa lalu sehingga pantas untuk ditiru. Perempuan yang fleksibel dan dinamis, berjiwa religius, semangat belajar terus menerus, tanpa menyerahkan, mempunyai kepekaan sosial terhadap sesama dan memiliki moral yang baik sehingga beliau menjadi pelopor emansipasi perempuan pribumi untuk mendapatkan kesetaraan gender dengan kaum laki-laki. Perjuangan literasi kartini yang membuat wanita juga bisa mengenyam pendidikan pada saat ini.

----------


Posting Komentar

0 Komentar