APENSO INDONESIA

header ads

WALIKOTA SURABAYA MENGAJAR MEMBERI INSPIRASI BAGI SISWA DAN KEPALA SEKOLAH DI MASA PANDEMI COVID – 19

“WALIKOTA SURABAYA MENGAJAR MEMBERI INSPIRASI BAGI SISWA DAN KEPALA SEKOLAH
DI MASA PANDEMI COVID – 19”

(Gambar Ilustrasi)

Oleh : Banu Atmoko
Apenso Indonesia


Mengajar – Pada prinsipnya mengajar adalah upaya untuk menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung dan untuk mempromosikan proses pembelajaran. Jika belajar dikatakan dimiliki oleh siswa, mengajar adalah kegiatan guru. 

Pelajaran memberi pengetahuan kepada setiap siswa. Menurut pemahaman ini, hal ini berarti bahwa tujuan belajar siswa hanyalah untuk memperoleh atau menguasai pengetahuan. Konsekuensi dari pemahaman ini dapat menyebabkan anak cenderung pasif karena hanya menerima informasi atau pengetahuan yang diberikan oleh gurunya. 

Agar pelajaran dipusatkan pada guru, guru memegang kunci dalam proses pembelajaran dan juga mengajar di kelas. Guru menyampaikan pengetahuan sehingga siswa mengetahui pengetahuan yang disampaikan oleh guru. 

Pada prinsipnya, mengajar harus membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar atau mengajar adalah upaya untuk mengatur lingkungan dalam kaitannya dengan siswa. Serta bahan pengajaran yang mengarah pada proses belajar-mengajar. Pemahaman ini juga menyiratkan bahwa guru harus dapat memainkan peran sebagai penyelenggara kegiatan belajar mengajar siswa dan bahwa mereka harus dapat memperoleh manfaat dari lingkungan. Baik di dalam kelas maupun di luar kelas yang juga mendukung kegiatan di bidang belajar dan mengajar. 

Sederhananya, mengajar bertujuan untuk menyampaikan pengetahuan dan untuk melatih pola berpikir siswa. 
Mengajar untuk memberi Pengetahuan. Dalam konteks pendidikan, ilmu pendidikan dibagi menjadi dua bagian, yaitu ilmu eksak dan non eksak. Ilmu eksak adalah ilmu yang membutuhkan logika, perhitungan, dan keterampilan analitis yang kuat, seperti matematika, fisika, dan kimia. Ilmu pasti ini cenderung memaksimalkan kerja otak kiri. Ilmu non eksak adalah ilmu yang membutuhkan teori, pemahaman, dan ingatan yang kuat, seperti bisnis, seni, bahasa, dan sebagainya. Tidak seperti sains yang eksak, sains eksak ini membutuhkan kinerja otak kanan.

Mengajar untuk melatih Pola Pikir. Dalam bukunya “Taxonomy of Effective Teaching” Benjamin Bloom membagi pola pikir para siswa menjadi lima tingkatan. Lima tingkat pemikiran adalah pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis dan kreativitas. Pengetahuan Guru mengajar di tingkat ini dengan menyampaikan fakta kepada murid-muridnya. Guru terbatas memberikan informasi kepadanya. Hasil yang diharapkan adalah bahwa pengetahuan siswa meningkat. Mereka yang awalnya tidak tahu apa-apa tentang suatu fakta harus mengetahuinya.

Pada tingkat ini, guru mulai mengembangkan teknik mengajar untuk siswa mereka. Guru tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga mendorong sikapnya terhadap apa yang dia ketahui. Misalnya, setelah mengetahui arti sisi, simpul dan tepi sebuah kubus. Guru mencoba untuk bertanya tentang banyak sisi, simpul, dan tulang rusuk dari balok, prisma, piramida, tabung, dan ruang-ruang lainnya. 

Pada tingkat pemikiran ini, guru memberi siswa-siswanya bentuk kegiatan dalam proses pembelajaran. Mereka menerapkan semua yang telah mereka pelajari berdasarkan pengetahuan dan pemahaman mereka. Analisis pada tingkat selanjutnya, guru dapat menjelaskan berbagai kemungkinan dan hubungan yang berbeda dalam suatu materi pembelajaran. Dalam fase ini, guru mendorong siswa untuk memikirkan suatu topik dan mendorong mereka untuk menarik kesimpulan dari pemikiran mereka.

Kreatif level terakhir adalah pola pikir kreatif. Pada level ini, guru tidak hanya membuat siswa memikirkan masalah, tetapi juga memungkinkan mereka untuk menghasilkan ide, konsep, ide, atau pekerjaan baru.

SMP PGRI 6 Surabaya adalah Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir dalam kesempatan ini pada hari Jum’at, 16/4/2021 Siswa SMP PGRI 6 Surabaya M. Habibi Maulana Siswa kelas 8 bisa menghadiri kegiatan Walikota Surabaya mengajar yang diadakan di SMP Negeri 1 Surabaya di Jalan Pacar Nomor 1 Surabaya.

Dalam kesempatan tersebut, M. Habibi Maulana Siswa kelas 8 putra dari pasangan bapak ABDUL HAFID dan ibu DJUMHARIYAH berangkat dari SMP PGRI 6 Surabaya bersama Kepala SMP PGRI 6 Surabaya bapak H. BANU ATMOKO, S.Pd menuju ke SMP Negeri 1 Surabaya. Sesampainya di SMP Negeri 1 Surabaya M. Habibi Maulana di Tes suhu badannya oleh Tim Satgas Covid SMP Negeri 1 Surabaya. Selesai di ukur suhu, langsung mengisi Absensi dan masuk ke Ruang Bilik Disinfekta untuk menuju Ruang Kelas Pelaksanaan Walikota Surabaya Mengajar.

Dalam kesempatan tersebut, bapak Walikota Surabaya ERI CAHYADI, ST., MT. memaparkan materi tentang Pemanfaatan Sumber Daya Alam di kota Surabaya. Sebelum mengakhiri paparannya, bapak Walikota Surabaya ERI CAHYADI, ST., MT. menanyai apakah dari sekian Siswa ini ada yang dari SMP Swasta, M. Habibi Maulana menjawab ada Pak. Darimana kata Pak ERI dan dijawab dari SMP PGRI 6 Surabaya.

Sebelum meninggalkan ruangan SMPN 1 Surabaya, bapak Walikota Surabaya ERI CAHYADI, ST., MT. melakukan Foto bersama dengan seluruh Siswa/Siswi dan dengan telaten beliau menandatangani buku yang di bawa oleh masing – masing Siswa serta, diberikan harapan - harapan motivasi. Dimana harapan motivasi dari Walikota Surabaya masing – masing Siswa berbeda – beda, sehingga harapannya Pelajar Surabaya bisa mampu menjadi yang Walikota Surabaya harapkan.

Selesai dari ruangan, bapak Walikota Surabaya berkesempatan untuk Foto bersama dengan Bapak/Ibu Guru SMP Negeri 1 Surabaya dan Bapak/Ibu Pengurus MKKS SMP Swasta Surabaya dan Negeri termasuk Penulis bisa berkesempatan untuk Foto bersama dengan Walikota Surabaya dan bapak Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya. 

(Gambar : Sesi foto bersama)

Dalam kesempatan ini, Penulis yang alumni jurusan PLS UNESA kelahiran April 1984 merasa bangga siswa SMP PGRI 6 Surabaya bisa ikut bergabung di acara Walikota Surabaya Mengajar. Semoga bisa menjadi Inspirasi bagi teman – teman di SMP PGRI 6 Surabaya serta semoga bisa menginspirasi tetangga M. Habibi Maulana untuk mendaftar di SMP PGRI 6 Surabaya nantinya.
#Tantangan Guru Siana  
# dispendik Surabaya 
#Guruhebat

Posting Komentar

0 Komentar