APENSO INDONESIA

header ads

NGUNU YA NGUNU

NGUNU YA NGUNU


(Gambar : Rumah di Gang Sempit, Bisa Sampai 4 KK)

Oleh : apensoinsonesia com


Seiingat saya ini syair dari lagunya Mus Mulyadi "ngunu yo ngunu...nguna ngunu ning ojo ngunu.." (begitu ya begitu...begitu ya jangan begitu).

Semua orang tahu...begitu. Sangat perlu pengertian. Tapi yang lain pun tahu maksudnya. Jangan sampai juga merugikan orang lain. 

Kalau Jawa bisa dikata kalimat "sanepan" (sindiran). Kalimat sanepan penuh arti. Perlu semua mengerti. Bila diucap langsung apa adanya bisa jadi : menyalahi ketentuan, atau tidak lengkap, atau kotor bin jorok, atau menyinggung perasaan yang lain. Dan lain - lain.

Mungkin, kata "sanepan" bahasa lain adalah "saling pengertian". Walau tidak persis.

Misalkan. Kalau dilaksanakan tegas "banyak yang rugi, bahkan orang lain teraniaya, tersiksa, bertentangan budaya, dan semacamnya". Jika tidak dilaksanakan "dirinya akan terkena sangsi". Agar semua selamat, maka bisa menggunakan jurus "ngunu yo ngunu...nguna ngunu ning ojo ngunu".

Ada kata "semua di tangan Tuhan" arti "tangan Tuhan" adalah kekuasaan Tuhan. Yang Maha Kuasa. Kekuasaan Allah SWT. Bukan secara harfiah "tangan" sesungguhnya - sanepan.

Kata syair lagu "momo romo...romo ono maling.....", sing dicolong opo? (yang dicuri apa?)..."niki lho ing jero dodo...ati kulo digowo lungo..." (ini yang ada di dalam dada..hati saya dibawa pergi).

Jelas, artinya kehilangan perasaan. Bukan hati manusia yang dicuri. Hati orang dicuri, orangnya dibedel (dibedah), bisa wafat. Bukan secara harfiah hati manusia. Itu hati sekadar "sanepan". Ya..cuma perasaannya atau pengertiannya saja yang di maling orang.

Bagaimana dengan aturan "penyekatan?". Bisa juga jawabnya "ngunu yo ngunu...nguna ngunu ning ojo ngunu". 

Menjaga semua dengan ikon/tujuan : agar tidak terkena sebaran virus di masa pandemi ini. 

Butuh saling pengertian. Bukan "memaksakan pengertian".

Semoga semua sehat wal afiat..aamiin yra.

(GeSa)




Posting Komentar

0 Komentar