APENSO INDONESIA

header ads

AJAK SEMANGAT KEBERSAMAAN MENUJU SURABAYA HEBAT DENGAN PENANAMAN BIBIT HIDROPONIK

“AJAK SEMANGAT KEBERSAMAAN MENUJU SURABAYA HEBAT DENGAN PENANAMAN BIBIT HIDROPONIK“

(Gambar Ilustrasi)

Oleh : Banu Atmoko
Apenso Indonesia



Kebersamaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dimaknai sebagai hal bersama. Artinya segala sesuatu yang didasarkan pada kebersamaan dimaknai sebagai usaha bersama atau mengerjakan segala sesuatu secara bersama-sama. 

Masyarakat kita memiliki banyak semboyan maupun nilai-nilai kehidupan yang bersendikan semangat kebersamaan. Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh, berat sama dipikul ringan sama dijinjing, gotong royong, kerja bakti merupakan beberapa semboyan dan nilai-nilai kehidupan yang sarat dengan makna kebersamaan. Semboyan tersebut menggambarkan kemudahan, keringanan bahkan keberhasilan suatu aktivitas bila dilakukan secara bersama-sama.

Dalam Islam, makna kebersamaan ini bisa dipahami dari termjamaah, ukhuwah. Istilah jamaah seringkali dikonotasikan sebagai kegiatan bersama atau lebih dari satu orang misalnya sholat jamaah sampai pada bahasan korupsi jamaah. 

Dalam sholat jamaah sendiri, sarat dengan rasa kebersamaan, lihat saja dalam prakteknya-sujud, ruku sampai salam dilakukan secara bersama-sama, juga bagaimana ketika imam melakukan kesalahan maka secara bersama-sama makmum mengingatkan dan disinilah sebenarnya letak kebersamaan itu, yaitu ketika melakukan kesalahan sesegera mungkin ditegur. 

Namun sebaliknya, ketika suatu kejahatan dilakukan secara berjamaah (kasus Korupsi di Malaysia) maka dampak yang ditimbulkannya pun makin besar dan sulit dilacak. Ini semakin menguatkan bahwa kebersamaan itu mempunyai dampak yang sangat besar bagi siapapun, apapun dan dimanapun.

Selain itu, banyak ayat atau hadits yang juga menekankan dan menggambarkan pentingnya kebersamaan, diantaranya : تعاونوا علي البرّ Ùˆ التقوي ولا تعاونوا علي الاثم Ùˆ العدوان )...المائدة : 3(...وتواصوبالحق Ùˆ تواصوابالصبر ) العصر : 3

(Dalam Al Qur an, makna kebersamaan seringkali menggunakan wazan Tafaala yang salah satu fungsinya adalah Li Al Musyaarakah yang berarti saling. Namun demikian, perlu diperhatikan bahwa kebersamaan yang ditekankan adalah kebersamaan yang berkonotasi positif (البــرّ ) bukan kebersamaan dalam Ayat Al Quran, hadits serta semboyan di atas selain menggambarkan adanya semangat kebersamaan juga sekaligus menggambarkan dampak adanya kebersamaan itu sendiri baik yang berkonotasi positif maupun negatif. 

Seperti yang telah dipaparkan di atas bahwasannya kebersamaan itu-apapun konotasinya-mampu menjadikan sesuatu itu berhasil, maka bila hal ini diterapkan dalam proses pendidikan maka bisa jadi realita pendidikan Indonesia yang berkualitas, merata merupakan suatu yang nyata bukan lagi impian semu.

Kebersamaan itu akan terlahir dari besarnya kepedulian seseorang terhadap orang lain. Dalam Islam kepedulian ini seringkali diwujudkan dengan silaturahim maupun berbuat baik. Untuk itu Ibnu Qayyim dengan tegas mengatakan bahwa jika ingin memperkuat hubungan persaudaraan maka cukup dengan berbuat baik dan silaturahim. 

Bila seseorang selalu berbuat baik maka akan terbentuk empati yang baik yang berlanjut dengan menguatnya silaturrahim yang disadari atau tidak telah membentuk semangat kebersamaan.

Dalam rangka mewujudkan Semangat kebersamaan di masa Pandemi Covid 19 ini SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7-9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir pada hari Senin, 31/5/2021 yang bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya yang ke -728. Dimana sebanyak 4 mahasiswa dari UNUSA yaitu : 1. Sitta Maftuha Maftuha (Pendidikan Bahasa Inggris), 2. Djoemi Sartika Ningroem (Pendidikan Guru Sekolah Dasar), 3. Hesti Pradita (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) 4. M.S. Aqil Al Waviru (Jurusan Bahasa Inggris) sebagai Mahasiswa Kampus Mengajar dari KEMDIKBUD RISTEK mengajak siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya di masa Pandemi Covid-19 untuk terus semangat jangan hanya mengandalkan bantuan dari Pemerintah. 

Seperti yang dilakukan ke empat Mahasiswa tersebut yaitu mengajak siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS "AL-IKHLAS Surabaya melakukan kegiatan pembibitan. Dimana ke empat Mahasiswa tersebut membagi menjadi enam kelompok dimana masing – masing kelompok di isi siswa sekitar 4-5 siswa baik SMP PGRI 6 Surabaya maupun SDS "AL-IKHLAS Surabaya.

Dimana Hesti Pradita, mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar mengajarkan cara pembibitan tersebut dan di ikuti oleh siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS "AL-IKHLAS Surabaya. Alhamdulilah, SMP PGRI 6 Surabaya dalam kesempatan tersebut alat yang dipakai adalah babtuan sumbangan dari SMP MUJAHIDIN Surabaya yang pada hari ini dimanfaatkan oleh 4 Mahasiswa Kampus Mengajar dari UNUSA tersebut. Dimana beliau sangat telaten mengajari adik - adik SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS "AL-IKHLAS tersebut. Adapun bibit yang pagi ini di tanam adalah bibit kangkung dan bibit cabai.

Menurut Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya alumni jurusan PLS UNESA kelahiran April 1984 bahwasannya tujuan dari kegiatan ini adalah mengajak siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya untuk mandiri dengan Belajar Hidroponik, agar mereka bisa menghasilkan bahan makanan sendiri khususnya di masa Pandemi Covid-19, serta harapan dari Penulis nanti dari Hasil Hidroponik ini nanti bisa di jual ke masyarakat baik Kangkung dan cabainya, sehingga harapannya uang dari yang terkumpul bisa di manfaatkan untuk kegiatan Lingkungan di SMP PGRI 6 Surabaya serta kegiatan hari ini adalah memperingati Hari Jadi Kota Surabaya yang ke - 728 dan mengajak siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS "AL-IKHLAS Surabaya semangat kebersamaan menuju Surabaya Hebat dengan Hidroponik di sekolah.
#TantanganGuruSiana  
#dispendikSurabaya 
#Guruhebat



Posting Komentar

0 Komentar