MENJALIN SILATURAHIM
apensoindonesia.com. Silaturohim. Saya bersama istri dan anak ketiga saya mau sambang (silatutohim) ke teman saya. Kemudian diteruskan ke rumah anak saya yg pertama sekaligus ketemu para cucu. Kangen.
Saya ingat. Teman saya pernah bilang. Bila mampir jangan lupa membawa gulo kopi (gula dan kopi bubuk). Kesukaan teman saya itu.
Teman saya itu berusia lebih tua dari saya. Teman saat bersama naik haji. Tahun 2009 yang lalu. Lebih kurang sudah 12 tahun yang lalu. Kini, tentu semakin tua. Saat itu rambut saya masih hitam, sampai kini sudah putih memplak.
Suatu saat silaturahim ke teman/ teman haji lainnya.
Saat naik haji 12 tahun lalu. Bersama sekitar 10 rumah keluarga. Jumlah orang tidak kurang dari 18 orang. Ada yang bersama istri. Bersama ibunya. Sendirian. Dan lain lain. Karena pada kloter itu tidak tidak ikut kelompok salah satu KBIH. Kami dapat disebut kelompok haji mandiri.
Dalam kelompok haji mandiri. Kami berkelompok. Berlatar belakang berbagai macam. Ada yang berasal dari pegawai KUA Depag. Ada yang dari guru. Ada yang dari PNS dan pansiunan PNS. Ada yang dari pansiunan pegawai perusahaan. Ada yang dari rumah tangga biasa. Dan lain lain.
Saat menjalakan ibadah haji. Agar tidak keliru melaksanakan ibadah. Agar sesuai rukun dan syarat haji. Hampir setiap langkah yang dijalankan selalu berdiskusi bersama. Saat itu pun saya membawa tiga buku petunjuk haji. Selain itu pun punya doa doa pelaksanaan haji, bekal saat manakip haji yang diselenggarakan Depag. Sebelum berangkat. Penuh hati hati.
Biasanya kelompok haji mandiri 2009 ini setahun dua kali silaturahim. Banganti ganti di masing masing rumah. Sementara ditangguhkan, berkerumun. Akhibat pandemi corona virus.
Bagaimana keaadaan kita kedepan...12 tahun lagi...sehat...pasrah pada Illahi.
Salam sehat...aamiin yra.
(GeSa)
0 Komentar