Pembukaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Strategi Pengembangan Perpustakaan
Surabaya, apensoindonesia.com - Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) mendukung perpustakaan daerah agar memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai sarana menarik minat masyarakat.
“Jika perpustakaan tidak berkembang maka akan ditinggalkan masyarakat, karena itu TIK sangat diperlukan agar masyarakat dimudahkan untuk mencari ilmu atau pengetahuan baru,” ungkap Hartono, Pustakawan Ahli Utama Perpusnas RI saat memberikan sambutan pembukaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Strategi Pengembangan Perpustakaan –Teknologi Informasi dan Komunikasi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Hotel Crown Prince Surabaya, Selasa (29/6/2021).
Karena itulah, menurut Hartono pihaknya menggelar Bimtek ini agar pengelolah perpustakaan bisa mengetahui apa saja yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
“Peran perpustakaan umum dalam meningkatkan kualitas SDM Indonesia melalui peningkatan kemampuan literasi diharapkan dapat meningkatkan kreativitas masyarakat dan mengurangi kemiskinan,” tuturnya.
Perpustakaan umum berbasis inklusi sosial bukanlah hal yang baru, karena diamanatkan dalam pasal 5 undang-undang 43 tahun 2007 tentang perpustakaan yang mengatur beberapa hal yakni masyarakat punya hak yang sama untuk memperoleh layanan serta memanfaatkan dan memberdayakan fasilitas perpustakaan.
Yang kedua masyarakat di daerah terpencil terisolasi atau terbelakang sebagai akibat faktor geografis berhak memperoleh layanan perpustakaan secara khusus, ketiga masyarakat yang memiliki cacat dan atau kelainan fisik emosional mental intelektual dan atau sosial berhak memperoleh layanan perpustakaan yang disesuaikan dengan kemampuan dan keterbatasan masing-masing.
“Perpustakaan juga berfungsi sebagai tempat belajar masyarakat, wahana dalam mencari informasi, serta rekreasi yang tidak hanya mencerdaskan namun juga memberdayakan masyarakat sehingga memberikan manfaat dan dampak langsung kepada peningkatan kualitas dan taraf hidupnya bila masyarakat sudah menyadari dan merasakan secara langsung manfaat layanan perpustakaan bagi kehidupannya,” paparnya.
Kegiatan Bimtek ini digelar untuk 450 desa dari 152 kabupaten di 32 provinsi untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan penyelenggaraan dan pengawasan guna peningkatan kapabilitas pengelola perpustakaan agar mampu memahami kebutuhan dalam memberikan pelayanan, sesuai perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat.
“Yang menjadi sasaran khusus dan kegiatan pendampingan ini adalah para pengelola perpustakaan umum daerah, kabupaten dan provinsi,” imbuhnya. **(rev/d7/muz)
0 Komentar