“SMP PGRI 6 SURABAYA DAN SDS AL-IKHLAS SURABAYA PEDULI KEPADA WALI MURID KONDISI COVID DENGAN BERBAGI BURVITA SAAT TERIMA RAPOT”
Oleh : Banu Atmoko
Apenso Indonesia
Mewabahnya Virus Corona yang telah menyerang banyak negara salah satunya Indonesia ini memang memiliki dampak sosial yang sangat luar biasa. Salah satu dampak yang sangat terasa di kalangan masyarakat yakni dengan terbatasnya aktifitas sehari-hari, dimana Pemerintah telah menetapkan himbauan kepada masyarakat luas untuk menjalankan aktifitas di rumah saja sampai batas waktu yang akan ditentukan kemudian.
Aktifitas yang dimaksudkan termasuk pada proses pembelajaran siswa sekolah dari tingkat kanak-kanak hingga menengah atas, bahkan sekelas perguruan tinggi proses perkuliahan juga dilakukan di rumah melalui daring atau dalam jaringan atau kata lainnya online. Hingga saat ini, korban yang terkonfirmasi positif Covid 19 masih terus bertambah, artinya pandemi belum berakhir. Begitu juga dengan himbauan pemerintah, masih terus mengalami perubahan pada perpanjangan waktu untuk tetap belajar di rumah.
Sebagian siswa, begitu juga orang tua telah banyak sekali mengeluh jenuh dan bosan dengan aktifitas yang dinilai terbatas tersebut. Tak sedikit juga siswa mulai merasakan penurunan semangat belajar hingga stress. Pemerintah memberikan arahan proses belajar mengajar tetap dapat berlangsung dengan cara daring atau online. Para guru akan memberikan tugas atau materi melalui sebuah aplikasi yang dapat diakses oleh siswa.
Artinya, antara siswa dan guru harus memiliki fasilitas yang diperlukan. Meskipun pemerintah telah memfasilitasi dalam bentuk tontonan edukasi melalui saluran televisi (TV), fasilitas lain masih banyak diperlukan untuk proses belajar dari rumah misalnya koneksi internet seperti Wi-Fi ataupun Kuota Internet yang tersambung di smartphone.
Namun perlu diketahui bersama, tidak semua siswa yang memiliki fasilitas tersebut. Minimnya ekonomi keluarga juga menjadi faktor dari minimnya fasilitas yang menunjang proses belajar di rumah. Bahkan tak sedikit, keluarga siswa yang harus kehilangan penghasilan yang diakibatkan adanya pandemic Covid 19 ini, sehingga mereka juga harus sangat jeli dalam mengatur pengeluaran keuangan.
Hal-hal seperti inilah yang akhirnya juga berdampak pada semangat belajar siswa, ketika si anak merasa fasilitas belajar kurang mencukupi maka ia akan merasakan menemukan kendala dan malas untuk melanjutkan proses belajarnya. Jika siswa telah mengalami penurunan semangat belajar bahkan hingga stress, maka akan sangat tidak baik bagi kesehatan si anak. Maka sedari sekarang, si anak harus diajari untuk menjaga pola belajar di rumah yang sehat, agar tetap semangat untuk belajar, menghindari kejenuhan dan meminimalisir terjadinya stress.
SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS "AL-IKHLAS Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7-9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir pada hari Selasa, 29/6/2021 membagikan hasil belajar Peserta didik selama 1 tahun.
Dalam kesempatan tersebut, Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya dan Sekretaris Yayasan Pendidikan AL-IKHLAS Semampir menyampaikan ucapan terima kasih kepada bapak/ibu Orang tua/wali murid baik SMP PGRI 6 Surabaya maupun SDS "AL-IKHLAS Surabaya selama 1 tahun sudah mendampingi putra/putrinya dalam pembelajaran. Di samping itu, Penulis meminta untuk wali murid tertib Administrasi Kependidikan, seperti Kartu Keluarga, Akte Kelahiran, Akte Kematian, Akte Cerai di Kota Surabaya karena sangat simpel dalam pengurusannya. Mengurus dari rumah sangat bisa, dengan online melalui link https://wargaklampid-dispendukcapil.surabaya.go.id/daftar. Dari sana sudah mudah untuk pengurusan Administrasi Kependudukan.
Jadi Penulis menghimbau kepada wali murid yang Administrasi kependudukan bermasalah segera di benahi. Di samping itu juga, Penulis juga meminta Orang tua mengecek nama siswa, tempat tanggal lahir, agama, nama ayah, dan ibu baik di Akte Kelahiran maupun di KK. Jangan sampai ada yang tidak sama. Jika terjadi kekeliruan mohon bisa dibetulkan agar tidak ada permasalahan di belakang pada saat Pendaftaran Ujian nanti. Apalagi semua sekarang bersumber satu data yaitu DAPODIK.
Maka dari itu, Penulis meminta Orang tua mengecek Data Putra/Putri nya. Apalagi kelas 7 yang akan mengikuti AKM tersebut. Penulis berharap agar tidak ada kesalahan data di DAPODIK, makanya beliau meminta untuk setiap siswa mengumpulkan Kartu Keluarga, Akte Kelahiran, Ijazah yang semua di copy rangkap 5 baik Kelas 7 yang naik di Kelas 8 maupun Kelas 8 naik di Kelas 9 untuk mengumpulkan berkas tersebut.
Di saat Pembagian Rapot, baik SMP PGRI 6 Surabaya maupun SDS "AL-IKHLAS Surabaya untuk para Wali murid mendapat bagian jatah BURVITA untuk Putra/Putrinya dengan harapan dari Penulis di masa Pandemi COVID-19 Putra/Putri nya menjadi sehat, kuat, dan menjadi generasi emas unggul dan berkarakter, serta juga dibagikan kepada Guru – Guru SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS "AL-IKHLAS Surabaya untuk Putra/Putri mereka.
#TantanganGuruSiana
#dispendikSurabaya
#Guruhebat
0 Komentar