APENSO INDONESIA

header ads

ERGONOMI KESEIMBANGAN

ERGONOMI KESEIMBANGAN



Oleh: Gempur Santoso

(Dosen Univeritas Ma'arif Hasyim Latif  Sidoarjo)


Keseimbangan. Seimbang. Tidak mengkleng. Banyak orang mengakui bahwa dunia ini dalam keadaan seimbang. Tidak bebenturan antar planet. Semua planet berputar pada lini masing masing. Sehingga dunia ini seimbang.

Dalam ilmu mekanika teknik. Keseimbangan memiliki resultante nol. Tidak bergeser. Menjadi tenang. Tak ada beban yang tidak imbang. Aksi sama dengan reaksi.

Begitu pula banyak orang mengakui. Di dunia ini selalu berisi dua yang kontradiktif. Namun seimbang. Ada pria ada wanita. Ada baik ada jelek. Ada positif ada negatif.  Ada siang ada malam. Ada senang ada sedih. Ada kaya ada pula miskin. Ada atas ada bawah. Dan sebagainya. Selalu dua atau sepasang. Selalu seimbang.

Statistik secara detail nampak tak mampu menghitung kontradiktif itu. Menghitung secara kuantitatif maupun kualitatif. 

Saya yakin hanya Tuhan Yang Maha Tahu. Tentang keseimbangan atas ciptaannya. Mana yang harus diikurangi. Mana yang dilebihkan. Agar dunia tetap seimbang. Yang Maha Kuasa saja yang tahu.

Manusia salah satu ciptaaNya. Atas rohman (kasih) dan atas rohim (sayang) Nya. Musibah pandemi covid ini ada. Apakah ini terjadi  terkait dengan keseimbangan itu. Tidak tahu. Allahualam.

Ilmu egonomi. Salah satu yang mengakui keseimbangan ini. Penampilan seseorang dalam bekerja harus seimbang biar optimal. Ergonomi penampilan kerja akan terjadi apabila ada keseimbangan kemampuan tubuh dengan tugas kerja.

Apa yang terjadi apabila tidak seimbang? Misalkan:  kemampuan tubuh lebih kecil dari tugas kerja. Maka akan terjadi kelelahan otot. Atau kelelahan fisik. Konsentrasi kerja akan menurun. Dan penurunan konsentrasi itu sangat dekat dengan akan terjadi kecelakaan.

Maka, manusia menggukan alat. Alat dipakai untuk membantu dalam bekerja. Alat bisa teknologi, manajarial kemanusian, maupun equipment yang lain. Agar dapat seimbang antara kemampuan tubuh dan tugas kerja.

Juga apa yang terjadi apabila tidak seimbang, yakni kemampuan tubuh lebih besar dari tugas kerja? Maka akan mengalami kelelahan syaraf. Membuat jenuh, apatis, bisa bisa sakit mental dan psikologis.

Banyak orang terkena PHK (putus hubungan kerja) mengalami serangan pada psikoligis/paikis. Masih memiliki kemampuan besar, tetapi tak ada yang dikerjakan. Bisa sumpek, jenuh, bahkan secara ekstim bisa bunuh diri. Kecelakaan.

Oleh karena itu. Agar selalu terjadi keseimbangan dalam tubuh kita. Diajarkan: bersyukurlah atas pemberian dari Tuhan Allah SWT. Sabar. Orang yang suka bersyukur akan diberi kenikmatan lebih besar.

Semoga semua sehat selalu...aamiin yra

(GeSa)








Posting Komentar

0 Komentar