APENSO INDONESIA

header ads

Menuju Mina Di Hari Tarwiyah Dengan Layanan Terintegrasi

Menuju Mina Di Hari Tarwiyah Dengan Layanan Terintegrasi
Q




Saudi Arabia, (apensoindonesia.com) - Jamaah haji gelombang pertama pada hari Sabtu menyelesaikan ritual Tawaf Al-Qudum (Tawaf Kedatangan) dengan mudah dan nyaman di tengah sistem layanan dan tindakan pencegahan yang terintegrasi.


Selanjutnya, setelah para peziarah melakukan Tawaf Al-Qudum di awal ritual dan kemudian mereka melakukan sa'i antara Safa dan Marwah, salah satu rukun haji, sebelum menuju ke Mina pada hari Minggu pada hari Tarwiyah, dan dari sana ke Arafah pada Senin, 10 kilometer jauhnya, untuk melakukan Berdiri di Arafah, rukun haji yang paling penting, menandai klimaks dari haji tahunan.



Pihak berwenang telah mengerahkan beberapa pos pemeriksaan keamanan di jalan-jalan utama menuju Masjidil Haram di Makkah. Sementara itu, persiapan logistik dan kesehatan masih dilakukan di dalam kamp-kamp jemaah di Mina.


Musim haji bertepatan dengan peningkatan jumlah infeksi di seluruh dunia, terutama karena penyebaran strain virus yang bermutasi, meskipun kampanye vaksinasi telah berlangsung selama beberapa bulan.



Kementerian Haji dan Umrah menegaskan bahwa mereka mengikuti tingkat tindakan pencegahan kesehatan tertinggi sehubungan dengan pandemi COVID-19 dan varian barunya. Kerajaan berusaha menggunakan sarana teknologi yang sangat canggih untuk memastikan penerapan jarak fisik dan membendung penyebaran pandemi.


Berbicara pada pertemuan komandan keamanan haji di Mekah, Wakil Menteri Haji dan Umrah Abdul Fattah Mashat mengatakan bahwa rencana kementerian didasarkan pada pemanfaatan teknologi untuk melayani para tamu Allah. Ia juga menyebut pengenalan smart card haji sebagai tambahan terbaru.



Kementerian menjelaskan bahwa kartu tersebut akan memungkinkan peziarah mencapai tenda mereka di tempat-tempat suci dan hotel di Mekah tanpa kontak manusia dan memfasilitasi transportasi mereka di tempat-tempat suci. Kartu tersebut juga akan membantu dalam melacak setiap peziarah jika kehilangan kontak dengannya. Pihak berwenang juga mulai menggunakan robot hitam putih untuk mendistribusikan botol air Zamzam di antara para peziarah untuk memastikan jarak sosial.


Kementerian menyatakan akan menyediakan 3.000 bus untuk mengangkut jemaah, dan setiap bus hanya akan membawa 20 jemaah. Wakil Menteri Haji Muhammad Al-Bijawi mengatakan bahwa membagi jemaah menjadi 20 kelompok bertujuan untuk membatasi infeksi hingga 20 jemaah jika ada jemaah yang terinfeksi dalam kelompok mana pun. Larangan mendekati Hajar Aswad juga akan terus berlanjut. Sementara itu, Kementerian Kesehatan mengumumkan telah menyiapkan sejumlah fasilitas, klinik keliling, dan ambulans untuk melayani jemaah haji. **[aad]


Posting Komentar

0 Komentar