APENSO INDONESIA

header ads

GERNAS BULE BERBUAH KETAHANAN PANGAN - GURU SMP PGRI 6 DAN SDS AL-IKHLAS SURABAYA PANEN RAYA LELE

“GERNAS BULE BERBUAH KETAHANAN PANGAN - GURU SMP PGRI 6 DAN SDS AL-IKHLAS SURABAYA PANEN RAYA LELE“

(Gambar Ilustrasi)

Oleh : Banu Atmoko
apensoindonesia.com



Siklus budidaya ikan lele cukup singkat, hanya 3 sampai 4 bulan. Agar kita mengetahui bahwa ikan sudah dapat dipanen adalah dengan melakukan sampling. Biasanya ikan lele yang sudah siap dipanen memiliki jumlah 8 hingga 11 ekor per kilonya.

Budidaya ikan lele menjadi primadonanya bisnis perikanan di Indonesia. Warung makan makin banyak yang menyajikan lele. Supermarket dan pasar tradisional juga menyediakan lele setiap hari. 

Pandemi Covid-19 dapat menjadi ancaman bagi ketahanan pangan di Indonesia. Untuk itu diperlukan suatu upaya bersama untuk mengatasinya. Salah satunya melalui aktivitas pertanian urban atau urban farming


Ketahanan pangan akan tercapai bila ada ketersediaan pangan. Ketersediaan pangan ini akan pula tercapai bila ada produksi pertanian. Tapi kesemuanya ini, ketika masa pandemi, ini akan mempengaruhi kegiatan on farm. Begitu pula dengan distribusinya. Ini akan mempengaruhi kegiatan produksi pertanian juga, akan mempengaruhi ketersediaan pangan, dan selanjutnya akan mempengaruhi ketahanan pangan.

Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan membuat kerentanan berbagai bidang. Salah satunya adalah ketahanan pangan. Padahal, di lingkup kecil seperti keluarga, ketahanan pangan sangat penting untuk menghadapi serangan virus asal Wuhan, China ini. 

Salah satu upaya kelompok masyarakat adalah membuat Gerakan Nasional Budi Daya Lele atau Gernas Bule. Gernas Bule akan mengajak setiap keluarga mandiri dalam pangan. Pengaruh Covid-19 memang amat dirasakan semua kalangan. Mulai dari pendapatan masyarakat yang menurun hingga ketahanan pangan yang bisa goyah. Oleh karena itu, kemandirian pangan rumah tangga harus dipercepat. Salah satunya adalah dengan Gernas Bule. 

Ikan lele sangat mudah dibudidayakan. Perawatan pun relatif mudah. Budi dayanya juga gampang ditiru oleh siapa saja. Selain itu, Gernas Bule memang ingin memberikan edukasi pada masyarakat terkait budi daya lele. gerakan ini juga salah satu upaya peningkatan protein hewani untuk mengurangi stunting.

Pengaruh Covid-19 memang sangat dirasakan semua kalangan. Mulai dari pendapatan masyarakat yang menurun hingga ketahanan pangan yang bisa goyah. Dimana berkat bimbingan dari Gernas Bule, alhamdulillah SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya yang merupakan Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7-9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir pada hari Sabtu, 28/8/2021 Guru – guru SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya yang terdiri dari kak SYAHRUL, S.Pd, selaku Pelatih Pramuka dan Panahan, ibu ANIS LAILY MUFIDAH, S.Pd, ibu YUNI ISMARYATI, S.Pd, ibu MEI RATNA SUSANTI, S.Si, ibu SUGIARTI, S.Pd, ibu Dra. TIWIK SUKIRAHAYU, ibu LASMIATI, S.Pd, ibu MEI KURNIATUL ADAWIYAH, S.Pd, ibu KIKI INAYATUL AISYAH, S.Pd pada pukul 08.00 melakukan kegiatan yaitu Panen Raya Lele di Sekolah.

Sebelum memanen kak SYAHRUL, S.Pd menguras 2 kolam lele tersebut. Saat di kuras ternyata ikan lele nya sangat besar – besar dan gemuk – gemuk, bahkan ada lele yang beratnya hampir 1 Kg untuk 1 lele tersebut. 

Setelah di kuras oleh kak Syahrul dibantu HABIBI MAULANA dan ABDUL AZIS untuk memilah lele tersebut. Dimana lele yang besar – besar di masak hari ini, sedangkan yang agak kecil dimasukkan ke dalam kolam kembali agar besar kembali sehingga bisa dipanen kembali di kemudian hari.


Di tempat terpisah di teras, Guru wanita mempersiapkan bumbu lele yang sudah panen matang. Dimana ibu LASMIATI, S.Pd membawa sambel, timun, kemangi, Es Cao. Sedangkan, ibu MEI RATNA SUSANTI, S.Si membawa tahu susu, tempe, terong, ibu YUNI ISMARYATI, S.Pd membawa krupuk dan buah semangka. Untuk ibu SUGIARTI membawa ikan asin, ibu ANIS dan ibu TIWIK membawa krupuk.

Ada yang memotong telur, ada yang memotongi bumbu untuk telurnya. Alhamdulilah, akhirnya lele sudah dipisahkan oleh kak Syahrul, S.Pd , Azis dan Habibi langsung diberikan ke Guru – guru perempuan.



Alhamdulilah pukul 11.00 semua pekerjaan sudah selesai dan menikmati hidangan Lele goreng, ikan asin, Telur sambal. Nikmatnya tiada tara yang dirasakan oleh penulis dan Guru – guru serta siswa/siswi yang membantu kegiatan Panen Lele hari ini. 

Selesai makan bersama, ikan Lele sayur dan ikan asin dibagikan kepada tetangga sekitar sekolah biar sama – sama merasakan nikmatnya hidangan lele trsebut.  

Dalam kesempatan ini, penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya menghaturkan banyak terima kasih kepada Gernas Bule, GOW dan Dharmawanita Persatuan kota Surabaya yang sudah memberi penulis bibit untuk dibudidayakan.

Alhamdulilah, berkat bimbingan dan arahan akhirnya di pagi yang sangat cerah ini bisa menikmati lele hasil budidaya tersebut. Di samping itu, penulis berharap bisa diberi bibit lele lagi untuk Pembelajaran di SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya.
#TantanganGuruSiana
#dispendikSurabaya
#Guruhebat


Posting Komentar

0 Komentar