APENSO INDONESIA

header ads

SAUDARA ADALAH SEGALANYA, JENGUK IBUNDA PENULIS YANG SEDANG SAKIT DAN MENDOAKAN KESEMBUHAN IBUNDA PENULIS

“SAUDARA ADALAH SEGALANYA, JENGUK IBUNDA PENULIS YANG SEDANG SAKIT DAN MENDOAKAN KESEMBUHAN IBUNDA PENULIS“ 


Oleh : Banu Atmoko
apensoindonesia.com


Dilahirkan dari rahim yang sama, satu kandungan namanya, satu susuan darah dagingnya. Kita akan tumbuh besar bersama dalam kasih sayang seorang ibu dan bapak. 

Bermain, saling berbagi, merasakan suka ria maupun kesedihan bersama, tiada lain karena kasih sayang antara yang satu dengan yang
lainnya. Hidup dalam satu atap sebagai saudara kandung seharusnya akan selalu terbangun kerukunan di dalamnya, bahagia karena canda gurau dengan terciptanya suasana humor. 

Meskipun ada kemarahan, ada pertengkaran, ada suara tangisan itu wajar dalam bersaudara tapi semua itu hanya sesaat saja tidak pernah menyimpannya dalam hati, sebab itu semua terjadi bukan atas dasar kebencian, namun atas dasar kasih sayang.

Saudara itu adalah orang yang bisa merasakan apa yang kita rasakan, rela saling mengalah dan penuh pengertian. Kalau kita dalam kesempitan, mereka akan ikut merasakan kesempitan itu, ibaratnya adalah bila saudara dicubit, seolah kita ikut merasakan sakitnya cubitan itu, sehingga kita akan rela membelanya agar tidak tersakiti. 

Begitu juga kalau kita meraih prestasi mereka akan ikut bangga pada kita, bukan sebaliknya yaitu kedengkian. Sikap seperti itu disebut dengan kesalahpahaman kecil dan saudara pasti akan bisa menyelesaikannya dengan cara-cara kekeluargaan. 

Dengan seperti itu, kesalahpahaman kecil akan menjadi bumbu-bumbu kehidupan yang membahagiakan pada waktunya. 

Saudara itu adalah sahabat yang yang akan berjalan berdampingan sebagai teman, baik dalam berbagi cerita ataupun harapan, yang bisa memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi, dalam mengarungi bahtera kehidupan ini. 

Alhamdulilah, pada hari Minggu, 22/8/2021 keluarga besar bulek Nunung, suami dari om Didik Soekamto dari Tanggulangin Sidoarjo yang terdiri dari putra/putri, mantu dan cucu pada pukul 18.00 mendatangi kediaman penulis untuk membesuk ibunda dari penulis yang juga kakak dari bulek Nunung. Dimana ibunda dari penulis adalah saudara nomor 5 dari 13 bersaudara. 

Di kediaman penulis, bulek Nunung, putra/putri beserta cucunya menjenguk ibunda penulis yang sedang sakit, sempat menantu dari bulek Nunung juga melihat hasil Lab dari ibunda penulis.

Sambil menunggu ibunda penulis yang istirahat, keluarga bulek Nunung menikmati hidangan Nasi goreng sambil makan dan mengobrol disertai bercanda di teras. Selesai makan keponakan dari penulis yang pulang jalan-jalan menjadi pusat kegemasan dari keluarga bulek Nunung tersebut. 

Tidak terasa sudah pukul 19.30, akhirnya keluarga bulek Nunung berpamitan dan balik pulang ke Tanggulangin. Sebelum pulang mereka mendoakan untuk kesembuhan dan kesehatan ibunda dari penulis, sehingga bisa beraktivitas kembali. 

Dalam kesempatan ini, penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada keluarga besar bulek Nunung yang menyempatkan waktu untuk datang menjenguk dan mendoakan ibunda penulis.

Semoga Allah S.W.T mengabulkan doa – doa bulek Nunung dan ibunda penulis sehat dan sembuh kembali. Bagi ibunda penulis, saudara adalah segalnya apalagi di saat sakit seperti ini menjadi obat untuk menghibur beliau yang lagi sakit.
#TantanganGuruSiana
#dispendikSurabaya
#Guruhebat




Posting Komentar

0 Komentar