APENSO INDONESIA

header ads

AJARKAN SISWA DAN GURU UNTUK IKHLAS BERAMAL MENGHARAP RIDHO ALLAH S.W.T

“AJARKAN SISWA DAN GURU UNTUK IKHLAS BERAMAL MENGHARAP RIDHO ALLAH S.W.T“

(Gambar Ilustrasi)

Oleh : Banu Atmoko
apensoindonesia.com


“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan” (Al Qur'an | Hud:15-16).

Ada yang gemar sekali bersedekah, namun dengan tujuannya untuk memperlancar rizki dan karir serta mudah mendapatkan jodoh. Begitu pula ada yang rajin bangun di tengah malam untuk bertahajud, namun tujuannya hanyalah untuk duniawi semata. Semua yang dilakukan memang suatu amalan yang baik. Tetapi niat di dalam hati tidak ikhlas karena ALLAH, namun hanya ingin mendapatkan tujuan-tujuan duniawi semata. 

Kalau memang demikian, mereka bisa termasuk orang-orang yang sebagaimana disebutkan di atas. 
Yang dimaksud dengan “Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia” yaitu barangsiapa yang menginginkan kenikmatan dunia dengan melakukan amalan akhirat.

Yang dimaksud “perhiasan dunia” adalah harta dan anak. Mereka yang beramal seperti ini: “niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan”, maksudnya adalah mereka akan diberikan dunia yang mereka inginkan. 

Ini semua diberikan bukan karena mereka telah berbuat baik, namun semata-mata akan membuat terlena dan terjerumus dalam kebinasaan karena rusaknya amalan mereka. 

Dan juga mereka tidak akan pernah yubkhosuun, yaitu dunia yang diberikan kepada mereka tidak akan dikurangi. Ini berarti mereka akan diberikan dunia yang mereka cari seutuhnya (sempurna). 

Dunia, mungkin saja mereka peroleh. Dengan banyak melakukan amalan sholeh, boleh jadi seseorang akan bertambah sehat, rizki semakin lancar dan karir terus meningkat. Dan itu senyatanya yang mereka peroleh dan ALLAH pun tidak akan mengurangi hal tersebut sesuai yang Dia tetapkan. 

Namun apa yang mereka peroleh di akhirat? Orang-orang seperti ini juga dikatakan: “lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan”. Ini semua dikarenakan mereka dahulu di dunia beramal tidak ikhlas untuk mengharapkan ridho ALLAH sehingga ketika di akhirat, sia-sialah amalan mereka. 

Sungguh betapa banyak orang yang melaksanakan shalat malam, puasa sunnah dan banyak sedekah, namun itu semua dilakukan hanya bertujuan untuk menggapai kekayaan dunia, memperlancar rizki, karir, jodoh, umur panjang, dan lain sebagainya. 

Lihatlah firman ALLAH selanjutnya (yang artinya), “Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka”. 
Inilah akibat orang yang hanya beribadah untuk mendapat tujuan dunia saja. Mereka memang di dunia akan mendapatkan apa yang mereka inginkan. Adapun di akhirat, mereka tidak akan memperoleh pahala karena mereka dalam beramal tidak menginginkan akhirat. 

Ingatlah, balasan akhirat hanya akan diperoleh oleh orang yang mengharapkannya. ALLAH Ta’ala berfirman, “Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mu'min, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik” (Al Qur'an | Al Israa’: 19).

Sesungguhnya orang yang riya’ hanya ingin memperoleh balasan kebaikan yang telah mereka lakukan, namun mereka minta segera dibalas di dunia. Barangsiapa yang melakukan amalan puasa, shalat atau shalat malam namun hanya ingin mengharapkan dunia, maka ALLAH akan memberikan baginya dunia yang dia cari-cari. 

Namun amalannya akan sia-sia (lenyap) di akhirat nanti karena mereka hanya ingin mencari dunia. Di akhirat, mereka juga akan termasuk orang-orang yang merugi.

Barangsiapa dunia adalah tujuannya, dunia yang selalu dia cari-cari dengan amalan sholehnya, maka ALLAH akan memberikan kebaikan kepadanya di dunia. Namun ketika di akhirat, dia tidak akan memperoleh kebaikan apa-apa sebagai balasan untuknya. 

Adapun seorang mukmin yang ikhlas dalam beribadah (yang hanya ingin mengharapkan wajah ALLAH), dia akan mendapatkan balasan di dunia dan juga dia akan mendapatkan balasan di akhirat. 

Ada amalan yang disebutkan di dalamnya balasan dunia. Contohnya adalah silaturrahim dan berbakti kepada kedua orang tua. Semisal silaturrahim, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa senang untuk dilapangkan rizki dan dipanjangkan umurnya, maka jalinlah tali silaturrahim (hubungan antar kerabat)” (HR. Bukhari no. 5985 dan Muslim no. 2557). 

Jika seseorang melakukan amalan semacam ini, namun hanya ingin mengharapkan balasan dunia saja dan tidak mengharapkan balasan akhirat, maka orang yang melakukannya telah terjatuh dalam kesyirikan. 

Namun, jika dia melakukannya tetap mengharapkan balasan akhirat dan dunia sekaligus, juga dia melakukannya dengan ikhlas, maka ini tidak mengapa. Hanya beramal untuk menggapai dunia, tidak akan dapat satu bagianpun di Akhirat.

Namun bagaimana dengan orang yang beramal dengan ikhlas, hanya ingin mengharap wajah ALLAH? Di akhirat dia akan memperoleh pahala yang berlipat ganda.

ALLAH Ta’ala berfirman, “Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat” (Al Qur'an | Asy Syuraa: 20).

Barangsiapa yang mencari keuntungan di akhirat, maka ALLAH akan menambahkan keuntungan itu baginya, yaitu ALLAH akan kuatkan, beri nikmat padanya karena tujuan akhirat yang dia harapkan. 

ALLAH pun akan menambahkan nikmat padanya dengan ALLAH balas setiap kebaikan dengan sepuluh kebaikan hingga 700 kali lipat hingga kelipatan yang begitu banyak sesuai dengan kehendak ALLAH. 

Namun jika yang ingin dicapai adalah dunia dan dia tidak punya keinginan menggapai akhirat sama sekali, maka balasan akhirat tidak akan ALLAH beri dan dunia pun akan diberi sesuai dengan yang ALLAH kehendaki. Dan jika ALLAH kehendaki, dunia dan akhirat sekaligus tidak akan dia peroleh. Orang seperti ini hanya merasa senang dengan keinginannya saja, namun barangkali akhirat dan dunia akan lenyap seluruhnya dari dirinya.

Kegiatan Jum’at berkah adalah kegiatan rutinitas yang dilakukan SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “AL-IKHLAS Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7-9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir. Seperti yang dilakukan siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “AL-IKHLAS Surabaya dalam kegiatan berbagi tersebut yang dilakukan pada hari Jum’at, 16/9/2021 mengadakan kegiatan Jum'at Berkah. 



Dalam kesempatan ini, sebelum memulai pembagian Jum’at Berkah diadakan kegiatan Pembacaan Yasin, Istighosah yang diadakan di Mushola SMP PGRI 6 Surabaya yang dipimpin oleh Bapak Ustad ACHMAD SYAIFUDDIN, S.H.I selaku Guru Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti.



Dalam kesempatan yang baik ini, penulis mengajak siswa/siswi dan Guru untuk kegiatan berbagi berkah ini untuk mengharapkan ridho Allah dimana Semoga Allah menjaga dan melindungi kita, serta kita dan keluarga kita diberikan kesehatan dan dijauhkan dari COVID-19.****



Posting Komentar

0 Komentar