APENSO INDONESIA

header ads

APA ADANYA "HAVEN" HAK TUHAN

APA ADANYA "HAVEN" HAK TUHAN


Oleh: Gempur Santoso


Rasanya ada banyak yg kurang percaya atau tak percaya sunatulloh. Hukum hakiki langsung atas kehendak Allah SWT. 

Bukti itu, kita sering tahu, membaca berita, atau melihat di televisi, bahwa anak kandung mengugat orang tua kandung. Atau, orang tua kandung menggugat anak kadung. Atau, antar saudara kadung saling menggugat. Dan sebagainya yg terkaait nasab "masih sedarah daging".

Orang orang yang lupa. Bahwa hak Allah SWT atas kita lahir. Harus diterima yang ada, apa adanya. Sudah "haven". Manusia tidak bisa memilih ibu kandung. Manusia tidak bisa memilih ayah kandung. Ya begitulah, itu hukum alam. Terima, bersyukurlah.

Bahkan, adanya kita karena adanya orang tua (ortu). Adaya ortu karena adanya kakek nenek. Dan seterusnya.  Menjadi hukum sebab akibat (cause effect), regression, benar adanya. Haven atau apa adanya. Sunattulloh.

Maka, adanya kita karena adanya leluhur. Karena saking banyak jumlah manusia, maka diatur dalam sistem nasab. Agama mengatur, sesauai Kitab Sucinya.

Begitu pula. Urutan penomoran sekelompok manusia dalam satu ortu kandung. Anak anak nomor satu, anak nomor dua, anak nomor tiga, anak nomor empat dan seturusnya. Kita tidak bisa memilih kapan lahir, tidak bisa memilih lahir nomor tertentu. Syukuri saja. Allah SWT telah mengatur, itu hakNya.

Sampai, kita dilahirkan dimana. Apa di Rumah Sakit. Apa di mobil. Apa di desa tertentu. Dan lain lain. Manusia yang dilahirkan, tidak bisa memilih. Tidak bisa tidak terima. Yaa....terima dan harus terima. Itu "haven" kehendak  Allah SWT.

Yang terpenting dalam hidup kehidupan adalah menghormati yang lebih tua. Dan, menyayangi yang lebih muda. Alam telah mengatur "pranatacara" ini, sunattolloh.

Manusia jangan lupa atau nglupa. Seperti Raja Fir'aun. Saking miliki kuasa yang besar. Fir'aun menyatakan dirinya sebagai "Tuhan". 

Tentu ada yg tak  sependapat, manusia kok mengaku Tuhan. Kemudian, ada yang bertanya "kalau kamu Fir'aun sebagai Tuhan maha segalanya, terus orang tuamu sebagai apa". Fir'aun binggung juga. Tak masuk akal, hanya tangan besi digunakan. Banyak manusia tersiksa olehnya. 

Manusia tak akan mungkin mampu mengklamufase berkuasa hak Tuhan. Sudah sunattulloh.

Semoga kita tetap beribadah kepada Yang Maha Pencipta, yang menciptakan kita, dan seluruh alam seisinya.

Salam sehat untuk semua...aamiin yra.

(GeSa)

Posting Komentar

0 Komentar