APENSO INDONESIA

header ads

BERSYUKUR BERBUDAYA

BERSYUKUR BERBUDAYA



Oleh: Gempur Santoso


Hidup ini main - main. Artinya tak usah terlalu gamang dengan kejadian. Apa saja. Selama kehendak Yang Maha Pencipta, dilalui saja.

Sebuah firman yang artinya "lihatlah petani berbulan - bulan menunggu tanaman padinya berbuah menguning, setelah menguning pun dijadikan putih". Warna itu tidak mutlak kehendak. Main - main saja toh hadirnya warna lalu warna lain yang diinginkan.

Penyanyi Achmad Albar pun mengakui bahwa "dunia ini panggung sandiwara". Di dunia memang tidak hakiki mutlak. Berperan sesuai anugerah yang diberikan. Harus disyukuri, dinikmati, lalui saja.  Asalkan itu kehendak Yang Maha Suci - Tuhan.

Bisa dibilang, atau dipilih. Bahwa yang mudah kita lakukan adalah yang diridhoi Sang Maha Pencipta. Sebab mudah bagi kita, belum tentu mudah bagi orang lain. Dan, sebaliknya

Dalam melalui kehidupan ini tentu harus berbudaya. Tanpa budaya akan "kering". Tanpa tujuan dan semangat yang berarti.

Budaya. "Budi" dan "daya". Budi adalah kebaikan dari hati nurani. Daya adalah kekuatan. Jadi budaya adalah kebaikan rohaniah yang diwujudkan dalam kehidupan.

Melakukan kebaikan sesama manusia (habluminannas) berusaha diwujudkan. Syukur bersama - sama dengan yang lain. Tak perlu merasa lebih (ter) suci, terkaya, terhebat, dan ter yang lain. Ikuti sistem saja. Sudah jelas "manusia dihadapan Tuhan sama saja, kecuali yang berbeda adalah ketaqwaan-nya".

Juga, hubungan dengan Allah SWT - Tuhan (habluminaalloh). Itu hubungan setiap manusia dengan Sang Maha Pencipta. Bisa dilakukan bersama - sama dengan yang lain. Menjadi wujud kegiatan mengabdi (nyembah) Yang Maha Esa, menjadi budaya bersama.

Menjalankan bersama - sama apa saja yang diperintah, dan menjauhi/menghindari yang dilarangNya.

Jelas budaya perlu daya mewujudkan kebaikan. Bukan kejahatan. Ataupun kejahatan tertutup seolah baik. Secara tak langsung. 

Semua membutuhkan kelayakan hidup. Walau "ditekan" oleh siapa pun, manusia tetap ingin survive hidup dengan caranya. Kadang ingin survive dengan melakukan kejahatan seolah baik. Hindari. Kita bersyukur masih berbudaya dan terus berbudaya.

Semoga kita ikhlas dalam hidup, porposional dan profesional, dan selalu sehat...aamiin yra.

(GeSa)


Posting Komentar

0 Komentar