APENSO INDONESIA

header ads

DIALOG GARENG PETRUK (DIGARUK) : GARENG TERJEBAK API

DIALOG GARENG PETRUK (DIGARUK) :



GARENG TERJEBAK API 
Oleh : Kris Mariyono
Director of Jurnalism Apenso Indonesia



Petruk merasa perihatin membaca pawarta di Koran Pagi Sekali (KPS) dan Jaringan Info Canggih (JIC) mengenai kebakaran Gedung Pemulihan Mental dan Penjeraan Insani (PMPI) di ibukota Negeri Karangkedempel Merdeka (NKM) yang menelan korban hampir 45 nyawa insan penghuni gedung PMPI. 

Petruk tidak hanya perihatin adanya musibah mengamuknya si jago merah itu melainkan juga merasa tertantang mengetahui asal nuasal terjadinya kebakaran paling dasyat dalam beberapa tahun terakhir.

"Kipas angin ditaruh perahu yang ada terpalnya, saya ingin tahu apa asal usulnya bisa terjadi kebakaran Gong ?" ujarnya kepada Bagong yang kebetulan mampir di rumah Petruk.

Bagong hanya terdiam sembari menikmati sajian Roti Sumbu Asli (Singkongrebus) tanpa basa-basi.

"Uenak Truk, tapi puanas..nanas ..nas ..ya asalnya apinya panas. Bagong pikir ya tanya saja Kang Gareng orang pentul..ee penting di NKM," sahut Bagong sambil melirik Petruk yang duduk disampingnya.

Petruk setelah mendengar perkataan Bagong secara diam-diam mengontak Kang Gareng melalui berita tertulis langsung kirim (BTLK).

"Kayu galah dibuat alas tempe, wualah orangnya sudah di TKP. Betul Gong, kalau mau tanya Kang Gareng sudah di gedung yang terbakar," ungkap Petruk sambil memperlihatkan jawaban Kang Gareng lewat BLTK.

"Yo siplah dari TKP pasti valid. Kita tinggal tunggu saja Truk apa yang kamu mau, pokoknya jos gandos..jangan bersedih ..sudahilah keprihatinanmu lur," beber Bagong yang pernah menjadi Juara pidato antar Desa.

"Makan pudak makan patin dari Juwana, tidak prihatin bagaimana! Gedungnya terbakar, penghuninya di luar quota..seharusnya 100 diisi 400. Bayangkan saja, kayak ikan pindang gong," terang Petruk yang menambahkan perlunya Revitalisasi gedung Pemulihan Mental dan Penjeraan Insani (PMPI) agar tidak menyimpang hak insani mendapatkan pembinaan mental untuk kembali jalan yang benar bukan salah jalan.

Bagong mendengarkan omongan Petruk matanya terasa berat berakibat kantuk.

"Bapau dibuat dari jamur, kalau nengantuk tidur," gertak Petruk tanpa ragu.

"Eee siapa yang mengantuk Truk..hanya mataku berat saja," kata Bagong singkat penuh diplomasi.

"Eee BTLK ada yang masuk, Kang Gareng terjebak api..Trims temanmu akrab."
"wuah ..wuah bahasa..ee bahaya," ucap Bagong setelah membaca berita dari teman akrabnya.

Petruk yang mendengarkan info dari Bagong "Kang Gareng terjebak api" merasa bingung dan aneh.

"Ke Surabaya bawa karung, saya bingung ..kebakarannya sudah satu hari lho Kang Gareng masih terjebak api, apa tidak aneh bin ajaib," ungkap Petruk menanggapi berita teman Bagong.

"Kelapa dicampur borak, apa bukan berita hoak..Gong," imbuh Petruk sambil memandang tajam setajam pisau.

"Ya jelas bukan hiax ..ee hoax ..temanku itu Truk dapat dipercaya seratus persen ..dijamin siplah," tukas Bagong penuh optimis.

"Hansip makan klanting, sip yang penting...kita tunggu dari sumber utama yaitu Kang Gareng," tandas Petruk diwarnai senyum.

"Huallo ..apa kabar dulur-dulurku, sudah makan semua ?" suara Kang Gareng memecahkan suasana keasyikan Petruk dan Bagong yang sedang memahami berita kebakaran di koran pagi sekali.

"Lho Kang Gareng sudah selesai meninjau TKP. Apa benar Kang terkena musibah ?" ujar Bagong bernada tanya.

"Srikaya ditaruh gerabah, ya infonya kena musibah..itu BTLK dari temannya Bagong Kang," lapor Petruk sembari 
tersenyum.

"Lha terus infonya apa tentang saya Truk, Gong..pasti menyenangkan," tukas Kang Gareng penuh semangat.

"Menyenangkan..bagaimana? Menyedihkan infonya Kang Gareng terjebak api. Begitu Kang," beber Bagong sembari membetulkan rambutnya yang setiap hari dicuci memakai sampo merang asli.

"Ke Batu beli bakso Gong, itu infonya Bagong dari karibnya..katanya Kang Gareng terjebak api ..apa betul ?" papar Petruk dalam kalimat tanya.

"Betul ..saya terjebak api, setelah mendapatkan penjelasan dari pihak yang berwenang, penyebab kebakaran, ada aliran lampu yang salah jalur," terang Kang Gareng penuh keterbukaan.

"Gelas dibuat tempat delima, jelasnya bagaimana ? Apinya sudah padam, kenapa Kang Gareng terjebak api, apa api dalam sekam ?" kata Petruk dalam balutan kata tanya.

"Ya jelaskan api dalam sekam atau api yang lain," imbuh Bagong penasaran.

"Bukan api dalam sekam, karena di TKP tidak ada sekam," jawab Kang Gareng mantap.

"Lho terjebak api apa Kang ?" desak Bagong optimis.

"Api Asmara Gong," kilah Kang Gareng penuh ekpresi.

"Ke Cianjur lansung Ciganjur, ajur..ajurr..dasar Puber kedua ..hahaga," pungkas Kang Gareng sambil berdiri membetulkan ikatan pinggang saktinya.



🌸AHAD BERKAH🌸
SELAMAT PAGI & SEMANGAT BERAKTIVITAS
JAGA KESEHATAN & KEBERSIHAN
-----------








Posting Komentar

0 Komentar