APENSO INDONESIA

header ads

PERJUANGAN SOSOK KEPALA SEKOLAH UNTUK BERTAHAN HIDUP DI MASA PANDEMI COVID-19

“PERJUANGAN SOSOK KEPALA SEKOLAH UNTUK BERTAHAN HIDUP DI MASA PANDEMI COVID-19”

(Gambar Ilustrasi)

Oleh : Banu Atmoko
apensoindonesia.com



Bahwa pandemi ini memang menimbulkan banyak tekanan bagi dunia pendidikan secara umum, dan juga kepada individu secara khusus, namun menurutnya, hidup harus tetap berjalan meskipun di bawah tekanan. 

“Boleh ada pandemi, tapi hidup harus tetap asyik,”. 
Beberapa kiat yang ia bagikan diantaranya adalah melakukan kegiatan berkumpul bersama dengan teman-teman secara daring, membuat kegiatan sosial seperti membagikan makanan untuk membantu orang lain, dan masih banyak hal lain yang dapat membantu diri kita untuk meningkatkan suasana hati secara keseluruhan.

Kiat-kiat tersebut dapat dilakukan dalam menghadapi tekanan di tengah pandemi ini yang tercipta karena segala sesuatu dilaksanakan secara daring. Kondisi ini menyebabkan terciptanya isolasi sosial, tekanan mental, dan ketakutan yang terjadi karena ancaman virus Covid-19. 

Pada kondisi ini, semua orang akan tiba pada suatu situasi dimana kita dapat merasakan marah, takut, kecewa dan selalu bertanya-tanya mengapa kita bisa mengalami hal ini, yang kemudian hal ini akan berpengaruh dalam diri kita masing-masing, bagaimana mahasiswa di tengah pandemi ini masih sering mengalami kegalauan, kecewa dan khawatir dikarenakan keadaan sekitar seperti memikirkan tugas, tidak bisa keluar dan hanya bisa dalam ruangan mengerjakan tugas dengan laptop. 

Hal ini kemudian yang menimbulkan stress. Tidak hanya mahasiswa, menurutnya, guru dan dosen juga sering mengalami kekhawatiran terkait tugas dan tanggung jawab mereka sebagai dosen di kampus, tanggung jawab diluar kampus, serta tanggung jawab mereka dalam keluarga. 

Bahwa dunia pendidikan memang berubah, namun harusnya perubahan ini jangan dianggap membawa sesuatu yang negatif. Manusialah yang harus beradaptasi dengan perubahan situasi dan kondisi disekelilingnya untuk dapat bertahan. Inilah arti sebenarnya dari resiliensi, yaitu daya tahan terhadap tekanan dengan melakukan hal-hal yang positif. 

Harapan yang baik akan masa depan akan membawa resiliensi yang baik juga terhadap segala tekanan dalam hidup.

Di masa pandemi, hidup ini betul – betul di atur sesuai dengan kondisi yang real. Dimana pada hari Minggu, 19/9/2021 penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya yang merupakan Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7-9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir berkunjung main – main di kediaman bapak Syahrul, S.Pd selaku Kepala SMP Kemala Bhayangkari 6 Surabaya. Beliau berjualan es, kopi, mie goreng, serta merancang.



Setelah pulang ngantor dari SMP Kemala Bhayangkari 6 Surabaya, kak Syahrul selalu mampir untuk kulakan untuk membeli entah itu gula, snack, rokok atau yang lain sebagainya.

Di sela – sela sambil melayani pembeli kak SYAHRUL menyampaikan yang penting kerja apapun halal untuk menghidupi 2 anak yang masih kecil – kecil, sehingga dapat membeli susu. Apalagi dengan kondisi Covid seperti saat ini, yang penting tidak mengurangi kegiatan sebagai Kepala Sekolah di Sekolah, kata kak Syahrul sambil membuatkan penulis mie sedap pedas dan minuman white coffee. 

Semoga ada perhatian dari pemerintah kepada nasib Guru –Guru SMP Swasta di kota Surabaya saat masa pandemi yang juga butuh perhatian lebih mengenai kondisi perekonomian.
#TantanganGuruSiana
#dispendikSurabaya
#Guruhebat



Posting Komentar

0 Komentar