APENSO INDONESIA

header ads

SELALU KONTRAK DAN TAMPAK BAHAGIA

SELALU KONTRAK DAN TAMPAK BAHAGIA

 


apensoindonesia.com - Pagi tadi saya dihampiri tamu. Sejak sekitar tahun 1997 dulu saya sudah kenal hingga sekarang. Mas Pri, saya panggil begitu.  Dia marung (jaul makanan dan wedang kopi). Itu pun rumah warungnya kontrak.

Mas Pri, hobi jual burung kicau. Juga, merawat ayam, dan jenis unggas lainnya. Istrinya yang buka warung. Semua itu, dilakukan di rumah tanah kontraknya.

Dulu, saya sering ke rumah/warung dia. Saya sebagai penikmat kicau burung saja. Kadang nggantang (melatih bersama) burung kicau.

Seingit saya mas Pri sudah kontrak rumah tanah dua kali. Untuk usaha pancahariannya. Sekali kontrak bisa 5 - 10 tahun. Kini pun kontrak lain tempat lagi.

Dulu, sekitar lima belas tahun yang lalu. Pernah saya beritahu agar membeli tanah, ada tanah murah. Apa kata beliua "kontrak saja". 

Waktu itu saya teringat pepatah jawa "sak nyari bumi kudu duwe" (seberapapun tanah untuk tempat tinggal harus punya). Ya...setidaknya saya sudah memberi tahu dia. Tak mungkin, manusia menanggung ataupun memaksakan ke orang lain. Walau sesama manusia adalah saudara.

Kini...pagi tadi mampir ke rumah saya. Katanya masih tetap kontrk rumah tanah. Di lain desa. Tidak di desa yang dulu.

Makin tua. Pasti. Dia bercerita. Pagi dagang ke Pasar. Setelah itu, ngangkut sampah abunemen (orang belangganan) mengangkutkan sampahnya.

Setelah itu, ngarit (cari rumput). Dia punya kambing empat ekor. Dari kambingnya dia pernah ikut "korban" saat hari Idul Korban. Ingin terus berkorban tiap tahun.

Juga masih merawat burung kicau, kalau untung laku dijual. Tetapi istrinya sudah tidak marung lagi. Sudah tua, apalagi juga baru sembuh dari sakit. Sekitar dua bulan mengalami sakit.

Semua putranya sudah besar. Sudah berumah tangga. Ada dua orang anak cucu, mas Pri.

Rambut putihnya disemir. Terasa gatal, katanya. Agar tak tampak kusam dan tua, katanya. Dia berharap tetap sehat, kuat. Kalau dia terkena sakit, malah berlari-lari di sawah, sampai dromos (keluar keringat). Terus merasa sembuh, kata mas Pri.

Semoga mas Pri selalu sehat beserta keluarga. Mampu mencari nafkah. Saya tak tahu apakah rumah tanah tempat tinggal terus kotrak. Menjadi manusia jenis kehidupan "kontrak". Allahualam. Yang saya tahu raut wajahnya bahagia, selalu tertawa lebar lepas, tampak ikhlas.

Memang, hidup di dunia ini pun "kontrak". Kontrak hidup. Dari Allah SWT akan kembali ke Allah SWT (innalillahi wa innaillaihirojiun). Semua yg di dunia ini tak ada yang langgeng.

Salamat sehat selalu untuk semua...aaminn yra.

(GeSa)



Posting Komentar

0 Komentar