APENSO INDONESIA

header ads

SIAP JADI SEKOLAH AMAN DAN NYAMAN - EDUKASI SATUAN PENDIDIKAN AMAN BENCANA BERSAMA BPPD JAWA TIMUR

“SIAP JADI SEKOLAH AMAN DAN NYAMAN - EDUKASI SATUAN PENDIDIKAN AMAN BENCANA BERSAMA BPPD JAWA TIMUR“



Oleh : Banu Atmoko
apensoindonesia.com


Kajian risiko bencana yang berbasis masyarakat akan meningkatkan kesadaran serta kewaspadaan masyarakat, menyiapkan masyarakat baik secara fisik dan psikologis terhadap kemungkinan bencana alam yang akan datang dengan merumuskan rencana aksi bersama, akan meningkatkan partisipasi masyarakat agar bekerjasama dan berkoordinasi saat sebelum, dan saat situasi tanggap darurat terjadi. 

Hal ini untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. 

Melalui kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat daerah rawan bencana, adalah bentuk usaha dalam rangka memitigasi bencana terutama pada daerah dengan tingkat kerawanan bencana tinggi.

Kegiatan edukasi bencana kepada masyarakat setempat merupakan langkah awal kajian ancaman atau potensi bencana alam yang ada disekitar masyarakat baik dari jenis, tingkat risiko, frekuensinya waktu dan lamanya, wilayah yang terkena, serta perkembangan dan bahaya ikutannya.

Tujuannya adalah agar masyarakat paham dan mengerti faktor- faktor yang memicu terjadinya bencana, untuk selanjutnya mereka dapat melunakkannya agar jika bencana terjadi masyarakat dapat meminimalisir korban jiwa maupun kerugian materi. 

Edukasi Penanggulangan risiko bencana ini dilakukan untuk memahami pengalaman masyarakat dalam menghadapi bencana dan memampukan mereka mengembangkan strategi penanggulangannya melalui kearifan lokal, memahami sumberdaya yang tersedia dan digunakan dalam masyarakat untuk mengurangi risiko. 

Ini merupakan langkah penting dalam memilih strategi pengurangan risiko dan penguatan kemampuan komunitas. Merupakan suatu kesalahan bila kemampuan masyarakat diabaikan dalam perancangan program karena hanya akan menyia-nyiakan sumber dari luar yang sedikit dan belum tentu dapat di-aplikasikan, hingga pada gilirannya justru berpeluang meningkatkan kerentanan mereka.

Musim Hujan mulai tiba di kota Surabaya, dimana bencana tersebut harus bisa di atasi oleh semua lapisan masyarakat terutama apalagi Musim Penghujan bersamaan dengan Pandemi COVID-19 seperti yang terjadi saat ini. Makanya, pada hari Jum’at, 17/9/2021 Tim BPPD Jawa Timur yang terdiri dari M. MAHMUDI mengadakan Edukasi Satuan Pendidikan Aman Bencana Jawa Timur di SMP PGRI 6 Surabaya yang merupakan Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7-9.

Dalam kegiatan tersebut turut hadir dari Puskesmas UPTD Wonokusumo Kecamatan Semampir yaitu Mat Lila dan Mbak Yanti mewakili Kepala Puskesmas Wonokusumo Kecamatan Semampir Kota Surabaya.

Dalam sambutannya, penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya menghaturkan banyak terima kasih kepada BPPD Jawa Timur yang sudah memberikan kepercayaan kepada SMP PGRI 6 Surabaya, Sekolah pinggiran di wilayah Surabaya Utara tersebut.



Dalam kesempatan tersebut, penulis juga menyampaikan kepada BPPD Jawa Timur Timur tentang kegiatan protokol kesehatan selama Pembelajaran Tatap Muka Terbatas mulai dari masuk cek suhu sampai pulang, serta penulis menyampaikan kepada BPPD Jawa Timur bahwa SMP PGRI 6 Surabaya alhamdulilah dalam 2 hari dipercaya oleh Puskesmas UPTD Wonokusumo untuk sekolahan dipergunakan dalam kegiatan vaksinasi. 

Dalam sambutannya, Mat Lila dan Mbak Yanti yang mewakili Kepala Puskesmas Wonokusumo menyampaikan untuk mengajak siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya tetap jaga protokol kesehatan dalam menjalankan 5 M. Kata Mbak Yanti menyampaikan jangan sampai kendor untuk prokes-nya, agar Surabaya kembali sehat dan COVID hilang dari muka Bumi ini

Dari BPPD Jawa Timur yang di wakili Mashudi menyampaikan agar SMP PGRI 6 Surabaya harapannya menjadi Sekolah Tangguh, Siswa Tangguh dan Guru yang tangguh di masa Pandemi COVID seperti saat ini.



Dalam kesempatan ini, dari Pihak BPPD Jawa Timur didampingi Puskesmas Wonokusumo Kordinator UKS SMP PGRI 6 Surabaya memasangkan rompi Satgas COVID-19 SMP PGRI 6 Surabaya kepada MASAYU DINI SUCIATI yang beberapa bulan lalu di kukuhkan oleh bapak Walikota Surabaya ERI CAHYADI, S.T, M.T. Suatu kehormatan bagi MASAYU DINI SUCIATI yang dipasangkan rompi Satgas pada pagi hari ini.

Semoga bisa mengajak siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya untuk taat protokol kesehatan. Dalam kesempatan tersebut, acara di tutup dengan doa oleh bapak NURIL MUHTADDIN, S.Pd selaku Pelatih Drumband SMP PGRI 6 Surabaya. Selesai doa seluruh siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya kumpul di depan pagar sekolah untuk nonton video tentang tanggap bencana di mobil MUSPENA yang di pandu oleh kak Leo dari BPPD Jawa Timur. Di kesempatan tersebut, BPPD Jawa Timur memberikan hadiah kepada Mbak Yanti dari Puskesmas UPTD Wonokusumo.

Di samping itu, BPPD Jawa Timur juga memberikan masker kain 3 lapis dan Mat Lila dari Puskesmas UPTD Wonokusumo menjelaskan tentang manfaat masker 3 lapis tersebut kepada 20 siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya mulai kelas 7-9. 



Di AKHIR penutup, BPPD Jawa Timur memberikan kenang – kenangan masker kain untuk di simpan di sekolah agar digunakan siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya yang lupa membawa masker sebagai persediaan dan Buku Saku tentang kegiatan Bencana. 

Dalam kesempatan ini, Kak Leo berharap kegiatan ini tidak berhenti di sini saja. Harapannya SMP PGRI 6 Surabaya bisa menjadi Sekolah aman, nyaman dan tangguh baik di kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur maupun Nasional.

Penulis dalam kesempatan ini, menghaturkan banyak terima kasih kepada PEMROV Jawa Timur, Puskesmas Wonokusumo yang sudah berbagi ilmu di SMP PGRI 6 Surabaya. Harapannya semoga SMP PGRI 6 Surabaya menjadi Sekolah yang aman dan nyaman dalam kegiatan Pembelajaran Tatap Muka.
#TantanganGuruSiana
#dispendikSurabaya
#Guruhebat



Posting Komentar

0 Komentar