APENSO INDONESIA

header ads

SOSIALISASI KEGIATAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN PEMANTAUAN KESIAPAN PTM TERBATAS OLEH IBU HJ CAMELIA HABIBAH, S.E DI SMP PGRI 6 SURABAYA DAN SDS “AL-IKHLAS

“SOSIALISASI KEGIATAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN PEMANTAUAN KESIAPAN PTM TERBATAS OLEH IBU HJ CAMELIA HABIBAH, S.E DI SMP PGRI 6 SURABAYA DAN SDS “AL-IKHLAS”

(Gambar Ilustrasi)

Oleh : Banu Atmoko
apensoindonesia.com


Sejumlah sekolah yang tidak menerapkan PPKM Darurat diizinkan untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Pemerintah juga akan fokus memperhatikan metode pembelajaran yang diterapkan oleh lembaga pendidikan. 

Pasalnya dalam pelaksanaan PTM di tengah kondisi pandemi harus sesuai dengan Surat Keputusan Bersama 4 Menteri yakni Menteri Pendidikan Kebudayan Riset dan Teknologi, Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Kesehatan. 

SKB 4 Menteri tersebut diperkuat dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2021 yang menyebutkan bahwa zona hijau, kuning dan jingga dapat melaksanakan PTM terbatas. Sedangkan, zona merah wajib menyelenggarakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara online

Selain itu, pada SKB 4 Menteri juga menghimbau kalau sekolah juga harus menyiapkan satgas Covid-19 tingkat sekolah. Sekolah harus duduk bersama, menyosialisasikan persiapan PTM terbatas kepada orang tua, bekerja sama dengan komite sekolah, sehingga orang tua pun memiliki pemahaman yang baik tentang pentingnya PTM terbatas ini. 

Pelaksanaan PTM terbatas yang sudah berlangsung di sejumlah sekolah di Indonesia ini juga sekaligus menandai dimulainya tahun ajaran baru 2021/2022. Meski sudah lebih dari satu tahun, pandemi virus corona masih terus menyerang penduduk dunia tanpa henti. 

Di Indonesia, angka kasus positif virus corona sudah di atas 1,5 juta jiwa (02/07/2021). Kabar baiknya sekitar lebih dari 1,3 juta orang berhasil pulih dari serangan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19. Mengalahkan penyebaran dan penularan virus corona di dunia tidak mudah. Namun, beragam upaya terus dilakukan para ahli dan penduduk global demi mengakhiri ancaman virus yang terus menyerang bertubi-tubi. 

Di beberapa negara, termasuk Indonesia, pemerintah membuat pendoman dan protokol kesehatan untuk menghadapi virus corona. Di negara kita, protokol kesehatan ini dikenal dengan sebutan 5M.

Dalam mempersiapkan Pembelajaran Tatap Muka terbatas perlu dilakukan sosialisasi kepada bapak/ibu Orang tua/Wali murid, serta pengecekan kesiapan untuk melaksanakan PTM terbatas tersebut sesuai Protokol kesehatan. Dimana pada hari Sabtu, 4/9/2021 bapak/ibu Orang tua/Wali murid SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya pada pukul 09.00 mengadakan kegiatan Sosialisasi Pembelajaran Tatap Muka terbatas yang dilakukan di Aula SMP PGRI 6 Surabaya. 

Dalam sambutannya, penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya menyampaikan bila nanti Pembelajaran Tatap Muka, mohon bapak/ibu Orang tua/Wali murid mengantar jemput putra/putrinya dari rumah ke sekolah. Di samping itu, penulis juga menyampaikan untuk tetap menjaga protokol kesehatan, dan berterimakasih atas dukungannya. 

Alhamdulilah, akhirnya siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya sudah melaksanakan Vaksin Dosis 1 dan Dosis 2, serta alhamdulilah berkat bapak/ibu Wali murid yang toleh kanan, kiri, depan dan belakang setiap hari Jum’at, sudah dijalankan di SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya. Semoga membawa berkah bagi keluarga besar SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya dan terhindar dari COVID-19.

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir dalam acara tersebut yaitu ibu HJ. CAMELIA HABIBAH, S.E selaku Wakil ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya Fraksi PKB. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan kegiatan Pelaksanaan Tatap Muka terbatas ini tidak hanya tanggung jawab sekolah saja, tetapi tanggung jawab orang tua, siswa, pemerintah. 



Di samping itu juga, ibu HJ. CAMELIA HABIBAH, S.E menyampaikan Orang tua harus sehat jangan membuka klaster keluarga, seperti ayahnya pulang kerja tidak cuci tangan langsung kumpul dengan keluarga. Makanya itu harus dihindari, kata ibu HJ. CAMELIA HABIBAH, S.E.

Di samping itu, menurut Ning Bibah menyampaikan bahwa Satgas COVID-19 sangat diperlukan tidak hanya dari unsur Guru, tetapi unsur siswa dan Wali murid, apalagi ada 1 perwakilan dari SMP PGRI 6 Surabaya yaitu MASAYU DINI SUCIATI yang kemarin hari Jum’at 3/9/2021 dikukuhkan Satgas COVID di Balai Kota oleh Walikota Surabaya. Perwakilan Satgas COVID dapat membantu kelancaran PTM terbatas sesuai Prokes. 

Selesai sambutan, ibu HJ. CAMELIA HABIBAH, S.E didampingi penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya dan ibu ANIS LAILY MUFIDAH, S.Pd selaku Kepala SDS AL-IKHLAS Surabaya melakukan peninjauan ke ruang – ruang baik kelas, Perpustakaan, Ruang UKS, dan Ruang Guru.

Di Ruang Guru, NING HABIBAH memberikan saran agar tempat duduknya di rubah tidak seperti saat ini. Alhamdulilah, untuk kondisi kelas siap dan sudah ada himbauan untuk Prokes tersebut dan sudah ada alur masuk, serta alur keluar.

Dalam kesempatan tersebut, ibu HJ. CAMELIA HABIBAH, S.E memberikan Bantuan Semprotan disinfektan sebanyak 4 buah kepada SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya untuk menambah sarana prasarana Pencegahan COVID baik di SMP PGRI 6 Surabaya maupun SDS AL-IKHLAS Surabaya. 



Dalam kesempatan ini juga, penulis berharap dengan Pelaksanaan PTM terbatas ini siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya semakin mengukir prestasi dan bapak/ibu Guru nya mampu mencetak Generasi Emas Unggul di SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya.

Di akhir acara, seluruh Wali murid baik SMP PGRI 6 Surabaya maupun SDS AL-IKHLAS Surabaya mendapatkan bantuan paket data internet dari Telkomsel untuk kegiatan pembelajaran. 
Semoga bermanfaat untuk menunjang Pembelajaran, kata penulis. 
#TantanganGuruSiana
#dispendikSurabaya
#Guruhebat



Posting Komentar

0 Komentar