APENSO INDONESIA

header ads

AJAK SISWA/SISWI SMP PGRI 6 SURABAYA DAN SDS AL-IKHLAS SURABAYA UNTUK SELALU MENELADANI SIFAT- SIFAT NABI MUHAMMAD S.A.W

AJAK SISWA/SISWI SMP PGRI 6 SURABAYA
DAN SDS AL-IKHLAS SURABAYA UNTUK
SELALU MENELADANI SIFAT- SIFAT NABI MUHAMMAD S.A.W



Oleh : Banu Atmoko
apensoindonesia.com



Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW yang diperingati tiap 12 Rabiul Awal penting diketahui Muslim. Tradisi memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW sudah dilakukan umat Islam sejak dulu.

Tujuan memeringati Maulid Nabi SAW adalah dalam rangka pelaksanaan kegembiran atas kelahiran manusia agung pembawa rahmat alam semesta.

Sejarah Maulid Nabi, menurut Imam al-Suyuthi seperti dikutip mui.or.id, tercatat sebagai raja pertama yang memulai Maulid Nabi SAW atau hari kelahiran Rasulullah SAW dengan acara yang meriah luar biasa adalah Raja Al-Mudhaffar Abu Sa`id Kukburi ibn Zainuddin Ali bin Baktakin (l. 549 H. – w.630 H.).

Tidak kurang dari 300.000 dinar beliau keluarkan dengan ikhlas untuk bersedekah pada hari peringatan maulid. Intinya menghimpun semangat juang dengan membacakan syi'ir dan karya sastra yang menceritakan kisah kelahiran Rasulullah saw. 

Di antaranya yang paling terkenal adalah karya Syeikh Al-Barzanji yang menampilkan riwayat kelahiran Nabi saw. dalam bentuk natsar (prosa) dan nazham (puisi). Saking populernya, sehingga karya seni Barzanji ini hingga sekarang masih sering kita dengar dibacakan dalam seremoni peringatan maulid Nabi saw. Sejak itu ada tradisi hari kelahiran Nabi saw. di banyak negeri Islam. 

Inti acaranya sebenarnya lebih kepada membaca sajak dan syi`ir peristiwa kelahiran Rasulullah saw. untuk menghidupkan semangat juang dan persatuan Islam dalam menghadapi gempuran musuh. 

Lalu bentuk acaranya semakin berkembang dan bervariasi. Di Indonesia, terutama di pesantren, para kiai dulunya hanya membacakan syi'ir dan sajak-sajak itu, tanpa diisi dengan ceramah. Namun kemudian muncul ide untuk memanfaatkan momentum tradisi maulid Nabi saw. yang sudah melekat di masyarakat ini sebagai media dakwah dan pengajaran Islam. 

Akhirnya ceramah maulid menjadi salah satu inti acara yang harus ada, juga atraksi murid pesantren. Bahkan sebagian organisasi Islam telah mencoba memanfaatkan momentum itu tidak terbatas hanya seremoni dan haflah belaka, tetapi juga untuk melakukan amal-amal kebajikan seperti bakti sosial, santunan anak yatim dan fakir miskin, pameran produk halal, pentas seni dan kegiatan lain yang lebih menyentuh masalah masyarakat.

Teori kedua sejarah Maulid Nabi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, (PBNU) KH Said Aqil Siroj. Kiai Said menjelaskan awal peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW diadakan oleh Al-Mu'iz Li Dinillah, khalifah Fathimiyah di Mesir pada tahun 361 H yang bermadzhab Syiah. 

Sedang madzhab Sunni yang pertama kali mengadakan Maulid Nabi adalah Syamsud Daulah dari Nidhomul Muluk di Irak. Menurut Kiai Said, memuji atau mengagungkan Rasullulah SAW termasuk sunnah taqririyah karena tidak pernah dilarang oleh Rasulullah SAW. 

Diceritakan, salah satu sahabat yang memuji-muji Nabi Muhammad adalah Ka'ab bin Juhair bin Abi Salma. Di hadapan Nabi Muhammad, Ka'ab mengatakan bahwa Nabi Muhammad adalah orang hebat dan orang mulia yang ia sampaikan dalam bentuk syair yang sangat panjang. 

Mendengar pujian itu nabi tidak melarang, bahkan membenarkan. “Malah Rasulullah memberi hadiah selimut yang sedang dipakai. Selimutnya bergaris-garis. Selimut garis-garis itu bahasa Arabnya adalah Burdah,” ucap Kiai Said. 

Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW hukumnya mubah atau boleh dan tidak termasuk bid'ah dhalalah (mengada-ada yang buruk) tetapi bid'ah hasanah (sesuatu yang baik). Karena tidak ada dalil-dalil yang mengharamkan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, bahkan jika harus ada dalil-dalil yang membolehkannya. 

Bid'ah Hasanah adalah sesuatu yang tidak dilakukan oleh Nabi maupun para sahabatnya namun perbuatan itu memiliki nilai dan tidak bertentangan dengan Al-Qur'an dan Al-Hadits. Sedangkan bid'ah dhalalh adalah perbuatan baru dalam agama yang bertentangan dengan Al-Qur'an dan Al-Hadits.

SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya merupakan Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7-9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir pada hari Jum'at, 29/10/2021 melaksanakan kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad S.A.W secara sederhana. 

Sebelum memulai acara peringatan Maulid Nabi Muhammad S.A.W penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya memberikan sambutan, dimana penulis menghaturkan banyak terimakasih baik kepada Wali murid, siswa/siswi dan bapak/ibu Dewan guru dengan kondisi keterbatasan ini masih bisa melaksanakan kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad S.A.W. Apalagi dengan membawa buah, roti dan lain sebagainya baik siswa/siswi maupun guru di SMP PGRI 6 Surabaya maupun SDS AL-IKHLAS Surabaya juga membawa bekal sendiri.



Yang kedua penulis juga menghaturkan banyak terima kasih kepada Wali murid dan bapak/ibu guru alhamdulilah hasil Swab PCR siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya adalah negatif. Penulis juga meminta kepada siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya untuk tetap selalu menjaga protokol kesehatan, memakai masker dan cuci tangan.

Penulis juga mengajak siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya, SDS AL-IKHLAS Surabaya dan bapak/ibu Dewan guru untuk menjadikan Sekolah Pinggiran menjadi Sekolah yang taat protokol kesehatan.

Selesai sambutan, acara selanjutnya yaitu pembacaan Yasin, Istighosah, Sholawat Nabi yang dipimpin oleh bapak Achmad Syaifuddin, S.H.I selaku Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya didampingi ibu Anis Laily Mufidah, S.Pd selaku Kepala SDS AL-IKHLAS Surabaya.  

Setelah pembacaan Istighosah, Yasin dan Sholawat Nabi dilanjutkan dengan Ceramah Agama yang disampaikan oleh bapak Achmad Syaifuddin, S.H.I. 



Beliau mengajak untuk selalu memperingati Hari Kelahiran Nabi Muhammad S.A.W serta beliau mengajak untuk selalu berbagi kepada masyarakat yang membutuhkan. Apalagi di masa Pandemi seperti saat ini, kata bapak Achmad Syaifuddin, S.H.I.

Karena berbagi itu sangat indah. Selesai itu, alhamdulilah siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya masih menyempatkan untuk melakukan pembagian Jum’at berkah.

Penulis berharap semoga siswa/siswi, bapak/ibu Guru SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya diberikan kesehatan, dilancarkan rezekinya, dijauhkan dari Covid-19. Semoga di Pandemi ini siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya bisa mencontoh suri tauladan dari Nabi Muhammad S.A.W.
#TantanganGuruSiana
#dispendikSurabaya
#Guruhebat



Posting Komentar

0 Komentar