APENSO INDONESIA

header ads

DIALOG GARENG PETRUK (DIGARUK) : KANG GARENG PANTAU TES PEKERJA PENDIDIK NON KONTRAK TANGGUNGAN NEGERI (P2NKTN)

DIALOG GARENG PETRUK (DIGARUK) :

KANG GARENG PANTAU TES PEKERJA PENDIDIK NON KONTRAK TANGGUNGAN NEGERI (P2NKTN)



Oleh : Kris Mariyono
Director of Jurnalism Apenso Indonesia


"Pengabdian hingga akhir hayat," demikian komitmen sebagian besar peserta seleksi pendidik yang mengikuti Seleksi Pekerja Pendidik Non Kontrak Tanggungan Negeri (P2NKTN) yang diselanggarakan di seluruh wilayah negeri.

Para pendidik yang mengikuti tes P2NKTN ini tidak sedikit yang berusia kepala 3 bahkan kepala 4 dan 5 yang sarat pengalaman. Kang Gareng sebagai orang penting sekali (OPS) di Negeri Karangkedempel Merdeja (NKM). 

Kang Gareng sebagai Ketua Dewan Pengawas Pimpinan Puncak Negeri (DP3N) ingin melihat langsung mengenai aktifitas berskala besar meningkatkan kesejahteraan pendidik dalam Tes Pekerja Pendidik Non Kontrak Tanggungan Negara.

"Ke Batu beli babat sama kripik, itu contoh pejabat yang baik melihat aktifitas berskala besar turun langsung ..layak dibanggakan," ungkap Petruk sembari memandang tajam Kang Gareng.

"Jangan melotov...eee melotot Truk memandangku ..sudah panggilan hati nurani untuk peduli terhadap nasib pejuang pecerdas bangsa yang kesejahteraanya masih tertinggal kereta ..hahaha," ujar Kang Gareng tawa kecil.

"Mentega di taruh mesin ketik, semoga tidak sekedar lipstik ..karena upaya mencerdaskan bangsa merupakan jalan mengikis kemiskinan," terang Petruk penuh diplomasi.

"Ya Truk pendidik itu harus diangkat derajatnya termasuk kesejahteraanya. Semoga melalui P2NTN ini dapat lebih menjadikan pendidik lebih fokus melaksanakan proses belajar mengajar anak negeri," tandas Petruk tanpa basa basi.

Kang Gareng mendengar ucapan Petruk merasa tepat memantau kegiatan memperbaiki nasib Pekerja Pendidik Kontrak Kesejahteraan tertinggal (PPK2T).

"Ya Truk jangan kuatir akan saya perjuangkan keberadaan PP2KT agar kesejahteraanya memadai kendati nantinya tidak menerima pensiun minimal upahnya berstandar UMW (Upah Minimal Wilayah) tidak USD (Upah Seadanya Diterima)," jelas Kang Gareng sejak menjadi rakyat kecil hingga Pejabat teras dikenal sebagai pelobi ulung.

"Buah Srikaya dimakan sama kismis, saya percaya dan optimis Kang Gareng akan memperjuangkan pendidik USD ke depan lebih baik dan cerah," kata Petruk sembari menambahkan perlunya memperhatikan pendidik Usia Tua yang berstatus USD.

"Ya Truk itu yang menjadi pemikiran para petinggi yang berkompeten. Usia sudah hampir kepala desa..maaf lima dan pengalamannya sudah menggunung menghitung tanpa kalkulator HP lancar tapi dikasih mesin hitung tambah bingung. Itu juga harus diperhatikan biar merasakan sedikit disisa pengabdiannya kue kesejahteraan negeri," papar Kang Gareng bergaya seperti narasumber TV Zero.

"Ke Asembagus belanja jamu, bagus pandanganmu Kang tidak rugi memilihmu menjadi dewas semoga warga puas negeri maju warga cerdas," pungkas Petruk penuh optimis sambil berpamitan adios Kang..Nggowes dulu.

"Yo Monggo Truk ..mari kita sama-sama berjuang," tandasnya mantap.



                         ðŸŒ¸AHAD BERKAH🌸
SELAMAT PAGI & SEMANGAT BERAKTIVITAS
JAGA KESEHATAN DAN KRBERSIHAN
-----------




Posting Komentar

0 Komentar