APENSO INDONESIA

header ads

DIALOG GARENG PETRUK (DIGARUK) : KANG GARENG PANSUS JURDENG

DIALOG GARENG PETRUK (DIGARUK) :



KANG GARENG PANSUS JURDENG 
Oleh : Kris Mariyono
Director of Jurnalism Apenso Indonesia



Kang Gareng mulai mencari referensi dan berpikir secara taktis terkait tugas baru yang diamanahkan kepadanya tanpa konfirmasi terlebih dulu. Memang, layak dan syah-syah saja Pimpinan Puncak Utama Negeri memberikan kepercayaan untuk mencari Perangkat Operasional Negeri (PON) berupa personel Juru Dengar (Jurdeng).

Bagi Kang Gareng ketika bercerita kepada Petruk, bukan persoalan kesulitan menemukan sosok yang cocok untuk duduk di kursi Jurdeng. Namun, unsur dedikasi, kejujuran dan wawasan yang harus menjadi pertimbangan nomor satu dalam memperoleh Jurdeng yang berkualitas secara totalitas.

"Ke Malaya beli baja, apa tidak saya saja yang menjadi Jurdeng Kang hahahaha," ucap Petruk diwarnai tawa kecil.

"Jangan ngacau ayo berpikir serius ..amanah yang kuterima ini bukan sembarang semen...ee amanah Truk," tandas Kang Gareng sambil menambahkan Jurdeng ini perannya sangat strategis dalam meningkatkan pembangunan negeri.

"Ke Surabaya beli kapur barus bukan peyek, saya serius bukan mengejek...lha iya di Istana PPUN seingat saya sudah banyak dibentuk beragam juru, apa masih kurang ?" sebut Petruk sembari menambahkan menghadirkan Jurdeng apa sudah perlu sekali.

"Apa sifatnya relawan tanpa uang transport, uang makan, uang lelah dan uang komisi," tandas Petruk diwarnai nada tinggi.

"Lho Truk, memang sudah ada berbagai juru, tapi juru yang satu ini perannya sangat penting..ting sekaligus untuk membantu PPUN mengatasi berbagai persoalan di kalangan warga," terang Kang Gareng penuh optimis tidak hanya hari kamis.

"Ya pastinya - dibiayai anggaran negeri, Negeri Karangkedempel Merdeka (NKM) tidak sebagai relawan dan ditanggung layak ...layak jalan ..hahaha," ucap Kang Gareng tanpa basa-basi.

"Kelapa dikirimkan ke pulau Buru dicampur kain. Apa juru yang lain tidak bisa dimaksimalkan Kang ?" kilah Petruk sembari merogoh saku celananya.

"Setiap negeri memiliki karakter yang mandiri sesuai tuntutan jaman, begitupun NKM harus menyesuaikan jaman, adanya Jurden diharapkan aspirasi warga dari yang berskala kecil hingga besar akan didengar sekaligus akan menjadi bahan masukan untuk Istana PPUN dalam melanjutkan pembangunan di segala bidang dari bidang hingga luas," jawab Kang Gareng dengan serius.

"Ke sekolah bawa benik ..wualah unik ..ya ke depan bisa saja ada tambahan Jurli (Juru lihat) hahaha," tandas Petruk dengan tawa kecil.

"Truk, jangan banyak komentar tolong bantu saya mendapatkan personel Jurdeng yang kapabel tidak seperti kabel demi mencairkan persoalan warga sekaligus mewujudkan kebijakan yang pro warga negeri," tandas Kang Gareng yang masih tercatat sebagai Ketua Dewan Pengawas Pimpinan Puncak Negeri (DP3B).

"Karaoke lagu baru ..okey saya bantu selama saya ada waktu dan selama Jurdeng tidak meresahkan dan menggaduhkan warga negeri. Karena yang kita wujudkan kadang kurang tepat pada sasaran disisi lain termasuk memboroskan anggaran, padahal anggaran untuk Jurdeng tidak ada," beber Petruk sambil memandang Kang Gareng.

"Ke Surabaya beli tahu, anggaran belanja NKM mulai menipis banyak yang dirampingkan demi untuk penanganan Virus Bahaya Sekali (VBS) yang kini telah mereda," tambah Petruk.

"Okela..h saya jamin dengan diplomasi yang santun tidak akan terjadi kegaduham gara-gara Jurdeng," pungkas Kang Gareng penuh keyakinan tinggi setinggi pohon cemara.



🌸AHAD BERKAH🌸
SELAMAT PAGI & SEMANGAT BERAKTIVITAS
JAGA KESEHATAN & KEBERSIHAN
-------



Posting Komentar

0 Komentar