APENSO INDONESIA

header ads

GURU ADALAH SEGALANYA

“GURU ADALAH SEGALANYA“



Oleh : Banu Atmoko
apensoindonesia.com


Guru bukan orang hebat, tapi orang-orang hebat dihasilkan oleh guru. Setiap tahun, 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional sebagaimana telah ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994. 

Hari guru dilatarbelakangi oleh lahirnya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang dulu bernama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) pada 1912. Di mana guru salah satu profesi yang mulia dikarenakan guru sebagai pencetak insan negara dan pembentukan akhlak anak didik & guru seorang pendidik insan yang berjasa karena merekalah yang bertanggung jawab mendidik manusia bagi melahirkan generasi yang cerdas dan cakap serta sanggup melaksanakan tugas terhadap diri, keluarga, masyarakat dan negara. 

Guru disebut sebagai pahlawan karena tugasnya yang cukup berat dalam mendidik murid-muridnya. Guru disebut tidak mendapatkan tanda jasa karena begitu banyaknya guru di Indonesia yang menjadi pahlawan bagi muridnya, namun sering kali mereka terlupakan dan tidak mendapatkan penghargaan sebesar jasanya. 

Yang saya perhatikan dalam pendidikan guru adalah segalanya & keberhasilan seorang siswa di sekolah tidak hanya ditentukan antusias belajar yang tinggi. Banyak penopang lain untuk mewujudkan prestasi gemilang. Tidak banyak orang menyadari bahwa keberhasilan atau prestasi yang digapai pelajar sesungguhnya bukan murni hasil jerih payah pelajar itu sendiri, tetapi ada peran penting seorang guru di sana, di samping peran signifikan orang tua. 

Dalam pendidikan guru berperan bukan hanya memberikan nilai atau ilmu begitu saja sebagai profesi yang mulia guru sebagai penentu bibit masa depan bangsa di mana guru memberikan didikan mulai anak yang tidak mengenal huruf dan angka tidak tahu beretika tidak tahu yang mana akhlak yang baik dan buruk dan di situlah peran utama guru menjadikan anak didiknya menjadi berakhlak mulia. 

Guru akan merasakan kesenangan yang luar biasa bersentuhan dengan siswa setiap hari, berinteraksi dengannya selalu menentramkan, melihat para siswa sukses di kemudian hari di situlah kesenangan seorang guru yang mulia dan memberikan semangat seorang untuk lebih giat mendidik dan menciptakan anak yang berakhlak yang bisa menjadi penerus masa depan bangsa. 

Guru juga inti dari sebuah sekolah. Guru merupakan pendidik yang bertanggung jawab memberi bimbingan kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai kedewasaannya. Di mana seorang guru memperkenalkan agama, budaya, alam, sejarah kepada anak didiknya. 

Profesi guru dapat dikatakan ujung tombak generasi penerus bangsa, gurulah yang pertama mengukir akan dijadikan apa generasi muda ini. Mulai dari mengajari cara membaca hingga seorang pelajar menjadi ahli, guru ialah sosok paling penting dalam kehidupan seseorang.

Guru adalah ujung tombak generasi penerus bangsa, gurulah yang pertama mengukir akan dijadikan apa generasi muda ini. Mulai dari mengajari cara membaca hingga seorang pelajar menjadi ahli, guru adalah sosok penting dalam kehidupan pendidikan dan guru adalah segalanya.

Di masa pandemi seperti saat ini, peranan guru sangat diperlukan tetapi di masa pandemi ini guru malah sangat miris , dimana dimasa pandemic ini guru beralih ke profesi yang lain yaitu melakukan kegiatan jualan agar di masa pandemic ini bisa memenuhi kebutuhan hidup nya seperti yang dilakukan Pak Syahrul, S.Pd selaku Kepala SMP Kemala Bhayangkari 6 Surabaya yang setiap hari jualan di rumah sepulang mengajar, seperti jualan kopi, mie, gula, beras dan snack, serta sekarang ini beliau juga melakukan jualan Celana 3/4. 

Itu semua tidak lain untuk memenuhi kebutuhan hidup beliau yang tinggal bersama seorang istri dan 2 orang putra yang masih kecil - kecil. Tidak hanya Pak Syahrul, S.Pd tetapi juga hal sama di alami oleh Bapak Oemar, S.Ag selaku Kepala SMP Kemala Bhayangkari yang jualan bumbu di Pasar Tandes Manukan.

Penulis yang juga seorang Kepala SMP PGRI 6 Surabaya, Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7-9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir berharap di Peringatan Hari Guru Nasional nanti, agar nasib guru – guru Sekolah Swasta bisa tersejahterahkan dengan memberikan tunjangan bagi guru Sekolah Swasta yang tidak usah muluk - muluk UMK, tetapi diberikan 1.000.000/guru asal guru swasta bisa mendapatkan semua rata dan tanpa syarat yang ribet. Karena guru adalah panutan segala – galanya.

Semoga hal ini terwujud, sehingga Pendidikan kota Surabaya aman dan nyaman dalam mendidik dan mencetak Generasi Emas Unggul.

#TantanganGuruSiana
#dispendikSurabaya
#Guruhebat


Posting Komentar

0 Komentar