PENDIDIKAN UNTUK SEMUA
Oleh : Suryadi
Director of Education
Apenso Indonesia
Guru tidak memilih si-belajar. Hanya menyesuaikan dengan karakteristik si-belajar. Variabel karakteristik si-belajar, harus diterima apa adanya.
Peluang yang tinggal sekarang hanyalah bagaimana mengatur variabel strategi pengorganisasian, strategi penyampaian dan strategi pengelolaan pembelajaran untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.
Ada siswa yang lebih cepat dalam proses belajarnya ada pula yang lebih lambat.
Bagi siswa yang tergolong kelompok cepat memerlukan waktu yang relatif singkat dari teman-temannya dari kelompok sedang maupun lambat dalam menguasai materi pelajaran.
Konsepsi belajar tuntas berlandaskan pada suatu anggapan dasar filosofi bahwa semua siswa bisa dan mau belajar (all can and will learn). Dan, pendidikan untuk semua (Education for all).
(Sur)
0 Komentar