APENSO INDONESIA

header ads

CIPTAKAN TEMPAT KERJA ERGONOMIS (Ergonomic Workplace)

 CIPTAKAN TEMPAT KERJA ERGONOMIS (Ergonomic Workplace)


Oleh: Gempur Santoso

(Gubes Ergonomi K3 Teknik Industri Umaha Sidoarjo. Juga Penasehat ICMI/Ikatan Cendekiawan Muslim Muda Jawa Timur)


Alat atau peralatan dan lingkungan kerja sangat mempengaruhi kualitas kerja. Jenis dan jumlah alat atau peralatan harus disesuaikan. Cukup alat yang dibutuhkan saja. 

Juga, alat harus disesuaikan dengan  antropometri atau jangkauan tenaga kerja. Tidak kalah penting, bahwa lingkungan kerja harus disesuaikan juga dengan nilai ambang batas (NAB) juga baku mutu.

Kita tahu bahwa lingkungan kerja terdiri: fisik, kimiawi, dan biologycal

Jika semua sudah sesuai antara lain: ukuran alat sesuai antropometri dan jangkauan tenaga kerja, dan lingkungan sesuai ambang batas dan baku mutu. Maka akan tercipta tempat kerja pada kondisi ergonomis.

Semua akan tercipta ergonomis, bila manajemen perusahaan memiliki komitmen. Biasanya komitmen hanya bawahan atau tenaga kerja memiliki hasil tidak optimun tanpa komitmen atasan dalam manajemen perusahaan/instansi.

Di tempat kerja. Penggunaan alat/peralatan harus ada dan mudah. Jangan sampai dipersulit. Selama digunakan untuk alat bekerja harus ada dan mudah. Mudah dipakai maupun mudah memperolehnya.

Jika sulit alat, maka malah akan terjadi lama dan mengalami keterlambatan kerja.

Termasuk bekerja jangan sampai melelahkan, sebab berdampak kerja berulang-ulang, sering rusak, dan mencelakakan. Hal itu termasuk membuat keterlambatan kerja juga akan mengalami kerugian.

Usahakan semua peralatan bisa disetel (adjustable) untuk disesuaikan antropometri manusia. Hal itu memudahkan jangkauan tenaga kerja dalam berkerja. Jadi, alat harus disesuaikan manusia. Bukan manusia disesuaikan alat.

Dalam bekerja hindarkan dari kondisi getaran. Sebab jangka waktu tertentu mengakibatkan pusing (motion). Bila diteruskan bisa mual, muntah. Terus, bisa jadi koma (semaput).

Dalam bekerja di tempat kerja pun harus terhindar dari tekanan. Tekanan panas (heat stres). Itu akan membuat tenaga kerja tidak sehat. Mencelakakan.

Juga harus terhindar dari tekanan psikis/psikologis. Biasanya mempermalukan tenaga kerja (orang) di depan umum, akan menekan psikis seseorang. Membuat sakit hati, membuat malu.

Jangan menusuk hati (perasaan) tenaga kerja agar tidak sakit hati atau psikis tertekan. 

Tetap ingatkan bila kurang pas, dengan cara manusiawi. Ingatkan dan sambil memuji. Secara manusiawi. Manusia akan senang mendapat pujian. Tentu saja pujian yang porposional.

Saat bekerja bahagia saja. Yang penting memiliki produktivitas yang baik optimal. Bekerja termasuk berkarya, mencari nafkah, untuk kesejahteraan bersama keluarga dan bermasyarakat. Tidak kekurangan. 

"Bekerjalah giat bersahaja seolah hidup selamanya, dan banyaklah beramal seolah esok wafat selamanya".

Semoga tempat kerja kita dalam keadaan ergonomis dan sehat selalu...aamiin yra

(GeSa)


Posting Komentar

0 Komentar