OLAHRAGA BELAJAR DUNIA PESERTA DIDIK
apensoindonesia.com - Bagus. Semakin semangat. Secara umum diberi sebutan Jum'at berkah. Kegiatan utama olahraga. Membuat sehat. Setelah itu disediakan minum. Sarapan seadanya, gratis.
Jum'at ini tadi ada tambahan. Tidak sekadar senam. Tetapi belajar pula menjadi guru. Bukan gurunya mahasiswa.
Dalam strategi pengajaran, agar mudah dipahami anak didik "kita sebagai guru harus masuk pada dunia anak didik". Bukan anak anak dipaksa masuk dalam dunia guru, pasti sulit. Beda dunia. Dunia dewasa dan dunia anak, pasti beda.
Kali ini bersamaan olahraga pada Jum'at berkah, balajar merasakan menjadi "gurunya anak-anak".
Saya menikmati belajar yang biasa dialami guru anak TK (taman kanak-kanak). Berjalan "baris bebek" (berjalan tak teratur, bersama dua sap barisan). Menyusuri jalan raya. Tak jauh. Hanya beberapa kilometer. Sambil olahraga juga. berkeringat.
Kumpul. Baris. Di halaman kampus UMAHA. Diwejang pak Rektor Umaha. Termasuk route yang harus dilalui. Sambil membawa berdera terpasang pada tongkat. Dan, bagaimana cara melambaikan bendera itu, agar selamat, tak mencelakakan yang lain.
Hadap kanan grak. Terbentuk barisan dua sap. Masih di halaman kampus. Maju jlan. Jalan maju normal. Pelan. Saya bisa mengikuti. Nyaman.
Masuk jalan raya Ngelom Megare. Semakin lama kok semakin cepat. Saya menjadi di bagian belakang. Semakin lama lagi semakin nothil-nothil (ketinggalan kelompok barisan). Maklum ini mungkin faktor "U" (usia). Selain itu ada penurunan kapasitas, tak bisa cepat.
Mungkin para dosen muda, menganggap biasa. Tidak cepat. Mereka injoy saja. Tenaga masih fit optimal.
Karena saya makin di belakang. Sendiran. Akhirnya balik arah ke kampus. Jalan pelan sendiri, nyaman juga. Tampak kalau yang kita lakukan sesuai kapasitas tubuh kita, sangat terasa nyaman.
Setidaknya. Saya bisa merasakan menjadi guru, saat melatih motorik peserta didik di dunia anak. Ngajar olahraga anak, sulit juga bila bukan bidangnya.
Salam sehat untuk semua semoga berkah...aamiin yra.
(Gesa)
0 Komentar