APENSO INDONESIA

header ads

DIALOG GARENG - PETRUK (DIGARUK) : GARENG PASAR BURIKO TERBESAR

DIALOG GARENG - PETRUK (DIGARUK) :



GARENG PASAR BURIKO TERBESAR
Oleh : Kris Mariyono
Director of Jurnalism Apenso Indonesia



Paska meredanya wabah Virus Bahaya Sekali (VBS) di Negeri Karangkedempel Merdeka (NKM) geliat roda perekonomian mulai bergerak diantaranya terwujudnya bangunan Pasar Terbesar dan Terlengkap (PTT) Buriko (Burung Ikan Sembako).

PTT Buriko yang semestinya diresmikan Pimpinan Utama Puncak Negeri (PUPN) ternyata dilimpahkan ke Gareng. Kang Gareng yang masih menjabat Ketua Dewan Pengawas dan Penasehat Pimpinan Puncak Negeri (DP4N) setelah memberikan sambutan langsung pemotongan tumpeng dan pita tanda dibukanya PTT Buriko.

"Ke Gresik beli pita, sik ta ..pasar apa rumah makan..namanya Buriko," ujar Petruk sembari tersenyum ketika ketemu Kang Gareng usai acara peresmian PTT Buriko.

"Ya Pasar Truk, Pasar Terlengkap dan Terbesar Burung Ikan Sembako yang disingkat PTT Buriko ..jelas Truk. Kalau masih bingung, rompimu kamu balik 2 kali pasti bau..hahahaha," beber Kang Gareng tanpa basa-basi.

"Ke Karanglo beli soto..lho apa isi pidato Kang Gareng ..apa masih top markotop ..hahaha," sindir Petruk sambil memandang tajam Kang Gareng.

"Kita berupaya bangkit dengan keberadaan pasar Buriko, semoga bisa meningkatkan aktifitas pergerakan masyarakat pecinta burung, ikan dan pencari sembako di era sekarang maupun mendatang. Kenapa didirikan burung, ikan, dan sembako karena penggemar burung puluhan ribu bahkan ratusan ribu begitupun penyuka ikan, baik ikan hias maupun konsumsi. Selain warga negeri perlu sembako bukan semprotan. Buriko lain dengan Bu Rita sebagai alternatif menumbuhkan kecintaan pada satwa sekaligus produk lokal," tutur Kang Gareng seperti diungkapkan dalam pidatonya yang lugas dan menyejukkan.

"Naik oto beli keningar, pidatomu enak didengar dan tidak enak dimakan ...hahahaha. Lho terkait sembako apa betul produk lokal semua ?" tutur Petruk yang diwarnai canda dan tawa.

"Jangan ngawur Truk, pidato itu ya didengar ..kalau diminum ya kopi..percoalan ..ee persoalan .. Sembako wajib menjual produk lokal, kalau kepepet ya produk mancanegara ...hahaha. Tapi jangan kepepet tetap kita utamakan prolok..produk lokal," terang Kang Gareng sembari berdeplomasi tanpa somasi.

"Beli handuk dicekal prajurit kerajaan, produk lokal berlebihan jangan sampai jatuh harga terlebih jatuh sakit ..kasihan bagian produksi termasuk Pak Tani..hahaha," jelas Petruk yang masih bertahan menjadi Ketua Satgas Penanganan Virus Bahaya Sekali (VBS) periode tak terhingga.

"Jangan kurang ajar Truk, kalau kurang dan tak bantu yang jelas itu jatuh harga yang jatuh sakit petaninya..hahaha," pungkas Kang Gereng sambil membetulkan rompi saktinya.



🌸AHAD BERKAH🌸
SELAMAT PAGI & SEMANGAT BERAKTIVITAS
JAGA KESEHATAN DAN KEBERSIHAN
------




Posting Komentar

0 Komentar