APENSO INDONESIA

header ads

KETERGANTUNGAN PADA ARTIFISIAL

KETERGANTUNGAN PADA ARTIFISIAL

Oleh: Gempur Santoso

(Dosen Umaha Sidoarjo)


Bulan Desember masih kosisten hujan. Tiga hari ini setiap sekitar pukul tujuh malam, turun hujan. Terus hujan ricih-ricih sampai dini hari.

Hari-hari lain. Juga bulan-bulan lain. Pasti juga konsisten. Namun, di luar pengamatan saya tiga hari ini di bulan Desember.

Di Jawa. Khususnya Jawa Timur. Apapun cauacanya, yang konsisten tiap hari terbit adalah Matahari.

Begitu pula. Banjir dan kemacetan jalan. Utamanya di kota besar juga masih konsinten banjir dan macet. Saat hujan. Belum ditemukan solusi yang jitu. 

Walau saat ini telah banyak ditemukan "artifisial" apa saja. Tetap belum menyelesaikan banjir dan kemacetan.

Mungkin perlu "artifisial holistik". Atinya artifisial menyeluruh pada lingkungan alam. Tidak parasial alias tidak sepotong-sepotong.

Menyelesaikan banjir atau juga kemacetan pada suatu area. Tetapi area lain yang menerima banjir dan macet. Itu bukan solusi. Itu hanya memindahkan masalah saja.

Tampak pula semakin banyak temuan "artifisial" tampak pula muncul masalah baru. 

Misalkan: manusia menemukan berbagai artifisial pondasi. Segala jenis tanah bisa dipondasi. Dipilih jenis pondasi disesuaikan dengan jenis/struktur tanah. Dapatlah didirikan gedung atau rumah. 

Atas artifisial itu. Tetap ada yang muncul banjir, kekurangan air layak minum. Ada pula muncul masalah kemacetan lalu lintas. Bahkan ada pula yang muncul banjir air rob (banjir air laut).

Belum artifisial lain. Pun akan muncul permasalahan lain.

Barangkali. Itu sebagai cara agar manusia berfikir lagi. Memikir yang lain.

Secara ergonomis. Bahwa manusia pasti memiliki keterbatasan, sekaligus manusia memiliki kelebihan.

Kita harus tahu keterbatasan dan kelebihan manusia. Sehingga manusia tidak celaka tertimpa becana.

Setidaknya. Agar tetap nyaman dan aman. Pilih dan lakukan agar hidup tidak banyak ketergantungan. 

Artifisial membuat ketergantungan sulit didapat untuk kebutuhan hidup. Sebaiknya dihindari. 

Atau, banyak ketergantungan pada apa saja. Membuat manusia kerepotan. Maka pilih dimana manusia samakin tak tergantung pada tempat, apa, dan siapa. 

Ambilah hakekat. Ambilah kesederhanaan. Dan, tergantunglah pada Tuhan saja. Tuhan Maha Pencita manusia dan seisinya. 

Salam sehat untuk semua.

(GeSa)




Posting Komentar

0 Komentar