APENSO INDONESIA

header ads

PEMBINAAN GURU SMP PGRI 6 OLEH YAYASAN PGRI DALAM MENYIAPKAN GENERASI EMAS UNGGUL DAN BERKARYA

PEMBINAAN GURU SMP PGRI 6 OLEH YAYASAN PGRI DALAM MENYIAPKAN GENERASI EMAS UNGGUL DAN BERKARYA


Oleh : Banu Atmoko
apensoindonesia.com


Pembinaan berasal dari kata bina yang artinya membangun, mendirikan. Pembinaan menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah proses atau sistem cara membina.

Secara terminologis, pembinaan guru sering diartikan sebagai serangkaian usaha bantuan kepada guru, terutama bantuan yang berwujud layanan profesional yang dilakukan oleh kepala sekolah, pemilik sekolah, pengawas dalam rangka untuk meningkatkan proses dan hasil belajar. 

 Kurikulum 1975 memberikan batasan pembinaan guru sebagai bantuan kepada staf untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik, sedangkan menurut Adams memberikan batasan sebagai perencanaan program perbaikan pengajaran.

Menurut Zakiyah Dradjat pembinaan adalah upaya pendidikan baik formal atau non formal yang dilaksanakan secara sadar, terencana, terarah dan bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan dan mengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang dan selaras.

Secara lebih luas, pembinaan dapat diartikan sebagai serangkaian upaya, pengendalian profesional terhadap semua unsur organisasi agar berfungsi sebagaimana mestinya sehingga dapat terlaksana secara efektif dan efisien.

Tujuan pembinaan guru adalah untuk meningkatkan kemampuan profesional guru dalam meningkatkan proses dan hasil belajar melalui pemberian bantuan yang terutama bercorak layanan profesional kepada guru.

Jika dalam proses belajar meningkat maka hasil belajar diharapkan juga meningkat. Dengan demikian, rangkaian usaha pembinaan profesional guru akan memperlancar pencapaian tujuan kegiatan belajar mengajar.

Secara umum, pembinaan guru atau supervisi bertujuan untuk memberikan bantuan dalam mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik melalui usaha peningkatan profesional mengajar, menilai kemampuan guru sebagai pendidik dan pengajar dalam bidang masing-masing guna membantu mereka melakukan perbaikan dan bila mana diperlukan dengan menunjukkan kekurangan-kekurangan untuk diperbaiki sendiri.

Manajemen kelas terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan kelas. Manajemen merupakan serangkaian usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan orang lain, sedangkan yang dimaksud dengan kelas adalah suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam kelas tersebut, guru berperan sebagai manajer utama dalam merencanakan, mengorganisasikan, mengaktualisasikan dan melaksanakan pengawasan atau supervisi kelas.

Kelas memiliki arti sempit dan arti luas. Dalam arti sempit, kelas berarti ruangan yang dibatasi empat dinding tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses belajar mengajar. 

Kelas dalam arti luas adalah suatu masyarakat kecil sebagai bagian masyarakat sekolah sebagai suatu satu kesatuan yang diorganisir menjadi unit kerja yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan-kegiatan belajar mengajar yang kreatif untuk mencapai tujuan.

Kelas harus dirancang dan dikelola dengan seksama agar memberi hasil yang maksimal. Pendekatan atas kelas tergantung kepada kemampuan, pengetahuan, sikap guru terhadap proses pembelajaran. 

Kondisi proses belajar mengajar yang berlangsung optimal ini harus direncanakan dan diusahakan oleh guru secara sengaja agar dapat dihindarkan kondisi atau situasi yang merugikan atau mengganggu dan mengembalikan kepada kondisi yang diharapkan, bilamana terjadi hal-hal yang merusak atau mengganggu suasana pembelajaran disebabkan oleh tingkah laku siswa yang menyimpang di dalam kelas.

Strategi pembelajaran yang menyenangkan dapat diciptakan melalui penerapan berbagai strategi pengajaran. Setiap siswa dapat menikmati proses pembelajaran yang menyenangkan jika lingkungan fisiknya kondusif untuk belajar, selain itu interaksi dan komunikasi dengan guru dalam hubungan saling menghargai, menghormati dan penuh keakraban, juga akan mendukung suasana tersebut. 

Dalam memasuki pembelajaran semester Genap Tahun Pelajaran 2021/2022 bapak/ibu Dewan Guru SMP PGRI 6 Surabaya yang merupakan Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir pada hari Kamis, 30/12/2021 kedatangan bapak Drs. H. Ilyas, S.Ag., M.Pd selaku Ketua YPLP PGRI Kota Surabaya, bapak Drs. Achmad Suharto, M.Pd selaku Wakil Ketua YPLP PGRI Kota Surabaya dan bapak Drs. Sutopo, MM. selaku Sekretaris YPLP PGRI Kota Surabaya.

Dalam sambutannya, penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya menghaturkan banyak terima kasih atas support dan dukungan bapak/ibu Dewan Guru di SMP PGRI 6 Surabaya untuk sama – sama mencetak Generasi Emas Unggul dan Berkarakter semasa kepemimpinan penulis. 

Penulis juga menyampaikan bahwa tanggal 31 Desember 2021 adalah masa terakhir penulis menjabat menjadi Kepala Sekolah di SMP PGRI 6 Surabay. Selain itu, selama kepemimpinan penulis merasa banyak salah dan dosa kepada bapak/ibu Guru.

Dalam kesempatan itu pula, bapak Drs. H. Ilyas, S.Ag., M.Pd menyampaikan Pembinaan Guru pada siang hari itu untuk mengajak Guru – Guru dan Kepala Sekolah untuk Bersinergi Maju bersama mencerdaskan Generasi Emas Dan Berkarakter, serta semoga kedepannya SMP PGRI 6 Surabaya lebih jaya, sukses dibawah komando bapak H. Banu Atmoko, S.Pd.
#TantanganGuruSiana
#Guruhebat





Posting Komentar

0 Komentar