APENSO INDONESIA

header ads

SDI AL MUBAROK Kukuhkan Diri sebagai Sekolah Berbasis Pesantren

SDI AL MUBAROK Kukuhkan Diri sebagai Sekolah Berbasis Pesantren





SURABAYA, (apensoindonesia.com) - Karakter bangsa yang kuat bisa diperoleh dari sistem pendidikan yang baik dan tidak hanya mementingkan faktor kecerdasan intelektual semata, melainkan juga pendidikan yang dilandasi dengan keimanan dan ketakwaan serta menghasilkan output yang tidak sekadar mampu bersaing di dunia kerja, namun juga mampu menghasilkan karya yang berguna bagi masyarakat, agama, bangsa dan negara. 

Untuk mewujudkan hal itu, maka diperlukan pendidikan yang mencakup dua unsur utama, yaitu keunggulan akademik dan keunggulan non akademik (termasuk keunggulan spiritual), dimana semua itu ada pada Sekolah yang dipimpin Dwi Heri Murtiningsih itu yang mempunyai arah baru. Yakni 'Sekolah Berbasis Pesantren'. 



Pengukuhan Sebagai Sekolah Berbasis Pesantren tersebut di lakukan bersamaan dengan kegiatan Gelar Karya Inovatif Guru dan Siswa pada Sabtu Pagi, (11/12/2021).

"Program sekolah itu banyak, semua tergantung dari kepala sekolah yang menjadi promotor dalam sekolah itu sendiri," terang H. Masmuk, Ketua Pembina Yayasan Masjid Al Mubarok kepada Ari Wartawan apensoindonesia.com saat ditemuinya.



Ia juga menambhakan kalau program-program sekolah pada dasarnya diciptakan sebagai bahan untuk mengembangkan minat dan bakat siswanya dan juga diciptakan untuk mengembangkan kreativitas dan kecerdasan siswa.

Dikatakan, oleh Dwi Heri Murtiningsih, S.Pd, bahwa semua pelajaran agama berbasis pesantren ini seperti jam pelajaran pada umumnya. Dengan tujuan apa yang ada dalam kandungan beberapa kitab yang populer di Pesantren bisa menjadi dasar pembelajaran dan nilai Islam dalam diterapkan dalam kehidupan siswa dan guru.



Mulai dari adanya pelajaran Aqidah Akhlaq, Fiqih, SKI, Quran Hadits dan Bahasa Arab. Terlebih ke depan ada pelajaran menulis huruf pego (tulisan Bahasa Indonesia yang ditulis dengan huruf bahasa Arab. Red). Selain itu, di SDI Al Mubarok juga ada ekstrakurikuler Qiroah, Tahfiz, Pildacil dan Banjary.

Ia Juga menjelaskan bahwasanya perkembangan sekolah ini juga tidak lepas dari peran kepala sekolah periode sebelumnya. Hj. Sofijah, kepala sekolah periode 2010-2020 mengatakan, memang berat pada saat saya menjadi kepala sekolah. Karena memang mebabat alas.


Wartawan : Ari
Editor : Diyah


****






Posting Komentar

0 Komentar