APENSO INDONESIA

header ads

TALENTA KEREN

TALENTA KEREN

Oleh: Gempur Santoso

(Gubes Teknik Industri, Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo)


Menjadi dosen, tugas utamanya adalah melalukan tri dharma perguruan tinggi. Apa saja itu? Yakni: pendidikan/pengajaran, karya ilmiah, dan pengabdian kepada masyarakat.

Tulisan ini ulasan khusus karya ilmiah. Dalam karya ilmiah bisa dari hasil penelitian. Bisa juga hasil tulisan deskiptif studi literatur. Tentu saja harus dalam bentuk sudah dimuat jurnal ilmiah. Bisa juga naskah dipresentasikan telah dimuat proseeding.

Bentuk jurnal bisa sebatas ISSN (international stadard of serial number). Bisa juga jurnal ISSN terakreditasi. Dan, bisa juga pada jurnal ilmiah bereputasi scopus, sesuai tingkatannya. Jadi, banyak pilihan.

Jaman saat ini, ada ketentuan khusus. Bila mau loncat jabatan atau jalur biasa ke lektor kepala. Juga, jalur biasa atau loncat ke guru besar. Ada kewajiban harus masukan jurnal yang termuat scopus, pada tingkat tertentu. Dan, jumlah artikel yang termuat pada reputasi scopus telah ditentukan. Sesuai ketentuan jumlah angka kredit pula.

Jaman dulu. Tidak usah pakai scopus. Kalau ingin menuju guru besar. Tidak pakai artikel jurnal terindek scopus. Tetapi sebatas jurnal terakreditasi, buku referensi yg dibuat/dihasilkan, dan narasumber intenasional. Sesuai ketentuan jumlah angka kredit pula.

Beda jaman. Tetapi ikutilah jaman yang berlaku sekarang. Biar sukses.

Mau menjadi dosen saja atau mau menjadi lektor kepala (asosiated profesor) maupun guru besar (profesor). Jelas, semua dosen harus bisa menulis dan termuat dalam jurnal ilmiah. Termasuk artikel dimuat dalam jurnal terindek scopus.

Tampak, dosen harus bisa nulis artikel ilmiah, tak bisa ditawar. Pada jaman now, dosen harus bisa menulis artikel ilmiah.

Tentu saja bagi dosen pemula maupun dosen yang belum bisa menulis jurnal ilmiah. Harus belajar sendiri atau pelatihan. Agar bisa.

Memang tidak semua bisa menulis. Walau sejak sekolah taman kanak-kanak atau sekolah dasar sudah belajar menulis. 

Bisa menulis termasuk mampu nulis artikel ilmiah. Kemudian dimasukan pada jurnal ilmiah. Itu bisa dikatakan talenta (hobi atau memiliki minat bakat). 

Bagi yang tak punya talenta menulis ilmiah. Sangat mungkin memiliki talenta yang lain bukan dosen. Dan, akan sukses juga.

Bekerja tanpa dibarengi talenta. Akan merasa berat dan kesulitan. 

Jika bekerja sesuai talenta. Tentu ringan-ringan saja dan bisa berkembang.

Tulisan ilmiah yang bagus, pasti dari hasil penelitian. Hasil penelitian merupakan kebenaran empiris. Bukan kebenaran mutlak.

Kebenaran empiris adalah benar selama itu di planet bumi ini. Kebenaran mutlak hanya milik Allah SWT.

Kebenaran impiris adalah kebenaran ilmiah. Memiliki ciri: masuk akal (rasional), bisa diwujudkan, dan metodis. 

Apakah Anda termasuk memiliki talenta dosen?. Semoga saja. Sebab bisa menjajar saja belum tentu dosen. Dan, dosen tak sekedar profesi keren-kerenan.

Apa yg kita bisa belum tentu mudah bagi orang lain. Dan sebaliknya. Semakin jelas, bahwa setiap manusia diberi talenta oleh Yang Maha Kuasa. Gunakan sesuai talenta Anda, biar hidup mudah dan positif.

Semoga kita sehat selalu...aamiin yra.

(GeSa)





Posting Komentar

0 Komentar