APENSO INDONESIA

header ads

DIALOG GARENG - PETRUK (DIGARUK) : RASA MALU

DIALOG GARENG - PETRUK (DIGARUK) :


RASA MALU 
Oleh : Kris Mariyono
Director of Jurnalism Apenso Indonesia



Kang Gareng sembari mengumandangkan parikan "Numpak delman karo nggawa cengkeh nang kaliasin, Mliwis kok iso nangkep yuyu, Jaman saiki akeh wong gak duwe isin, wis ketangkep korupsi sik ngguya - ngguyu. (Jaman banyak orang tidak punya malu sudah ketangkap berbuat korupsi masih tertawa-tawa)," ungkap Kang Gareng yang duduk di warkop Ojok klenger sembari menyruput Teh Tubruk pahitli (pahit sekali) dengan sabar menunggu kedatangan solmet spesialnya, Petruk. 

"Wallo digoreng...hallo Kang Gareng, sudah lama ya you menunggu gue," ucap Petruk sembari menepuk pundak Kang Gareng.

Kang Gareng mukanya terkesan kesakitan saat pundaknya ditepuk agak keras oleh Ning Limbuk 

"Hualllo, lho ..lho ning," jawab Kang Gareng sembari meringis merasakan kesakitan.

"Janjinya jam berapa, kok baru datang ning," tambah Kang Gareng sembari menatap wajah Petruk penuh makna bukan makjum atau makni.

"Ke sekolah bawa granit, wualah Kang Gareng terlambat lima menit saja kok sewot," Kata Petruk dengan santainya. 

"Lima menit, memang gak lama ning, tapi yo cukup merugikan saya, seharusnya dapat kuwe kranjang, gara-gara nunggu awak ning tidak jadi dapat kuwe kranjang dan ampou," Keluh Kang Gareng yang mukanya sedikit memerah. 

"Ke Gunung Melabar langsung ke Gunung Selamet, sabar biar selamat.. wualah lima menit aja sudah tidak kebagian kuwe kranjang dan ampou," kilah Petruk sedikit kecewa atas keterlambatannya. 

"Lha acara pembagiannya tadi pagi dan kamu janjian sama saya sore hari, ya jelas blong Truk," jawab Kang Gareng penuh senyum simpul.

"Bedak di bawa ke kolah, tidak masalah. Kita terlambat yang penting masih dapat bagian, hahahaha," tandas Petruk penuh semangat.

"Ya sebagai manusia yang memiliki perasaan ya malu Truk sudah terlambat minta jatah..ya kita harus punya harga diri, teruslah berbuat dan disiplin diri. Disiplin ibarat orang naik sepeda onthel, harus konsisten ngonthel kalau ingin sampai tujuan, hahaha," beber Kang Gareng sembari membetulkan rompi saktinya.

"Bentul beli di Batu ..beyul...eee betul Kang yang menghargai diri kita ya kita sendiri, di pasaran tidak dijual hahaha," pungkas Petruk sembari berucap adios ..sampai jumpa Kang di gelombang yang sama.

"Kau Radio Truk...ajir..ajir sudah lari minum kopi, sarapan nasbung belum dibayar wuah penyakit lama kambuh," ucap Kang Gareng ngomong tanpa teman.



🌸AHAD BERKAH🌸
SELAMAT PAGI & SEMANGAT BERAKTIVITAS
JAGA KESEHATAN & KEBERSIHAN
--------




Posting Komentar

0 Komentar