APENSO INDONESIA

header ads

TIM DAMKAR KOTA SURABAYA IKHTIAR PERANG MELAWAN COVID-19 BERSAMA WARGA BULAK RUKEM DAN SMP PGRI 6 SURABAYA

“TIM DAMKAR KOTA SURABAYA IKHTIAR PERANG MELAWAN COVID-19 BERSAMA WARGA BULAK RUKEM DAN SMP PGRI 6 SURABAYA“



Oleh : Banu Atmoko
apensoindonesia.com


Tiga Tahun sudah, pandemi Covid 19 melanda Indonesia. Tak pelak, pandemi membuat goyah sendi-sendi kehidupan masyarakat dalam semua lini, baik sosial, pendidikan, budaya bahkan ekonomi. 

Di sisi lain, puluhan ribu orang telah wafat dan jutaan manusia di pelbagai belahan benua meregang nyawa. Situasi ini menuntut banyak negara di dunia, termasuk Indonesia, untuk melakukan ragam bentuk penanganan melawan wabah pandemi, salah satunya vaksin. 

Vaksin menjadi salah satu kebutuhan pokok di tengah pandemi Covid-19. Daerah-daerah di Indonesia kini sudah banyak memunculkan program vaksinasi masal. Tujuanya apa? 

Tak lain dan tak bukan untuk meminimalisir orang yang terpapar. Tujuan yang lebih besar tentunya agar Indonesia bisa terbebas dari pandemi Covid 19. 

Dalam Islam, vaksin adalah salah satu cara kita dalam menjalankan syariat dalam bentuk ikhtiar dhohir. Mengenai ikhtiar, Allah swt memotivasi kita melalui firman allah dalam Qur’an Surat (al-Ra’d :11)
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah Keadaan (nasib) sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan (perilaku) yang ada pada diri mereka sendiri” (QS. al-Ra’d: 11)

Pentingnya ikhtiar juga Rasullullah SAW isyaratkan dalam hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah Ra. Rasulullah Saw bersabda:
لَأَنْ يَحْتَطِبَ أَحَدُكُمْ حُزْمَةً عَلَى ظَهْرِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ أَحَدًا فَيُعْطِيَهُ أَوْ يَمْنَعَهُ
“Sungguh, seorang dari kalian yang memanggul kayu bakar dan dibawa dengan punggungnya lebih baik baginya daripada dia meminta kepada orang lain, baik orang lain itu memberinya atau menolaknya” (HR. Bukhari).

Hadis ini mengajarkan bahwa manusia seyogyianya bisa mencari kehidupan dari usaha sekecil apapun daripada hanya menjadi orang peminta-minta tanpa usaha apapun. 

Bagi seorang muslim ikhtiar mutlak harus dilakukan. Meskipun dalam Islam kita diajarkan konsep qanaah, yaitu menerima segala apapun pemberian Allah swt. walaupun sedikit. Bukan berarti kita tidak dianjurakn untuk berikhtiar serta berdiam dan menunggu belas kasihan orang lain. 

Ikhtiar terbagi menjadi dua, yaitu ikhtiar lahir dan ikhtiar batin. Ikhtiar lahir adalah upaya yang kita lakukan melalui ikhtiar fisik. Salah satu contoh ikhtiyar lahir yang dilakukan masa pandemi Covid 19 ini adalah pemberian vaksin. 

Sedangkan, Ikhtiar batin secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu tawakkal dan berdoa. Ketiga unsur tersebut (ikhtiar, tawakal dan berdoa) adalah satu kesatuan yang seyogianya tidak dipisahkan satu sama lain. 

Covid-19 yang melanda kota Surabaya semakin mengganas. Makanya dalam rangka ikhtiar untuk hal tersebut, penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabayayang merupakan Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir pada hari Rabu, 23/2/2022 kedatangan tamu Damkar kota Surabaya.



Dimana Kedatangan beliau ke SMP PGRI 6 Surabaya adalah untuk melakukan penyemprotan disinfektan di Sekolah dan wilayah RW V Bulak Rukem.

Dalam kesempatan ini, Tim Damkar kota Surabaya menyemprotkan cairan disinfektan baik ke halaman, teras, pintu pagar, dan atap. Di samping itu, penulis juga ikut mengawal Tim Damkar untuk penyemprotan di wilayah RW V Bulak Rukem bersama bapak Ketua RW V Bulak Rukem, H. Dhofir.

Menurut penulis bahwa tujuan dari kegiatan penyemprotan disinfektan dengan Damkar kota Surabaya adalah bentuk ikhtiar untuk memerangi Covid-19, serta penulis berharap dengan ikhtiar ini warga Sekolah SMP PGRI 6 Surabaya dan warga RW V Bulak Rukem semuanya sehat lahir bathin dan dijauhkan dari Covid-19.
#TantanganGuruSiana
#Guruhebat
#Dinaspendidikan Surabaya





Posting Komentar

0 Komentar