USAHA RUMPUT LAUT
apensoindonesia.com - Teman-teman saya UMAHA Sidoarjo ada tiga dosen tampak semangat. Saya pun ikut semangat. Sebenarnya hari krida - jumat. Olahraga senam.
Karena semangat mereka. Mengingat waktu. Saya diajak meluncur ke tambak rumput laut. Untuk mefoto dan menemuai pemilik tambak. Sebagai bahan/data untuk membuat proposal pengabdian masyarakat.
Sampai di tempat. Melihat karyawan sedang menjemur rumput laut basah. Melihat alur proses pengolahan. Melihat mesin ayak (penyaring) memisahkan rumput laut dari kotoran. Mesin pengepres rumput laut yang sudah bersih.
Kotoran rumput laut yang ditanam di tambak: sedikit tanah liat, krikil campur pasir, sumpil keong, dan sumpil lainnya.
Perusahaan ini berbentuk CV. Kebetulan ketemu seorang suplayer rumput laut. Dia katakan harga rumput laut saat ini lima juta lima ratus ribu rupiah per kwintal.
Jadi petani tambak rumput laut ini. Selain menanam rumput laut, juga menerima (kulak) dari petambak rumput laut lainnya.
Rumput laut ditanam di tambak. Pemilik CV. ini memiliki sekitar 50 Ha tambak di tempat ini. Dia katakan 99 % penghasilannya dari budi daya rumput laut. Hanya 1 % dari hasil ikan bandeng.
Pemilik tambak rumput laut ini. Pak H. Topan. Orangnya baik familier (grapyak). Suka bercerita. Cerita apa saja. Murah pengalaman.
Kesan saya. Dia katakan: ini semua usaha urusan manusia dan harus ada/punya jaringan. Tentu jaringan berdagang (budi daya rumput laut ditambah pengadaan dan pemasarannya). Ini urusan habluminannas (sesama manusia).
Pak H. Topan ini, pengakuannya hanya tamatan sekolah dasar (SD). Ia mengakui belajar dari masyarakat. Diawali usaha mencari (ngasak) remukan ikan yang terbuang. Kini usahanya besar dan sukses. Cita-cita dia yang belum terlaksana katanya: ingin eksport rumput laut. Saya ikut mendoakan semoga tercapai.
Salam sehat untuk semua...sehat selalu..aamiin yra.
(GeSa)
0 Komentar