APENSO INDONESIA

header ads

BERSAMA KPI DAN KUANTA AJAK GURU - GURU MENGENAL LEBIH DEKAT KURIKULUM MERDEKA

“BERSAMA KPI DAN KUANTA AJAK GURU - GURU MENGENAL LEBIH DEKAT KURIKULUM MERDEKA



Oleh : Banu Atmoko
apensoindonesia.com


Dalam usaha untuk kembali pembelajaran yang disebabkan oleh pandemi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) mengeluarkan kebijakan dalam pengembangan Kurikulum Merdeka. 

Kurikulum ini diberikan kepada satuan pendidikan sebagai opsi tambahan dalam rangka melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Kebijakan Kemendikburistek terkait kurikulum nasional selanjutnya akan dikaji ulang pada 2024 evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran. 

Kurikulum Merdeka adalah nama baru dari kurikulum prototipe yang resmi diluncurkan oleh Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim. 

Pada saat ini, sekolah masih boleh memilih kurikulum yang akan digunakan di satuan pendidikan masing-masing. Pilihan kurikulum yang diberikan antara lain: Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Merdeka. 

Kurikulum Merdeka Belajar merupakan pengembangan dan penerapan dari kurikulum darurat yang diluncurkan untuk merespon dampak dari pandemi Covid-19. Pengertian Merdeka Belajar adalah suatu pendekatan yang dilakukan agar siswa dan mahasiswa bisa memilih pelajaran yang diminati. 

Adanya pilihan bagi sekolah untuk menggunakan salah satu dari tiga kurikulum ini didasarkan pada dua alasan berikut ini:
1. Sekolah memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk mengembangkan kurikulum sesuai kebutuhan dan konteks masing-masing sekolah.

2. Kebijakan memilih kurikulum diharapkan dapat memperlancar proses perubahan kurikulum nasional karena dilakukan secara bertahap. 

Dapat dikatakan bahwa kebijakan memberikan opsi kurikulum sekolah merupakan salah satu upaya manajemen perubahan. 

Kurikulum Merdeka adalah pendidikan berpatokan pada esensi belajar, di mana setiap siswa memiliki bakat dan minatnya masing-masing. Tujuan merdeka belajar adalah untuk memitigasi ketertinggalan pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 secara efektif. 

Untuk saat ini Kurikulum 2013 tetap dapat digunakan sembari sekolah bersiap-siap untuk menerapkan kurikulum baru ini. Setiap satuan pendidikan dapat menerapkan Kurikulum Merdeka secara bertahap berdasarkan kesiapan masing-masing. 

Tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia telah mengalami krisis pembelajaran dalam waktu yang cukup lama. Hasil studi dan juga hasil ujian PISA telah menunjukkan bahwa banyak anak Indonesia yang tidak mampu memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar. 

Terdapat kesenjangan pendidikan yang mencolok antar wilayah dan kelompok sosial di Indonesia. Dan hal ini parah dengan adanya pandemi Covid-19 yang melanda kurang lebih 3 tahun ini. Untuk memulihkan keadaan ini, diperlukan perubahan yang sistemik. Salah satunya melalui kurikulum sekolah. 

Kemendikbudristek mengembangkan Kurikulum Merdeka dengan tujuan utamanya yaitu untuk memulihkan pembelajaran dari krisis yang sudah lama dialami anak-anak Indonesia. Kurikulum merdeka yang sebelumnya dikenal dengan sebutan kurikulum prototipe ini dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel dan berfokus pada materi esensial serta pengembangan karakter dan kompetensi siswa. 

Kurikulum Merdeka yang diklaim mampu mendukung pemulihan pembelajaran akibat pandemi Covid-19 yang memunculkan learning loss mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila.

2. Fokus pembelajaran pada materi esensial akan membuat pembelajaran lebih mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.

3. Guru memiliki fleksibilitas untuk melakukan pembelajaran berdiferensiasi sesuai kemampuan siswa dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

Dalam rangka mengenal lebih dekat Kurikulum Merdeka, penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya yang merupakan Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir pada hari Kamis, 17 Maret 2022 mengikuti Webinar tentang Edu Time - Serial Kepsek Jaman Now Mengenal Lebih Dekat Kurikulum Merdeka pada pukul 19.30 – 21.00 live online Zoom Virtual Meeting melalui link https://zoom.us/j/92521328466?pwd=NEZsajZ1WUhxazErd0FlZkV2VUF5QT09 Meeting ID: 925 2132 8466 Passcode: edutime17.



Materi yang disampaikan sangat keren, menarik sampai tidak terasa batas waktu yang harusnya selesai pukul 21.00 molor sampai pukul 22.00 dan peserta sangat antusias dalam mengenal Kurikulum Merdeka tersebut. 

Sebelum mengakhiri Webinar, penulis menyempatkan mengisi presensi kehadiran melalui link https://bit.ly/presensikepsekjamannow.

Penulis berharap setelah mengenal lebih dekat Kurikulum Merdeka tersebut harapannya adalah para bapak/ibu Dewan Guru di SMP PGRI 6 Surabaya maupun SDS Al-Ikhlas Surabaya bisa mendidik dan mengantarkan siswa/siswinya menjadi Generasi Emas Unggul, Berprestasi, dan Berkarya.
#TantanganGuruSiana
#Guruhebat
#Dinaspendidikan Surabaya



Posting Komentar

0 Komentar