APENSO INDONESIA

header ads

Kegiatan Implementasi Pembelajaran Paradigma Baru di Sekolah

Kegiatan Implementasi Pembelajaran Paradigma Baru di Sekolah

(Gambar Ilustrasi)

Oleh : Banu Atmoko
apensoindonesia.com



Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kembali melakukan penyempurnaan kurikulum baru atau yang dikenal dengan kurikulum paradigma baru. Kurikulum ini nantinya akan dijadikan sebagai pengganti kurikulum sebelumnya yakni kurikulum 2013. 

Meski bakal dijadikan sebagai kurikulum pengganti, kurikulum baru ini tidak akan diterapkan secara langsung atau dilakukan secara serentak. Satuan pendidikan bahkan masih diperkenankan untuk menggunakan kurikulum 2013.

Satuan pendidikan yang terlebih dahulu akan dijadikan sebagai contoh penerapan kurikulum baru ini adalah sekolah penggerak. Hal ini mengacu berdasarkan Surat Keputusan dari Badan Penelitian Pengembangan dan Perbukukuan Nomor 028/H/KU/2021 dan 029/H/KU/2021 tentang penerapan Capaian Pembelajaran pada Sekolah Penggerak SD, SMP, SMA, dan SMK.

Dalam hal ini kurikulum hasil penyempurnaan terbaru Implementasi kurikulum baru yang masih terbatas penerapannya di sekolah penggerak adalah sebagai upaya untuk melihat kesiapan serta kemampuan tiap satuan pendidikan hingga peserta didik dalam menjalankan program yang ada pada kurikulum baru ini. 

Dari sekolah penggerak sebagai sekolah contoh pelaksanaan kurikulum baru ini pula, akan diketahui keunggulan serta kemampuan dan kompetensi para tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan dalam menjalankan berbagai unsur yang terdapat dalam kurikulum baru termasuk melakukan kajian kembali atau evaluasi lanjutan terhadap hasil dari implementasi kurikulum baru di lapangan. 

Sejatinya, penyempurnaan kurikulum sebelumnya dengan kurikulum baru ini adalah untuk menyesuaikan perubahan zaman dan perkembangan teknologi yang berlangsung secara dinamis.

Terlebih di bidang informasi dan teknologi yang menuntut generasi penerus bangsa untuk benar-benar siap menghadapi arus globalisasi serta tantangan dunia kerja di masa depan yang sepenuhnya memanfaatkan teknologi sebagai sumber daya utamanya. 

Oleh karena itu, dalam implementasinya nanti, selain memberikan porsi dalam hal kegiatan berbasis projek juga mengaktifkan kembali mata pelajaran khusus yakni Teknologi Informasi dan Komputer sebagai salah satu mata pelajaran khusus dan wajib pada jenjang pendidikan setingkat sekolah menengah pertama (SMP).

Pada kurikulum baru ini pula, pendekatan dalam hal pelaksanaan proses pembelajaran juga dibangun tanpa membatasi jenis dan model pendekatan pembelajarannya yang tak semata hanya mengandalkan pendekatan saintifik seperti halnya pada kurikulum 2013. 

Tiap sekolah, bisa memanfaatkan berbagai pendekatan yang sesuai dengan mata pelajarannya, misal; inkuiri, tematik maupun pendekatan kolaborasi.

Dalam mempersiapkan Implementasi Pembelajaran Paradigma Baru di Sekolah pada hari Minggu, 24/4/2022 Guruberilmu.id Kuanta mengadakan sharing session - Implementasi Pembelajaran Paradigma Baru di Sekolah.

Dimana kegiatan tersebut dilaksanakan secara daring (on line) melalui link Zoom : https://zoom.us/j/93431276294?pwd=RmVaQXEzRk9tK3VBUlJsdmtpVmN1UT09 
Meeting ID: 934 3127 6294 Passcode: ss240422.

Dalam kesempatan ini, penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya yang merupakan Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir mengikuti kegiatan tersebut. Penulis menyimak dengan seksama kegiatan tersebut agar kelak SMP PGRI 6 Surabaya betul – betul mempersiapkan dengan matang Pembelajaran Paradigma Baru tersebut. Sehingga tidak hanya slogan saja, tetapi semua bisa menyambut Paradigma Baru tersebut.

Sebelum mengakhiri kegiatan, pihak Kuanta membagikan link presensi : https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSf4ThP-H-hzjJ5rK5h7C6MnpsMvwp5A8_uiVXzNjfjzmuZolw/viewform.










Posting Komentar

0 Komentar