APENSO INDONESIA

header ads

KUNJUNGAN USTAD ANJAYA WIBAWANA, S.Si TEMAN SEPERJUANGAN DI SMP SWASTA UTARA

“KUNJUNGAN USTAD ANJAYA WIBAWANA, S.Si TEMAN SEPERJUANGAN DI SMP SWASTA UTARA“



Oleh : Banu Atmoko
apensoindonesia.com


Sebagai makhluk sosial, tentu saja kita membutuhkan teman dalam hidup kita. Hidup kita akan jauh lebih menyenangkan jika ada teman, ada yang bisa kita ajak ngobrol, berdiskusi, bekerja sama dan berbagai hal menarik lainnya. Apalagi, jika teman yang kita miliki mengajak kita ke arah yang lebih baik. 

Sangat selaras dengan ajaran dalam Islam, untuk menjalin silaturahmi dengan teman, kita tidak boleh asal pilih alias sembarangan, karena teman bisa saja menyesatkan kita. 

Lantas apakah mencari teman itu adalah hal yang mudah? Tentu tidak. Tapi bukan hal yang sulit pula. Seperti salah satu pepatah yang sering kita dengar, “Jika ingin tahu perangai seseorang, maka bertanyalah kepada sahabatnya. Tiap sahabat akan mengikuti perangai sahabatnya.” 

Bait pepatah di atas dirangkai oleh seorang penyair abad kelima Masehi yaitu Addi bin Zaid al-'Ibadi, sosok pendeta yang hidup di zaman sebelum Islam, namun karyanya tetap dikenal hingga kini. 

Sebagaimana yang dikemukakan Addi, Teman adalah cerminan bagi sahabatnya. Sering bersama dan berinteraksi dalam kehidupan sehari - hari menjadi faktor pembentuk karakter yang sama, seiya, sekata, senasib dan sepenanggungan. 

Dengan siapa kita berteman, kita harus selalu siap untuk menerima banyak pengaruh dari teman kita. 

Dalam Islam, teman menjadi tolok ukur sejauh mana tingkat kualitas keimanan dan kesalehan seseorang. Nabi Muhammad SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, “Agama seseorang itu ditentukan oleh agama sahabatnya.” Artinya, kualitas keagamaan seseorang dapat memengaruhi kualitas keagamaan sahabatnya. 

Karena itu, sebagai muslim hendaknya kita tidak sembarangan mencari teman. Salah memilih pertemanan dan pergaulan hanya akan menimbulkan penyesalan dan luka di kemudian hari. 

Jika pertemanan kita toxic, beraura negatif dan penuh kemaksiatan maka berpotensi menjerumuskan kita kepada hal yang sama. Sebaliknya jika kita berteman dengan orang yang saleh, beraura positif dan mengajak kita kepada kebaikan, maka perlahan kita akan melakukan hal yang sama.

Pada hari Kamis, 31/3/2022 SMP PGRI 6 Surabaya yang merupakan Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir kedatangan sahabat seperjuangan yaitu Ustad Anjaya Wibawana, S.Si selaku alumni Kepala SMP IT AL Uswah yang sekarang di SMP Darusalamah Krian.

Dimana Ustad Anjaya Wibawana, S.Si adalah teman seperjuangan dengan penulis sewaktu mengurusi permasalahan PPDB di kota Surabaya.

Setelah dari SMP PGRI 6 Surabaya, teman penulis diajak silahturahmi di SMP Wachid Hasyim 1 Surabaya. Di sana beliau bertemu dengan Ustad Ainul Yaqin, S.Si Dan Ustad Syahrul, S.Pd, di ruangan mereka berdua.

Mereka mengobrol banyak dengan teman penulis yang merupakan teman seperjuangan semasa di Surabaya dulu. Tidak terasa sudah pukul 15.00, teman penulis pamit pulang untuk kembali ke Pondok Darusalamah Krian.

Teman penulis berpesan agar penulis, Ustad Ainul Yaqin, S.Si dan Ustad Syahrul, S.Pd diberikan kesehatan, kesuksesan, serta semoga PPDB 2022/2023 di Sekolah penulis, Ustad Ainul Yaqin, S.Si dan Ustad Syahrul, S.Pd mendapatkan siswa/siswi yang banyak, berkah barokah selamanya
#TantanganGuruSiana
#Guruhebat
#DinaspendidikanSurabaya




Posting Komentar

0 Komentar