ORANG KUAT
Oleh: Gempur Santoso
Pada puasa bulan Ramadhan ini, saya sering menyitir hadist juga firman Allah SWT. Ini sebagai upaya lebih tahu. Dan, semoga berguna.
Kali ini menyitir hadist. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
"Tidaklah orang yang kuat adalah pandai bergulat, tapi orang yang kuat adalah orang yang dapat menahan nafsunya ketika ia marah." (HR. Bukhari dan Muslim).
Banyak orang memiliki paradigma bahwa hidup ini "perang". Perang dalam artian bukan memusuhi yang dianggap lawan. Bukan pula perang menjatuhkan yang lain. Tetapi perang melawan hawa nafsunya sendiri.
Ada pepatah yang menyebutkan "sekeras-keras batu di dunia ini, masih lebih keras hati yang membatu". Itu bisa diartikan hati yang masih tertutup. Hati yang belum terbuka. Hati yang belum mendapat hidayah dari Allah SWT.
Hati dalam arti qolbu. Hati nurani maupun hati sanubari yang masih membatu (keras). Masih tertutup.
Kita yakin. Bahwa mendapatkan hidayah (petunjuk) dari Allah SWT, maka hati kita akan terbuka. Menerima kebaikan, dan menolak yang tidak baik. Mendapat hidayah, apa yang harus dilakukan dalam mengarungi hidup ini, atas ridhloNya.
Allah SWT adalah Yang Maha Suci. Romadhon juga bulan suci. Banyak orang meyakini itu. Manusia pun berpuasa di bulan ramadhan sampai ketemu Idul Fitri (kesucian diri).
Oleh karena itu. Di bulan suci ini sebaiknya perbuatan kita selalu suci. Jangan sampai dikotori dengan mengumbar nafsu duniawi dan biologis. Itu harus dipertahankan pada diri kita masing-masing.
Mengumbar nafsu keinginan tiada habisnya. Bahkan manusia mengelabuhi menjadi korban mode, korban pemasaran. Cukuplah kebutuhan puasa saja. Itupun cukup sederhana.
Agar tak menjadi korban duniawi. Korban mode. Korban keinginan. Korban keinginan yang diciptakan para merketing. Korban nafsu. Kita harus belajar dan lakukan hidup secara hakekat.
Sederhana, cukup pada hakekat hidup saja. Bukankah sederhana adalah kehidupan yang utama. Tak merepotkan.
Orang kuat. Bukan seberapa kekuatannya. Bukan seberapa besar hartanya. Bukan seberapa tahta kekuasaannya. Di atas langit masih ada langit.
Orang kuat. Orang rendah diri serendah-rendahnya sampai tak ada yang mampu merendahkan. Orang yang mengalah paling ngalah sampai tak ada yang mampu mengalahkannya. Itu adalah kemampuan manusia mengendalikan hawa nafsunya.
Semoga kita selalu sehat...aamiin yra.
(GeSa)
0 Komentar