APENSO INDONESIA

header ads

SEMPURNAKAN TAKWA

SEMPURNAKAN TAKWA 


Oleh: Gempur Santosso 

(Dosen Umaha, juga Penasehat Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Muda - Jawa Timur)


Ya ayyuhalladzina amanu kutiba 'alaikumus-siyamu kama kutiba 'alallazina ming qablikum la'allakum tattaqun.

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Itu terjemahan bebas dari Al-Qur'an. Surat Al-Baqarah ayat 183.

Semua orang yang beriman saja. Memang  banyak manusia, berbagai macam manusia. Tetapi hanya manusia beriman saja diwajibkan berpuasa. Tentu ada manusia yang tidak beriman.

Beriman itu apa? Yakni manusia yang percaya dan yakin adanya: Allah SWT Maha Pencipta segalanya, semua malaikat Allah SWT, semua kitab suci dari Allah SWT, semua rosul Allah SWT, hari kiamat itu ada, ada qada dan qadar.

Semua manusia beriman wajib berpuasa di bulan ramadhan.

Nampak jelas. Manusia dulu pun berpuasa. Bepuasa untuk tidak makan tidak minum apapun semejak imsak sampai berbuka. Juga, tidak mengumbar hawa nafsu. Tidak bernafsu apapun. Nafsu biologis maupun nafsu fisik.

Setidaknya seluruh panca indera diistirahatkan (ditutup) dari semua kenegatifan. Panca indera untuk merekam yang positif saja. Agar mampu terlepas dari hawa nafsu. Hawa nafsu apapun. Diam dan diam terus diam.

Diamnya panca indera dan sanubari. Hanyalah hening pada Sang Maha Pencipta. Pasrah pada Sang Maha Pencipta - Maha segalanya yakni Allah SWT. Apapun yang terjadi. Biarkanlah. Kita sedang berpuasa.

Saat seperti kali ini (puasa). Sangat mampu juga untuk melakukan pencarian diri, jati diri masing masing. Setidaknya mencari jawaban siapa sebetulnya diri kita. Dari dan untuk apa diri kita ada. Dan akan menuju kemana.

Semua manusia adalah diciptakan oleh Allah SWT. Sempurna. Bila ada perbuatan manusia yang tidak manusiawi. Tentu meremehkan yang menciptakan manusia.

Mengapa manusia beriman yang memenuhi rukunnya, wajib berpuasa. Akhirnya agar mampu menjadi manusia yang bertaqwa. 

Semua perbuatan kita yang tahu adalah kita dan Allah SWT. Melalukan perbuatan yang diperintah Allah dan tidak melalukan apa saja yang dilarang Allah SWT. Itulah bertakwa.

Implementasi bertakwa, misalkan: jangan makan dan minum apapun saat berpuasa.

Jangan seolah olah berpuasa dengan mengusap bibirnya. Bibir kering seolah puasa. Itu namanya penipu termasuk menipu diri sendiri alias tak bertakwa.

Misal lagi: jangan dimiliki apa saja yang bukan milik kita. Termasuk hak orang lain jangan dimilki. Hak orang lain berikan saja pada yang berhak.

Memiliki yang bukan milik kita bisa dibilang mencuri. Perbuatan "mencuri" jelas dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertakwa. 

Bila mencuri itu tampak bisa dilihat bisa dibilang "perbuatan orang yang serakah/rakus".

Semoga kita dikelompokan dalam golongan orang yang bertakwa. Kita sempurnakan ketakwaan kita dengan berpuasa pada bulan ramadhan ini.

Salam sehat wal afiat...aamiin yra.

(GeSa)









Posting Komentar

0 Komentar