APENSO INDONESIA

header ads

Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar Bersama Kemendikbudristek

Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka
dan Platform Merdeka Mengajar Bersama Kemendikbudristek

(Gambar Ilustrasi)

Oleh : Banu Atmoko
apensoindonesia.com



Dalam rangka mendukung satuan pendidikan yang akan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara Mandiri, Ditjen GTK Kemendikbudristek membuat Seri Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar yang akan membahas berbagai topik dan praktik kurikum merdeka.

Pada hari Senin, 18/4/2022 Ditjen GTK Kemendikbudristek untuk Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar Seri 1 berupa Filosofi Kurikulum Merdeka. Dimana kegiatan webinar dimulai pukul 13.30 secara daring. 

Dalam kesempatan ini yang menjadi narasumber adalah Drs. Zulfikri Anas, M.Ed (PLT Pusat Kurikulum Dan Pembelajaran BKSAP), narasumber yang kedua yaitu Lasty Davira Kesdu, S.Sn, MM (Tenaga Ahli Kemdikbud Ristek), Yudi Nugraha, S.Si (Guru SMAN 1 Cikalong Wetan Kab Bandung Jawa Barat). 

Lasty Davira Kesdu, S.Sn, MM menyampaikan tentang Platform Merdeka Mengajar melalui Android dengan link https://play.google.com/store/apps/details?id=id.belajar.app.
Sedangkan, Yudi Nugraha, S.Si menyampaikan Proses Belajar Berbeda yaitu defrensiasi dengan pemetaan dilakukan di awal tahun pelajaran.

Kurikulum 2013 kita mengenal KI dan KD. Di Kurikulum Merdeka tidak mengenal di kelas 10 karena menggunakan Difrensiasi. Ada Modul Ajar Pentingnya Kolaborasi tentang apa defrensiasi. Adanya Projek Profil Pelajar Pancasila menjadi kewajiban melekat di Mata Pelajaran (Jam Mata Pelajaran) sudah ditetapkan dalam 7 tema oleh Pemerintah : Tema Kearifan Lokal, Dampak IPTEKS (Siswa menghasilkan Karya Ilmiah), Merekayasa NKRI (Siswa mampu membuat Tepat Guna dari Racycle), dan lain sebagainya yang sudah tercantum

Setelah Asesmen Baru Orientasi, Guru - guru mempunyai kewajiban menjelaskan maksud tentang gambaran projek tersebut. Dimana penilaian menggunakan siswa presentasi (Modul 1) dilaksanakan secara daring.

Dampak yang dirasakan yaitu harus menggali potensi, harus sering belajar sesuai perkembangan zaman dan berkolaborasi dengan guru yang lain untuk mengetahui awal pemetaan.

Dalam kesempatan ini, penulis berharap semoga di SMP PGRI 6 Surabaya yang merupakan Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir bisa siap menerapkan Kurikulum Merdeka dengan sebaik - baiknya.
#TantanganGuruSiana
#Guruhebat
#DinaspendidikanSurabaya



Posting Komentar

0 Komentar