“AJAK DAN AJARKAN SELALU BAHWA SAHABAT ADALAH SEGALANYA“
Oleh : Banu Atmoko
apensoindonesia.com
Terbayang gak sih kalau hidup kita tanpa adanya sahabat? Garing banget kali yah atau kita bakal kuper tanpa ada keberadaan sahabat. Kalau ada sahabat paling gak kita bisa bertukar pikiran dan pergi bareng ke tempat-tempat yang lagi populer dikunjungin.
Sebenarnya definisi sahabat menurut kalian apa sih? Kalau dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, sahabat adalah kawan atau teman.
Tapi kenapa yah saya menangkap lebih dari itu.
Arti sahabat itu sendiri lebih dari hanya sekedar teman. Seseorang bisa dinamakan sebagai sahabat apabila dia dengan senang hati mau meluangkan waktu untuk sahabatnya di atas segala kesibukannya sebagai pribadi.
Selain itu, sahabat juga tau kapan ia harus berperan dalam memberikan support walau bentuknya hanya kata-kata namun mampu menenangkan dan membangkitkan. Lebih dari itu ya lebih bagus dong.
Sahabat juga bisa memahami apa yang dirasakan sahabatnya. Ibaratnya chemistry diantara kita hidup dan kita sebagai sahabat saling memahami kepribadian masing-masing. Sahabat hadir di saat-saat yang tepat ketika perannya dibutuhkan, saat bahagia maupun duka
Sahabat adalah keluarga, itulah yang selalu diajarkan di SMP PGRI 6 Surabaya yang merupakan Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir.
Untuk menghargai seorang sahabat, seperti yang dilakukan siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya kelas 9 pada hari Selasa, 24/5/2022 menjenguk sahabat mereka yaitu Masayu Dini Suciati dan Yuliana Latifah siswa kelas 9 SMP PGRI 6 Surabaya yang mengalami kecelakaan saat akan melaksanakan latihan drumband Persiapan Porprof Jatim di Lapangan Gelora Pancasila.
Sebelum berangkat ke kediaman siswi/siswi yang mengalami kecelakaan, siswa/siswi kelas 9 melakukan penggalangan dana ke siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS Al-Ikhlas Surabaya dengan se-ikhlasnya tanpa paksaan.
Tidak hanya siswa/siswi saja yang dimintai penggalangan dana, tetapi juga bapak/ibu Dewan Guru baik SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS Al-Ikhlas Surabaya juga ikut turut serta memberikan donasi bagi 2 siswi tersebut.
Alhamdulilah, hasil dari penggalangan dana terkumpul dana sebesar Rp150.000,-. Akhirnya dana tersebut oleh Cindy dan Sasa dibelikan roti lapis kukus Surabaya yang dibeli di Tenggumung ditambah membeli susu ultramilk masing – masing 2.
Selesai membeli kue, bapak/ibu Dewan Guru berangkat menuju ke rumah MasAyu Dini Suciati dan Yuliana Latifah. Dimana kedua orang tua tersebut kaget dengan kedatangan siswa/siswi dari SMP PGRI 6 Surabaya dan bapak/ibu Dewan Guru untuk membesuk putri mereka.
Dalam kesempatan ini, penulis yang juga Kepala Sekolah ikut bergabung di kegiatan tersebut sangat bangga dengan siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya. Walaupun dengan jumlah siswa yang sedikit dan dari golongan menengah ke bawah, tetapi semangat mereka sangat luar biasa dengan sahabat – sahabatnya. Mungkin ini tidak ada dan tidak bisa dimiliki di Sekolah lain.
Semoga Dini dan Yuli segera lekas sembuh, sehingga dapat bergabung kembali dengan tim drumband Kota Surabaya untuk mengharumkan kota Surabaya di ajang Porprov Jatim yang akan diadakan di Jember bulan Juni 2022, kata penulis dan teman - teman mereka.
#TantanganGuruSiana
#dispendikSurabaya
#Guruhebat
0 Komentar