APENSO INDONESIA

header ads

RIYOYO

RIYOYO 



Oleh: Gempur Santoso 

(Dosen Umaha)


Tiada kata yang indah selain bahagia. Tiada bahagia dan meriah selain hari raya. Idul Fitri.

Ini disalah satu desa/kampung. Semoga di kampung Anda demikian. Sebab "seje deso mowo coro" (lain desa ada perbedaan cara pranata adat budaya).

Seadanya. Memang ada. Tidak kosong. Semua meja di ruang tamu terisi minuman dan kue. Bukan kemewahan.

Pantas. Kata pantas untuk suguh (dihidangkan) bagi tamu. Halalan toyiban (baik). Makanan tidak membuat kehilangan akal. Tidak haram. Enak dimakan. Sehat bergizi.

Suguh, gupuh, lungguh (kata orang Jawa). Artinya ada hidangan, sibuk ikhlas, ada pula tempat duduk. Gayeng (nyaman). Merdeka lahir batin.

Konsepnya sederhana. Apa adanya. Tanpa hutang. Tanpa ngebon. Los merayakan hari raya. Hari becik (baik). Yang penting lingkungan rapi, bersih. Tampak indah.

Lebur dosa. Lebur bila ada kilaf. Saling memaafkan. Saling memberi maaf. 

Lebar (habiskan) bebas alias gratis mau makan dan minum apa saja. "Pesta". Asalkan makan yang ada. Dan kuat makan. 

Bagi yang muda tentu kuat makan apa saja. Bagi yang tua, seperti saya ini, pilih-pilih yang tak berisiko.

Brulll...usai shalat idul Fitri. Rumah kehadiran tamu. Sebelumnya, sudah saling memaafkan orang dalam rumah. Ditandai saling berjabat tangan. Diawali jabat tangan ke yang lebih tua dulu.

Para tamu. Ada yang langsung. Salaman saja. Sambil berucap "ngaturaken sedoyo kelepatan" (menyampaikan semua kesalahan/mohon maaf). Yang punya rumah menjawab "podo-podo" atau "sama-sama".

Tidak duduk merehapi suguhan dulu, tapi langsung. Katanya "nutukno lakon" (meneruskan perjalanan). Artinya mau meneruskan  unjung-unjung ke tetangga lain atau famili lain.

Ada yang duduk dulu menikmati hidangan dulu. Santai. Ngobrol. Kebanyakan yang seperti itu para sesepuh (orang sudah tua). Juga famili dekat - tua.

Setiap rumah. Di desa. Di jalan desa. Sekampung. Suasana ramai. Anak bayi dengan ortunya. Anak kecil hingga dewasa. Bertemu pula di jalan maupun masuk dalam rumah yang dikunjungi.

Hampir semua berbaju baru. Pokoknya baru, pantas, dan suka - terjangkau. Tampak bersih. Dibersihkan. Lingkungan pun bersih. Riyoyo....artinya hari raya.

Riyoyo menjadi harapan...ketemu pula idul Fitri (menjadi suci) dari "dosa" kesalahan/kilaf.

Agak siang, menjelang dhuhur...iklim semakin panas. Sepi....diteruskan sore malam harinya. Atau kemudian. Istilahnya neruskan  "nglebur dosa".

Semoga semua atas kehendak Yang Maha Kuasa.

Dan juga, semoga semua sehat lahir batin.

(GeSa)

 






Posting Komentar

0 Komentar