APENSO INDONESIA

header ads

RUBAH IMAGE GURU DALAM HAL MENILAI DAN MENGAJAR

“RUBAH IMAGE GURU DALAM HAL MENILAI DAN MENGAJAR”

(Gambar Ilustrasi)

Oleh : Banu Atmoko
apensoindonesia.com



Istilah Assessment for Learning (AfL) tidak populer bagi kalangan pendidik di Indonesia karena kebanyakan guru berpikir bahwa asesmen hanyalah bagian pelengkap dari suatu proses belajar. 

Guru melakukan asesmen ketika akan melakukan penilaian untuk siswa pada bagian akhir dari program pengajaran, biasanya dilakukan melalui ujian tengah semester dan ujian akhir semester. 

Padahal salah satu bagian vital dari proses pendidikan adalah asesmen guna mengetahui bagaimana kualitas pembelajaran siswa. Satu hal yang juga perlu diingat bahwa asesmen merupakan jalan untuk mengajar secara lebih efektif dengan mengetahui secara pasti apa yang diketahui siswa dan apa yang belum diketahui siswa. 

Asesmen untuk pembelajaran (assessment for learning) didasarkan pada ide bahwa siswa akan memperbaiki pembelajaran mereka jika mereka memahami tujuan pembelajarannya. 

Elemen-elemen kunci dari assessment for learning adalah :
1. Penggunaan metode bertanya yang efektif,
2. Umpan balik terhadap pekerjaan yang diakses,
3. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan bersama antara guru dan siswa,
4. Peer and self-assessment,
5. Penggunaan asesmen untuk merencanakan pembelajaran.

Dengan demikian guru tidak hanya memberikan skor atau nilai, tetapi juga memberikan komentar terhadap tugas atau pekerjaan yang telah dikerjakan siswa. Komentar yang diberikan guru hendaknya dapat menuntun siswa bagaimana cara memperbaiki pekerjaannya. 

Assessment for learning tidak hanya menyangkut bagaimana kualitas pekerjaan siswa, tetapi juga mengenai cara guru menggunakan asesmen. 

Guru harusnya menggunakan asesmen untuk merencanakan pelajaran, mengidentifikasi kebutuhan siswa dalam pembelajaran dan mengajarkan kembali materi-materi yang belum dipahami dengan baik oleh siswa. 

Agar efektif, assessment for learning hendaknya menjadi bagian sentral dalam proses pembelajaran di kelas. Hal ini dapat dimulai dengan merumuskan tujuan pembelajaran bersama-sama antara guru dan siswa. Dengan demikian, siswa menyadari tujuan belajarnya pada suatu materi pelajaran. 

Kriteria asesmen juga harus jelas bukan hanya bagi guru, tetapi juga bagi siswa. Siswa perlu untuk mengetahui apa yang di nilai guru ketika mengakses pekerjaan siswa dan apa dasar yang menjadi pertimbangan guru untuk menentukan keputusan terhadap pekerjaan siswa yang diakses tersebut.

Alhamdulilah Pelatihan Penyusunan Perangkat Ajar Kurikulum Merdeka bagi para Guru di lingkungan MKKS SMPS Surabaya Utara Tahun 2022 yang diadakan oleh UNIKA Widya Mandala Surabaya dengan MKKS SMP Swasta Surabaya Utara pada hari Sabtu, 28/5/2022 Waka Kurikulum, Kepala Sekolah dan bapak/ibu Guru sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran pada hari itu tentang Asesmen Pembelajaran (AP) yang disampaikan oleh Dr. Ignatius Harjanto, MPd. dan Penyusunan Rancangan Awal AP yang disampaikan oleh M.G. Retno Palupi, M.Pd. 

Kegiatan tersebut diadakan secara daring (Zoom) dengan link https://us02web.zoom.us/j/82684711110 Meeting ID: 826 8471 1110 Passcode: mkks.

Bahkan bapak/ibu Waka Kurikulum dan Guru Mata Pelajaran langsung dibagi ke dalam kelompok – kelompok untuk penyusunan Rancangan Awal AP.

Dimana Waka Kurikulum dan bapak/ibu Dewan Guru sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tentang Penilaian Asesmen tersebut. 

Kegiatan itu diikuti oleh 100 Waka Kurikulum Kepala Sekolah dan bapak/ibu Guru di lingkungan SMP Swasta Surabaya Utara

Sebelum mengakhiri kegiatan, pihak FKIP Widya Mandala Surabaya memberikan link presensi yaitu https://tinyurl.com/46mxmsb4.

Sebelum berakhir, penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya yang merupakan Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir diberikan kesempatan untuk menyampaikan steatment. 

Penulis mengajak kepada Guru – Guru SMP Swasta Surabaya Utara, seperti mengarang nilai tapi sesuaikan dengan kompetensi penilaian, serta jangan sampai setelah pelatihan itu cara mengajarnya tetap seperti dulu. Mari Guru - Guru SMP Swasta Surabaya Utara mengajar dengan hati dalam mencerdaskan generasi emas unggul dan berkarakter.

#TantanganGuruSiana 
#dispendikSurabaya 
#Guruhebat





Posting Komentar

0 Komentar