APENSO INDONESIA

header ads

SILAHTURAHMI DENGAN KELUARGA KRIAN DI HARI LEBARAN YANG KE – 2 - 3 MEI 2022

“SILAHTURAHMI DENGAN KELUARGA KRIAN
DI HARI LEBARAN YANG KE – 2 - 3 MEI 2022”

(Gambar Ilustrasi)

Oleh : Banu Atmoko
apensoindonesia.com



Silaturahmi adalah salah satu amalan umat muslim untuk menyambung tali persaudaraan. Silaturahmi dapat kita lakukan kapan saja, namun amalan ini menjadi salah satu agenda utama saat momen hari raya Idul Fitri atau Lebaran.

Umumnya saat lebaran tiba, umat muslim selalu berbondong-bondong untuk mudik atau pulang ke kampung halaman. Seolah mudik telah menjadi tradisi tahunan bagi umat muslim. Hal ini dilakukan semata-mata untuk menyambung silaturahmi dengan keluarga dan sanak saudara.

Silaturahmi adalah amalan utama karena mampu menyambungkan apa-apa yang putus. Oleh karena itu, silaturahmi memiliki keutamaan atau manfaat yang luar biasa. 

Manusia tidak akan pernah lepas dari kesalahan dan dosa. Biasanya, hal ini bisa menyebabkan suatu hubungan terputus. Untuk menyambungkan tali yang sudah terputus, umat muslim dianjurkan untuk bersilaturahmi. 

Secara bahasa, silaturahmi berasal dari kata shilah yang memiliki arti hubungan dan rahim artinya kerabat. Rahim sendiri juga berasal dari kata Ar Rahmah yang berarti kasih sayang atau menjalin kekerabatan.

Memasuki hari kedua lebaran tepat hari Selasa, 3/5/2022 penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya yang merupakan Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir kedatangan saudara – saudara dari Krian yaitu dari pakde Soepodo sebanyak 2 mobil.



Dimana beliau jika datang ke rumah penulis selalu membawa makanan sendiri. Alhamdulilah dimana pada hari itu keluarga Krian membawa lontong kupang dan lodeh.

Penulis menyampaikan kekecewaan diselingi bercanda karena saudaranya membawa lontong kupang yang biasanya membawa sambal dan lele dikarenakan itu kesukaan penulis dan favorit penulis. 

Di kediaman, penulis sambil mengobrol bercanda serasa keluarga ini akrab, bahkan dengan keponakan penulis yaitu Chyntia Prajna Wulandari karena ada saudaranya ikut larut dalam bermain sambil menikmati hidangan es sereh tersebut.



Tak terasa waktu sudah pukul 15.00 keluarga Krian pamit pulang, tetapi suami dari mbak Yayuk mas Poer masih memperbaiki kipas angin milik penulis.

Alhamdulilah indahnya silahturahmi pada lebaran hari kedua ini, semua persaudaraan terus berlanjut sampai ajal memisahkan.
#TantanganGuruSiana  
#dispendikSurabaya 
#Guruhebat






Posting Komentar

0 Komentar