APENSO INDONESIA

header ads

Bersama Kuanta Ajak Strategi Membangun Networking Sekolah Untuk Membangun dan Mencetak Generasi Emas Unggul di SMP PGRI 6 Surabaya

“Bersama Kuanta Ajak Strategi Membangun Networking Sekolah Untuk Membangun dan Mencetak Generasi Emas Unggul di SMP PGRI 6 Surabaya“

(Gambar Ilustrasi)

Oleh : Banu Atmoko
apensoindonesia.com



Jejaring kerja dan kemitraan pada lazimnya juga dikenal dengan istilah “partnership”. Secara etimologis, istilah “partnership” berasal dari kata “partner” yang berarti pasangan, jodoh, sekutu atau kompanyon. Sedangkan “partnership” diterjemahkan sebagai persekutuan atau perkongsian. 

Dengan demikian, kemitraan dapat dimaknai sebagai suatu bentuk persekutuan antar dua pihak atau lebih yang membentuk satu ikatan kerjasama di suatu bidang usaha tertentu atau tujuan tertentu sehingga dapat memperoleh manfaat hasil yang lebih baik. 

Jaringan atau Networking adalah proses kebersamaan. Selain itu, networking juga diartikan sebagai jalinan hubungan yang bermanfaat dan saling menguntungkan. 

Dalam arti kata lain, membangun networking haruslah berlandaskan prinsip saling menguntungkan dan komunikasi dua arah (dialogis). 

Pada kenyataannya di lapangan, jejaring kerja dan kemitraan dapat dimaknai menjadi dua: pertama, bahwa walaupun pada tataran konseptual terdapat sentuhan kesamaan, namun pada praktiknya antara membangun jejaring kerja dengan kemitraan terdapat perbedaan. 

Jejaring kerja merupakan bentuk kerja sama yang masih belum konkret wujudnya karena peran para pihak belum bisa dimainkan. 

Sementara di sisi yang lain, kemitraan merupakan wujud yang lebih konkret dari jalinan kerjasama karena semua pihak yang terlibat dalam kemitraan mengetahui dan mampu memainkan perannya masing-masing sesuai dengan aturan ataupun batasan yang telah disepakati bersama. 

Kedua, bahwa jaringan kemitraan merupakan awal dari jalinan kemitraan atau dengan kata lain bahwa tindak lanjut dari jaringan kemitraan. 

Pada titik ini, antara fasilitator dan jaringan kemitraan dapat diibaratkan sebagai sebuah mata uang dimana masing-masing sisinya tidak dapat dipisahkan satu sama lain. 

Membangun jaringan kemitraan pada hakikatnya adalah sebuah proses membangun komunikasi atau hubungan, berbagi ide, informasi dan sumber daya atas dasar saling percaya (trust) dan saling menguntungkan di antara pihak-pihak yang bermitra, yang dituangkan dalam bentuk nota kesepahaman atau perjanjian kontrak tertentu guna mencapai kesuksesan bersama yang lebih besar.

Kepala Sekolah harus mempunyai strategi membangun networking Sekolah dalam memajukan sebuah lembaga sekolah khususnya lembaga sekolah swasta.

Dimana pada hari Kamis, 2/6/2022 penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya yang merupakan Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir menghadiri kegiatan Edu Time serial Kepsek Jaman Now yang diadakan oleh Kuanta secara daring melalui live online Zoom Virtual Meeting dengan link https://us02web.zoom.us/j/84292382696?pwd=aEZTZDBxUU1lRDBLd1pjV1FaL3R4UT09 Meeting ID: 842 9238 2696 Passcode: edutime02.

Dalam kesempatan tersebut yang menjadi narasumber adalah Coach M. Fauzi N.F, S.Pd. selaku CEO Kuanta.

Coach M. Fauzi N.F, S.Pd menjelaskan betapa pentingnya membangun networking Sekolah khususnya Sekolah Swasta yang tidak bisa hidup tanpa networking dengan lembaga lain, karena dari networking tersebut menjadikan sekolah lebih berkembang.

Dalam kesempatan ini, penulis berharap strategi membangun networking Sekolah bisa mengembangkan SMP PGRI 6 Surabaya untuk dapat mencetak generasi emas unggul dan berkarakter.

Di akhir acara Kuanta memberikan presensi melalui link : https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSfDl8XJ6o2BUwgp2cgIWoUPgpzTHzSODlUNUiQ3O9EoSYPj7w/viewform.
#TantanganGuruSiana 
#dispendikSurabaya 
#Guruhebat







Posting Komentar

0 Komentar