APENSO INDONESIA

header ads

Berikan Perlengkapan Sekolah Untuk Meringankan Beban Siswa/Siswi SMP PGRI 6 Surabaya

Berikan Perlengkapan Sekolah Untuk Meringankan Beban Siswa/Siswi SMP PGRI 6 Surabaya



Oleh : Banu Atmoko
apensoindonesia.com



Situasi apa yang terjadi ketika seorang siswa atau sekelompok siswa melakukan presentasi di kelas? Seringkali banyak siswa lain tidak memperhatikan dengan baik apa yang dibicarakan oleh siswa atau kelompok yang sedang berbicara. 

Ada budaya kelas yang baik dari beberapa negara tetangga yang dapat ditiru sehubungan dengan menghargai pendapat orang lain. Sejak di sekolah dasar siswa Kamboja dan Vietnam sudah dibiasakan menghargai pendapat orang lain. Ketika guru mengajukan pertanyaan, banyak tangan-tangan kecil yang terangkat menyatakan bahwa siswa-siswa pemilik tangan itu ingin menjawab pertanyaan guru. Tetapi sewaktu guru menunjuk salah satu siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut, siswa tersebut langsung berdiri dan menjawab pertanyaan sementara siswa yang lain diam mendengarkan jawaban temannya. Setelah siswa itu selesai menjawab dan guru meminta siswa yang lain menanggapi barulah siswa tersebut memberikan pendapatnya. 

Banyak guru yang tidak menyadari bahwa menghargai pendapat orang lain itu dimulai dari situasi di kelas bahkan dapat dimulai sejak dini dari sekolah dasar (SD). 

Berbicara dan mendengarkan adalah dua hal yang saling berkaitan. Etika berbicara atau berpendapat dan mendengarkan harus diajarkan kepada siswa sejak dini. Menghargai pendapat orang lain dimulai dari mendengarkan atau memperhatikan atau menganalisa apa yang sedang dijelaskan. Siswa tidak akan menjadi pendengar yang baik jika tidak dibiasakan. 

Mendengarkan adalah pekerjaan yang jauh lebih berat dibandingkan berbicara. Pendengar yang baik berusaha menangkap ide-ide yang dilontarkan oleh pembicara sehingga pada gilirannya ia dapat menanggapi pembicara tadi. 

Oleh karena itu, bukan berarti bahwa dengan menghargai pendapat orang lain itu siswa hanya menjadi pendengar yang pasif saja, tetapi yang paling siswa diminta untuk menangkap ide-ide yang dilontarkan oleh pembicara dan kemudian dapat menanggapinya. 

Guru sebagai pengelola kelas harus menerapkan aturan yang dipatuhi oleh kelas sehingga siswa belajar menghargai pendapat siswa lain. 

Pada hari Senin, 25/7/2022 seperti biasa SMP PGRI 6 Surabaya yang merupakan Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir mengadakan kegiatan Upacara Bendera.



Dalam kesempatan ini, yang menjadi Pembina Upacara adalah penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya. Dalam amanatnya, penulis menyampaikan kepada siswa/siswi untuk selalu menerapkan kedisiplinan dan menjaga kebersihan lingkungan sekolah.

Selesai Upacara SMP PGRI 6 Surabaya membagikan perlengkapan sekolah berupa tepak sekolah kepada siswa/siswi baik SMP PGRI 6 Surabaya maupun SDS A-Ikhlas Surabaya beserta dengan bapak/ibu Dewan Guru.

Menurut Penulis, kegiatan tersebut sebagai kepedulian sekolah untuk meringankan beban orang tua yang tidak bisa membelikan perlengkapan sekolah. Semoga dengan perlengkapan sekolah tersebut siswa/siswi semakin termotivasi untuk terus berkarya untuk menjadi generasi emas unggul dan berkarakter.
#TantanganGuruSiana
#dispendikSurabaya
#Guruhebat






Posting Komentar

0 Komentar