DIALOG GARENG - PETRUK (DIGARUK) :
PETRUK JURDAM
Oleh : Kris Mariyono
Director of Jurnalism Apenso Indonesia
Petruk dituntut berpikir fokus tidak seperti biasanya hanya sersan (serius tapi santai) namun penuh semangat dan energi. Petruk sebagai penting sekali (PS) di Negeri Karangkedempel Merdeka (NKM) merasa bertanggungjawab saat menerima Kabar Tulis Cepat Sekali (KTCS) dari beberapa koleganya terkait info negatif tentang Tindakan Kang Gareng berkonfrontasi dengan Bagong.
"Bergoyang dangdut gubuk derita, sayang berita yang saya terima tidak jelas pengirimnya. Ini harus tenang, tenang.." gumam Petruk dengan suara pelan.
Petruk berupaya terus semangat sembari mencari info ke saudara terdekat dan terjauh mengenai keberadaan Kang Gareng yang tiba-tiba menghilang tanpa kunjung info bak terbawa angin tornado.
Petruk yang masih tercatat sebagai Ketua Satgas Penuntasan Virus Bahaya Sekali (VBS) tidak ingin KTCS yang diterimanya benar-benar dilakukan Kang Gareng yang masih aktif menjabat Ketua Dewan Sesepuh Pengawas Pimpinan Puncak Negeri.
"Ke Amerika lewat Saudi, jika benar terjadi alangkah rusaknya citra keluarga Romo Semar, tapi hati kecilku bilang tidak mungkin. Namun, kenapa kabar Kang Gareng bernuansa negatif dikirimkan kepadaku.." ucap Petruk perlahan tanpa lawan bicara.
Petruk serba dilematis mau menfonis Kang Gareng belum tentu benar tanpa menegur keras Kang Gareng bagaimana kalau KTCS itu betul. Petruk merasa bingung hilangnya Kang Gareng sekaligus putusnya komunikasi dengan Kang Gareng dalam situasi yang kurang kondusif di kalangan keluarga Pimpinan Puncak Negeri.
"Ke Surabaya beli ragi, saya coba lagi hubungi Kang Gareng lewat komunikasi cepat kilat, diangkat atau tidak. Wualah.. tetap saja tidak ada jawaban cuma kata singkat," sedang sibuk.
"Ajur..wuajur jur," ucap Petruk sembari memegang keningnya.
Alat Komunikasi Cepat Kilat Petruk bergetar dan mengeluarkan suara panggilan saat diangkat terdengar suara singkat "Hallo Truk. Kamu, saya tunggu Warto (Warunge Cak To)". Petruk tidak banyak pikir setelah membaca Kabar Cepat langsung menuju Warto.
"Ke Karanglo bawa sapi, lho.. kok sepi, katanya sudah siap disini," ujar Petruk ketika sampai di TKP Warto.
"Why hallo..hallo Truk, apa kabar.." suara Kang Gareng yang tiba-tiba muncul di belakang Petruk berdiri galau.
"Karet lusinan di atas baja, mengagetkan saja Kang. Kabar baik, kemana saja ? puas membuat suasana gaduh riuh ?" tandas Petruk bernada tinggi sekali.
"Ke Surabaya beli jenang, ya ojok tenang-tenang Kang. Kabarmu yang menggemparkan jagad raya, ayo jelaskan kebenarannya," pinta Petruk sembari memandang tajam sekali.
"Lho kabar apalagi ? Saya biasa-biasa saja Truk, tidak ada yang perlu dijelaskan dan dikonfirmasikan Truk. Semua terang benderang," ujar Kang Gareng tanpa basa basi.
"Genderang ditabuh mbah Gona, terang bagaimana ? Kang Gareng harus bertanggungjawab atas kabar miring, miring sekali," tandas Petruk penuh ekspresi.
"Sik Truk, kabar miring apanya ? Saya perlu info jelas miring apanya, ke kanan ke kiri," kata Kang Gareng sedikit sewot.
"Berenang sambil menggambar, tenang dan sabar. Kang, kabarmu mengadakan konflik dengan Bagong. Perbuatan yang kurang terpuji sebagai tokoh negeri," jelas Petruk sambil tersenyum.
"Wualah kabar itu Truk, tenang itu kabar hoax..percayalah," ungkap Kang Gareng mantap.
"Gagak makan bakmi, hoax bagaimana.. terang ada kalimat konflik," terang Petruk penuh semangat.
"Konflik-konflik itu bukan makar, bukan perbuatan tidak terpuji Truk, tapi khusus dengarkan Warta terkini saya dan Bagong berkonflik hanya untuk belajar drama kolosal memperingati Kemerdekaan Negeri hahahaha," kata Kang Gareng diwarnai tawa.
"Galah ditaruh sumur, wualah ajur..wuajur.. hiak hoax-hoax lagi. Berarti tidak perlu Jurdam, juru damai," tegas Petruk sambil berdiri langsung berpamitan.
"Yang jelas perlu Julis.. Juru Tulis, Jurmas.. Juru Masak," gumam Kang Gareng bicara sendiri sambil memandang kepergian Petruk.
🌸AHAD CERIA🌸
SELAMAT PAGI & SEMANGAT BERAKTIVITAS
JAGA KESEHATAN & KRBERSIHAN
------
0 Komentar