GEJALA TAHU
Oleh : Suryadi
Direction of Education Apenso Indonesia
Tidak dari permulaan adanya manusia itu sudah tahu. Pada suatu ketika ia ingin tahu. Segera ia bertanya : apa ini, apa itu, apa sebabnya begini dan mengapa demikian ? Jadi, ia ingin tahu. Manusia terus menerus bertanya kepada diri sendiri atau kepada orang lain.
Tahu yang memuaskan manusia ialah tahu yang benar. Tahu yang tidak benar disebut keliru. Tahu yang keliru kalau dijadikan dasar tindakan, kerapkali tindakan itu keliru juga, mala petaka mungkin timbul. Pemuas ingin tahu itu kebenaran. Kebenaran itu amat besar artinya bagi kehidupan manusia.
Manusia dirangsang oleh alam sekitarnya untuk tahu. Manusia memiliki dua macam kemampuan kognitif (kemampuan tahu) yakni indera dan intelek. Indera manusia yang terutama kena rangsang persentuhan indera dengan alam disebut pengalaman. Dalam pada itu manusia tidak pasif, ia mengadakan reaksi melalui aksi intelek yang menghasilkan pengetahuan.
Kemampuan mengabstraksi dapat menggarap, menerangi ‘kesan’ dan melepaskannya dari semua seginya yang material, menghasilkan pengetahuan. Secara umum, proses pengetahuan mengenal dua momen, yakni momen meningkat dari taraf indera ini ke taraf intelektual dan momen menurun yakni kembali menyusun, menghubungkan diri dengan realitas kongkrit, kenyataan.
Ide atau konsep tidak hanya berasal dari abstraksi langsung dari data pengalaman. Pembentukan ide atau konsep juga dapat merupakan hasil dari refleksi, perbandingan, analisis, sintesis, atau keputusan pemikiran.
🌸🌸🌸
0 Komentar