SIAPKAN KURIKULUM MERDEKA DI SMP PGRI 6 SURABAYA DENGAN MENGADAKAN TES POTENSI DIRI SISWA/SISWI UNTUK DICETAK MENJADI GENERASI EMAS UNGGUL
Oleh : Banu Atmoko
apensoindonesia.com
Pembelajaran Jarak Jauh kini menjadi metode pembelajaran utama yang dilakukan oleh setiap sekolah dalam melakukan proses pembelajaran di kelas dengan memanfaatkan internet. Metode ini digunakan karena para siswa harus tetap mendapatkan haknya dalam memperoleh pendidikan yang layak.
Kelas yang kondusif sulit didapatkan selama pembelajaran daring ini, para guru sulit mengontrol efektivitas pembelajaran yang biasanya Ia lakukan di kelas luring. Selain itu, situasi para siswa yang beragam juga tidak luput dari perhatian para guru. Maka sebelum pembelajaran dimulai, pentingnya bagi guru untuk menganalisis latar belakang para siswanya salah satunya dengan asesmen diagnosis.
Asesmen diagnosis merupakan upaya untuk memperoleh informasi tentang kondisi siswa baik dari aspek kognitif maupun nonkognitif terkait dengan kesiapan siswa untuk menerima materi pelajaran selanjutnya.
Asesmen diagnosis kognitif bertujuan untuk mengidentifikasi capaian kompetensi siswa, menyesuaikan pembelajaran dengan kompetensi rata-rata, memberikan remidial bagi kelompok siswa di bawah rata-rata.
Beda halnya dengan asesmen diagnosis kognitif, asesmen diagnosis nonkognitif bertujuan untuk mengetahui kesejahteraan psikologi dan sosial emosi siswa, aktivitas belajar di rumah dan kondisi keluarga siswa.
Beragamnya kondisi sosial ekonomi, akses teknologi, serta kondisi wilayah, menyebabkan proses belajar dan kompetensi siswa menjadi sangat bervariasi.
Dalam mempersiapkan Kurikulum Merdeka di kelas 7 SMP PGRI 6 Surabaya yang merupakan Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir di MPLS terakhir hari Rabu, 20/7/2022 siswa/siswi kelas 7 mengikuti materi tentang Tata Krama Siswa yang disampaikan oleh ibu Sugiarti, S.Pd., serta Tata Tertib Siswa dan Wawasan Wiyata Mandala yang disampaikan oleh ibu Yuni Ismaryati, S.Pd. selaku Guru BK.
Selesai paparan Tata Tertib dan Wawasan Wiyata Mandala, dilaksanakan Tes Potensi Diri dimana untuk mengukur sejauh mana kepribadian siswa tersebut. Apalagi menghadapi Pembelajaran Kurikulum Merdeka.
Dimana siswa/siswi mengerjakan soal Tes Potensi Diri sebanyak 24 soal. Dalam kesempatan tersebut, penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya menyampaikan bahwa tidak ada benar atau salah dalam menjawab soal tersebut yang terpenting adalah kejujuran dari dalam diri kalian saat menjawab, kata Penulis.
Penulis berharap dengan Tes Potensi Diri tersebut Guru bisa mengetahui yang diinginkan siswa tersebut, sehingga Guru tidak bingung dalam analisa di Pembelajaran Kurikulum Merdeka dan kelak menjadikan siswa/siswi generasi emas unggul dan berkarakter.
#TantanganGuruSiana
#dispendikSurabaya
#Guruhebat
0 Komentar